WAMENA – Pemerintah Kabupaten Jayawijaya meminta klarifikasi pada kepala sekolah SD Negeri Abuneri serta 3 oknum guru yang tak melakukan tugasnya mengajar. Wakil Bupati Jayawijaya Ronny Elopere, S.IP, M.Kp menegaskan, pihaknya sudah menanggil dan melakukan pertemuan dengan kepala sekolah dan 3 oknum guru yang tak pernah mengajar SD Negeri Abuneri, kepala Distrik Pyramid, kepala suku dan kepala kampung.
“Mereka juga sudah mengakui jika mereka tak mengajar dengan berbagai alasan masing -masing seperti masih masuk masa nifas pasca persalinan dan lain -lain, namun alasan itu bagi saya tak masuk akal untuk tidak melakukan tugasnya,”ungkapnya di Kantor Bupati Jayawijaya Selasa (21/10)
Menurutnya, kepala suku setempat juga mengaku guru yang mengajar di SD Negeri Abuneri itu hanya Guru P3K Fransiskus Manek Derek, dan sewaktu sidak juga warga mengaku hanya guru itu saja yang mengajar, sehingga kepala suku itu spontan meminta kepala sekolah yang rajin.
“Masalahnya guru tersebut mau atau tidak usai dia menerima ancaman melalui chat WA, dan ancaman itu diteruskan ke saya sebagai bukti jika ia mendapatkan intimindasi, sehingga semua terserah guru itu kalau mau mengajar disana kita open, tapi kalau merasa terancam kita pindahkan,”jelas Ronny Elopere.
Ia juga mengaku dalam melakukan evaluasi sudah sudah menyampaikan permasalahan yang terjadi di sekolah tersebut, namun yang terungkap memang hanya satu guru saja yang mengajar, sehingga ditekankan kepada kepala sekolah dan 3 guru yang tak pernah mengajar itu agar memiliki dedikasi dan keprihatinan untuk masalah pendidikan.
“Jangan hanya menuntut hak saja namun kewajiban tidak dilaksanakan, karena faktanya sudah dilihat sendiri dari 6 ruangan kelas, hanya satu ruang kelas yang memiliki meja dan kursi dan papan tulis, 5 ruang kelas lainnya semua berhamburan tak ada meja, kursi dan papan tulis,” beber Ronny