Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Terpapar Covid, Rektor Unmus Tutup Usia 

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten  Merauke,  dr. Nevile R. Muskita

MERAUKE-  Dunia pendidikan tinggi, khususnya Civitas Akademi Universitas Negeri Musamus Merauke berduka. Pasalnya, Rektor Unmus Prof. DR. Philipus  Betaubun, MT tutup usia di RSUD Merauke, Kamis (21/1)  sekitar pukul 15.45 WIT, kemarin.

  Kepergiannya menghadap sang khalik  tersebut mengagetkan banyak pihak. Sebab, selama ini tidak terdengar jika almarhum sakit. Informasi yang beredar, jika salah satu putra terbaik Indonesia tersebut  meninggal diduga karena Covid-19.

  Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Merauke yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita  saat dikonfirmasi membenarkan  jika yang bersangkutan meninggal karena Covid-19.
  Neville mengungkapkan  bahwa karena meninggal dunia karena Covid maka sesuai aturan  langsung dikubur. “Tapi kalau  tidak ada lagi yang  gali kubur, maka bisa bermalam  tapi di rumah sakit. Tidak boleh dibawa dan bermalam di rumah  duka. Ketentuannya sudah begitu,” tandas  Neville.

Baca Juga :  KPU Boven Digoel Usulkan PSU Diundur 17 Juli

  Menurut  dia,  bahwa berdasarkan laporan yang ia diterima dari rumah sakit, bahwa almarhum  yang berusia 50 tahun tersebut masuk ke Unit Gawat Darurat (IGD) Covid RSUD Merauke  pada tanggal 15 Januari  2021 karena sesak napas dengan hasil pemeriksaan saturasi O2 menurun sehingga langsung diswab untuk pemeriksaan Test Cepat Molekuler (TCM). Hasilnya, terkonfirmasi positif Covid-19

   “Pada tanggal 20 Januari,  keadaan umum makin memburuk sehingga dirawat di ICU  dan pada hari Kamis 21 Januari mulai pukul 14.00 WIT,  saturasi O2 terus menurun dan akhirnya pasien meninggal dunia pukul 15.43 WIT,” tandasnya.

   Dengan  adanya tambahan  meninggal ini, maka total warga Merauke yang  meninggal karena Covid menjadi 20 orang. Sementara itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Merauke secara kumulatif berjumlah  442 orang, yang  sembuh tidak ada tambahan, berjumlah 330 orang. (ulo/tri)

Baca Juga :  Dibuang di Toilet, Bayi Ditemukan Hidup
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten  Merauke,  dr. Nevile R. Muskita

MERAUKE-  Dunia pendidikan tinggi, khususnya Civitas Akademi Universitas Negeri Musamus Merauke berduka. Pasalnya, Rektor Unmus Prof. DR. Philipus  Betaubun, MT tutup usia di RSUD Merauke, Kamis (21/1)  sekitar pukul 15.45 WIT, kemarin.

  Kepergiannya menghadap sang khalik  tersebut mengagetkan banyak pihak. Sebab, selama ini tidak terdengar jika almarhum sakit. Informasi yang beredar, jika salah satu putra terbaik Indonesia tersebut  meninggal diduga karena Covid-19.

  Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Merauke yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Neville R. Muskita  saat dikonfirmasi membenarkan  jika yang bersangkutan meninggal karena Covid-19.
  Neville mengungkapkan  bahwa karena meninggal dunia karena Covid maka sesuai aturan  langsung dikubur. “Tapi kalau  tidak ada lagi yang  gali kubur, maka bisa bermalam  tapi di rumah sakit. Tidak boleh dibawa dan bermalam di rumah  duka. Ketentuannya sudah begitu,” tandas  Neville.

Baca Juga :  Sudah Ada Putusan Ada Tidaknya Pidana  Pemilu Sekretaris Kampung Terlaga Sari

  Menurut  dia,  bahwa berdasarkan laporan yang ia diterima dari rumah sakit, bahwa almarhum  yang berusia 50 tahun tersebut masuk ke Unit Gawat Darurat (IGD) Covid RSUD Merauke  pada tanggal 15 Januari  2021 karena sesak napas dengan hasil pemeriksaan saturasi O2 menurun sehingga langsung diswab untuk pemeriksaan Test Cepat Molekuler (TCM). Hasilnya, terkonfirmasi positif Covid-19

   “Pada tanggal 20 Januari,  keadaan umum makin memburuk sehingga dirawat di ICU  dan pada hari Kamis 21 Januari mulai pukul 14.00 WIT,  saturasi O2 terus menurun dan akhirnya pasien meninggal dunia pukul 15.43 WIT,” tandasnya.

   Dengan  adanya tambahan  meninggal ini, maka total warga Merauke yang  meninggal karena Covid menjadi 20 orang. Sementara itu, kasus Covid-19 di Kabupaten Merauke secara kumulatif berjumlah  442 orang, yang  sembuh tidak ada tambahan, berjumlah 330 orang. (ulo/tri)

Baca Juga :  Kadis Tanaman Pangan Akui  Alami Keterbatasan Mesin Combine

Berita Terbaru

Artikel Lainnya