Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Pasca Banjir Bandang, Kali Tuniya Dinormalisasi

Bupati Paniai Meki Nawipa saat turun ke lokasi banjir bandang di Kampung Uwibutu, Paniai, Kamis (21/1). (FOTO: Humas for Cepos)

JAYAPURA-Usai banjir bandang di Kampung Uwibutu, Madi, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, Selasa (19/1) lalu, maka kali kecil bernama Tuniyai yang menjadi penyebab malapetaka warga, mulai dilakukan normalisasi. Banjir bandang ini menimpa 73 rumah dan kebun warga, bahkan, kediaman bupati Paniai juga tidak luput dari banjir bandang. 

   Bupati Paniai Meki Nawipa bersama rombongan pun langsung meninjau lokasi banjir di belakang kediamannya dan TK – SD Yapis Madi, Kamis (21/1). 

  “Banjir ini memang tidak ada korban jiwa. Kami tidak mau lama-lama kerja, mulai hari ini langsung normalisasi kali kecil ini. Itu supaya airnya bisa mengalir dengan jelas. Dan semua pohon, batu dan segalanya yang dibawa dari gunung ini kami mau timbun,” ujar Bupati Nawipa dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, kemarin. 

   Ia juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat setempat yang secara sukarela dan grati memberikan tanah berukuran 8 x 3 meter untuk timbun semua barang bawaan ketika banjir. Nawipa menyatakan normalisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat warga di bantaran kali cukup padat. Hal ini mengakibatkan terjadinya limpasan air, longsor, dan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Baca Juga :  Jalin Silaturahmi, Sambangi Gereja DPDI Sola Gracia di Yahukimo

  “Masyarakat luar biasa termasuk kepala suku dan kepala kampung dari Uwibutu, karena mereka dengan gratis berikan tanah untuk timbun tanah, pasir, batu dan potongan kayu. Mereka juga mau agar musibah ini berlalu dengan cepat,” ucapnya.

  Menurut Bupati, jika kali mulai normalisasi maka masyarakat tidak boleh lagi tebang kayu dan buang sampah sembarangan. Selain itu, akan dilakukan reboisasi hutan dan lahan secara sukarela antara Pemerintah, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan. Pasalnya Dinas Kehutanan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Papua.

  “Tempat pembuangan sampah sudah kami sediakan di gunung Ekeitadi, jadi usai normalisasi ini kami akan pasang informasi pelarangan buang sampah dan pelarangan tebang kayu sambil kami tanam pohon,” katanya.

Baca Juga :  25 Tersangka Togel Tetap Diproses Hukum

  Ia menambahkan, mulai Jumat (22/1) hari ini, pihaknya akan menurunkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir. Bahkan, Bupati mengaku sudah  menunjuk Pj Sekda Paniai untuk mengurus bantuan tersebut.

  “Sembako besok (hari ini.red) diturunkan sesuai data yang kami peroleh. Jadi banjir ini gara-gara hujan yang lebat selama ini, maka tidak ada salah dari masyarakat,” ucap Nawipa.

  Wapolres Paniai, AKP Mardi Marpaung mengatakan, untuk menolong warga ketika itu pihaknya mengalami kendala pasalnya listrik telah mati seminggu berjalan. “Karena situasi malam hari dan listrik (PLN) sudah satu minggu tidak pernah menyala, karena menurut karyawan PLN mesin mengalami kerusakan, sehingga pendataan maupun upaya bantuan penyelamatan warga yang terkena musibah banjir mengalami kesulitan,” katanya.

  Ia menambahkan, pihaknya akan kawal pekerjaan normalisasi kali termasuk pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak. (oel/tri)

Bupati Paniai Meki Nawipa saat turun ke lokasi banjir bandang di Kampung Uwibutu, Paniai, Kamis (21/1). (FOTO: Humas for Cepos)

JAYAPURA-Usai banjir bandang di Kampung Uwibutu, Madi, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, Selasa (19/1) lalu, maka kali kecil bernama Tuniyai yang menjadi penyebab malapetaka warga, mulai dilakukan normalisasi. Banjir bandang ini menimpa 73 rumah dan kebun warga, bahkan, kediaman bupati Paniai juga tidak luput dari banjir bandang. 

   Bupati Paniai Meki Nawipa bersama rombongan pun langsung meninjau lokasi banjir di belakang kediamannya dan TK – SD Yapis Madi, Kamis (21/1). 

  “Banjir ini memang tidak ada korban jiwa. Kami tidak mau lama-lama kerja, mulai hari ini langsung normalisasi kali kecil ini. Itu supaya airnya bisa mengalir dengan jelas. Dan semua pohon, batu dan segalanya yang dibawa dari gunung ini kami mau timbun,” ujar Bupati Nawipa dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, kemarin. 

   Ia juga menyampaikan terimakasih kepada masyarakat setempat yang secara sukarela dan grati memberikan tanah berukuran 8 x 3 meter untuk timbun semua barang bawaan ketika banjir. Nawipa menyatakan normalisasi ini sangat penting untuk dilakukan mengingat warga di bantaran kali cukup padat. Hal ini mengakibatkan terjadinya limpasan air, longsor, dan banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Baca Juga :  KPU Tolikara Gelar Rakor Rekapitulasi Penetapan DPTb Tahap II

  “Masyarakat luar biasa termasuk kepala suku dan kepala kampung dari Uwibutu, karena mereka dengan gratis berikan tanah untuk timbun tanah, pasir, batu dan potongan kayu. Mereka juga mau agar musibah ini berlalu dengan cepat,” ucapnya.

  Menurut Bupati, jika kali mulai normalisasi maka masyarakat tidak boleh lagi tebang kayu dan buang sampah sembarangan. Selain itu, akan dilakukan reboisasi hutan dan lahan secara sukarela antara Pemerintah, TNI, Polri, dan organisasi kemasyarakatan. Pasalnya Dinas Kehutanan diambil alih oleh Pemerintah Provinsi Papua.

  “Tempat pembuangan sampah sudah kami sediakan di gunung Ekeitadi, jadi usai normalisasi ini kami akan pasang informasi pelarangan buang sampah dan pelarangan tebang kayu sambil kami tanam pohon,” katanya.

Baca Juga :  Rusak di Runway, Penerbangan Terganggu

  Ia menambahkan, mulai Jumat (22/1) hari ini, pihaknya akan menurunkan bantuan sembako kepada masyarakat yang terdampak banjir. Bahkan, Bupati mengaku sudah  menunjuk Pj Sekda Paniai untuk mengurus bantuan tersebut.

  “Sembako besok (hari ini.red) diturunkan sesuai data yang kami peroleh. Jadi banjir ini gara-gara hujan yang lebat selama ini, maka tidak ada salah dari masyarakat,” ucap Nawipa.

  Wapolres Paniai, AKP Mardi Marpaung mengatakan, untuk menolong warga ketika itu pihaknya mengalami kendala pasalnya listrik telah mati seminggu berjalan. “Karena situasi malam hari dan listrik (PLN) sudah satu minggu tidak pernah menyala, karena menurut karyawan PLN mesin mengalami kerusakan, sehingga pendataan maupun upaya bantuan penyelamatan warga yang terkena musibah banjir mengalami kesulitan,” katanya.

  Ia menambahkan, pihaknya akan kawal pekerjaan normalisasi kali termasuk pembersihan rumah-rumah warga yang terdampak. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya