Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Polisi Buru Penyebar Video Kekerasan

AKBP. Tonny Ananda Swadaya ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Banyaknya video berdurasi pendek dengan konten kekerasan yang terjadi pada kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu, kini mulai menyebar luas ke masyarakat. Video yang menunjukkan adanya korban penganiayaan dan pembakaran ini dikhawatirkan membuat trauma yang sulit untuk dilupakan masyarakat, karena itu  Polres Jayawijaya   berupaya  mencari penyebar video tersebut.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya menyatakan dalam waktu dekat ini Polres Jayawijaya akan melakukan patroli cyber crime,  untuk mengungkap penyebaran  video yang menunjukan kekerasan ini secara berjenjang dan nantinya akan dilakukan pencarian kepada yang menyebarkan video tersebut,

  “Sebenarnya video aksi kekerasan ini tak boleh menyebar luas ke masyarakat, sehingga kami juga akan mencoba membatasi dengan  melakukan patroli cyber crime. Artinya video yang berisikan konten kekerasan ini akan menjadi trauma tersendiri bagi masyarakat,”ungkapnya Sabtu (19/10) kemarin.

Baca Juga :  Sopir Angkot A1 dan A2 Minta Pemda Tertibkan Pangkalan Ojek Dalam Terminal

   Ia menegaskan konten video kekerasan ini, baik yang terjadi di Hom –hom maupun di daerah lainnya di Kota Wamena harus secepatnya dibatasi, sebab bisa menimbulkan efek yang kurang baik bagi masyarakat. Apalagi kalau ada keluarga korban yang melihat video tersebut , artinya mereka akan lebih takut lagi untuk melakukan aktifitasnya.

  “Ini harus cepat kita tindak lanjuti bersama, artinya masyarakat juga harus mendukung hal itu dengan tidak   menyebarkan konten video itu lagi kepada yang lainnya. Yang jelas, kita akan tindak lanjuti masalah ini,” tegas Kapolres.

  Kapolres juga menyadari di era saat ini penyebaran video maupun informasi hoax ini sangat cepat, namun masyarakat harus jeli dan bijak lagi untuk mengelola informasi –informasi ini.    “Jangan lagi karena adanya video –video kekerasan semacam ini beredar terus menjadi dendam di antara masyarakat, ini yang perlu untuk kita sikapi bersama,” beber Tonny Ananda.

Baca Juga :  Jika DOB Dipaksakan, Harus Ada Proteksi dan Afirmasi Khusus bagi OAP

  Saat ini , kata Tonny Ananda Swadaya, aparat Gabungan TNI/ Polri telah bekerja maksimal untuk melakukan pengamanan di berbagai tempat, menciptakan situasi yang kondusif agar kejadian kemarin tak terulang kembali dan langkah ini harus didukung dengan masyarakat, harus kembali melakukan aktifitasnya seperti sedia kala.

  “Kami berharap pikiran dan pola pikir masyarakat ini tak terganggu dengan video –video kekerasan yang pernah dilihat, kami juga akan bekerjasama dengan Mabes Polri untuk melacak penyebar konten video anarkis tersebut,” katanya. (jo/tri)

AKBP. Tonny Ananda Swadaya ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA-Banyaknya video berdurasi pendek dengan konten kekerasan yang terjadi pada kerusuhan di Wamena pada 23 September lalu, kini mulai menyebar luas ke masyarakat. Video yang menunjukkan adanya korban penganiayaan dan pembakaran ini dikhawatirkan membuat trauma yang sulit untuk dilupakan masyarakat, karena itu  Polres Jayawijaya   berupaya  mencari penyebar video tersebut.

   Kapolres Jayawijaya AKBP. Tonny Ananda Swadaya menyatakan dalam waktu dekat ini Polres Jayawijaya akan melakukan patroli cyber crime,  untuk mengungkap penyebaran  video yang menunjukan kekerasan ini secara berjenjang dan nantinya akan dilakukan pencarian kepada yang menyebarkan video tersebut,

  “Sebenarnya video aksi kekerasan ini tak boleh menyebar luas ke masyarakat, sehingga kami juga akan mencoba membatasi dengan  melakukan patroli cyber crime. Artinya video yang berisikan konten kekerasan ini akan menjadi trauma tersendiri bagi masyarakat,”ungkapnya Sabtu (19/10) kemarin.

Baca Juga :  Jika DOB Dipaksakan, Harus Ada Proteksi dan Afirmasi Khusus bagi OAP

   Ia menegaskan konten video kekerasan ini, baik yang terjadi di Hom –hom maupun di daerah lainnya di Kota Wamena harus secepatnya dibatasi, sebab bisa menimbulkan efek yang kurang baik bagi masyarakat. Apalagi kalau ada keluarga korban yang melihat video tersebut , artinya mereka akan lebih takut lagi untuk melakukan aktifitasnya.

  “Ini harus cepat kita tindak lanjuti bersama, artinya masyarakat juga harus mendukung hal itu dengan tidak   menyebarkan konten video itu lagi kepada yang lainnya. Yang jelas, kita akan tindak lanjuti masalah ini,” tegas Kapolres.

  Kapolres juga menyadari di era saat ini penyebaran video maupun informasi hoax ini sangat cepat, namun masyarakat harus jeli dan bijak lagi untuk mengelola informasi –informasi ini.    “Jangan lagi karena adanya video –video kekerasan semacam ini beredar terus menjadi dendam di antara masyarakat, ini yang perlu untuk kita sikapi bersama,” beber Tonny Ananda.

Baca Juga :  ASN Diimbau Jaga Keamanan dan Kembali ke Tempat Tugas

  Saat ini , kata Tonny Ananda Swadaya, aparat Gabungan TNI/ Polri telah bekerja maksimal untuk melakukan pengamanan di berbagai tempat, menciptakan situasi yang kondusif agar kejadian kemarin tak terulang kembali dan langkah ini harus didukung dengan masyarakat, harus kembali melakukan aktifitasnya seperti sedia kala.

  “Kami berharap pikiran dan pola pikir masyarakat ini tak terganggu dengan video –video kekerasan yang pernah dilihat, kami juga akan bekerjasama dengan Mabes Polri untuk melacak penyebar konten video anarkis tersebut,” katanya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya