Friday, April 26, 2024
33.7 C
Jayapura

Sayangkan Masih Ada Rasisme

Ketua DPRD Lanny Jaya Terius Yigibalom ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA–Ketua DPRD Lanny Jaya Terius Yigibalom menegaskan jika orang Papua sudah pasti marah karena harga dirinya telah dinjak–injak dengan kata- kata rasis, apalagi hal ini sudah dua kali anak Papua dikatakan sebagai monyet, tentu sangat disayangkan karena kemerdekaan RI ke 74 masih saja ada oknum yang masih rasis dalam bangsa ini.

   Ia menegaskan jika dalam usia bangsa ini yang sudah cukup matang masih saja ada orang –orang atau oknum yang berpikiran membeda –bedakan orang lain (rasis), dan ini menunjukan tidak menghargai orang–orang yang berjuang untuk mempersatukan negara Republik Indonesia ini, dan ia sangat menyayangkan jika masih ada seperti itu.

  “Saat ini negara tidak bisa lagi untuk tinggal diam saja, tetapi bagaimana oknum –oknum yang menyatakan rasis itu harus ditindak atau diproses hukum saja kalau tidak diproses maka jadinya saudara kita yang ada di Papua ini bisa menjadi korban dari hal –hal yang di luar dari kewenangan pemerintah di sini,”ungkapnya usai meresmikan Kantor Cabang Pembantu Bank Papua Tiom, Senin (19/8) kemarin.

  Terius Yigibalom berharap, Pemerintah Kota Surabaya, Malang dan Semarang bersama –sama dengan aparat keamanan bisa melihat masalah ini, dengan menangkap oknum ormas yang melakukan tindakan –tindakan rasis agar tidak berimbas sampai di Papua. Sebab masalah rasis ini bukan pertama kali tetapi sudah berulang kali

Baca Juga :  Curah Hujan Meningkat, Waspadai Banjir dan Longsor

  “Sebagai manusia kalau dikatakan sebagai monyet siapa yang bisa terima, ini dalam emosional perkataan yang menghina dan siapapun yang di muka bumi semuanya ciptaan Tuhan, tapi kalau harga dirinya diinjak –injak maka akan membuat gerakan yang aneh –aneh,”tegas Ketua DPRD Lanny Jaya.

  Ia menyatakan, jika negara mendiamkan masalah ini dan tak mengambil tindakan tegas maka dimana –mama bisa terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini didaerah lain. Untuk itu, dalam masalah ini negara tidak boleh tinggal diam,   negara dalam hal ini Presiden, Panglima TNI, Kapolri harus segera mengambil langkah tegas.

  “Kalau mau dilihat di Papua ini miniaturnya Indonesia, semua suku ada tinggal di Papua, dan selama ini tak pernah ada rasis atrau perbedaan diantara masyarakat, disana bukan miniatur Indonesia karena masih ada pikiran –pikiran rasis yang berkembang,”kata Terius.

Baca Juga :  RSUD Wamena Terima Bantuan APD

   Secara terpisah, Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait meminta kepada mahasiswa Lanny Jaya yang ada di 3 kota studi itu dan khususnya masyarakat Lanny Jaya harus menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat yang akan menyelesaikan.

  “Kita tidak boleh merusak apa yang dibangun dengan keringat kita sendiri, kalau kantor –kantor rusak , kemudian kita sendiri yang menjadi korban, maka orang lain yang menang dan kita yang menjadi korban,  saya berharap jangan kita yang jadi korban dan biarkan aparat yang menyelesaikan,”bebernya.

  Ia juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk bekerja lebih cepat dan transparan karena masalah ini menyangkut prilaku dan harga diri orang Papua yang terasa diinjak –injak dengan adanya rasisme yang dikeluarkan oleh beberapa oknum ormas disana.

   Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos di dua Kabupaten Yakni Jayawijaya dan Lanny Jaya masih dalam keadaan kondusif lantaran tak ada aksi–aksi protes yang dikemas dalam demonstrasi  seperti yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat.(jo/tri)  

Ketua DPRD Lanny Jaya Terius Yigibalom ( FOTO : Denny/ Cepos )

WAMENA–Ketua DPRD Lanny Jaya Terius Yigibalom menegaskan jika orang Papua sudah pasti marah karena harga dirinya telah dinjak–injak dengan kata- kata rasis, apalagi hal ini sudah dua kali anak Papua dikatakan sebagai monyet, tentu sangat disayangkan karena kemerdekaan RI ke 74 masih saja ada oknum yang masih rasis dalam bangsa ini.

   Ia menegaskan jika dalam usia bangsa ini yang sudah cukup matang masih saja ada orang –orang atau oknum yang berpikiran membeda –bedakan orang lain (rasis), dan ini menunjukan tidak menghargai orang–orang yang berjuang untuk mempersatukan negara Republik Indonesia ini, dan ia sangat menyayangkan jika masih ada seperti itu.

  “Saat ini negara tidak bisa lagi untuk tinggal diam saja, tetapi bagaimana oknum –oknum yang menyatakan rasis itu harus ditindak atau diproses hukum saja kalau tidak diproses maka jadinya saudara kita yang ada di Papua ini bisa menjadi korban dari hal –hal yang di luar dari kewenangan pemerintah di sini,”ungkapnya usai meresmikan Kantor Cabang Pembantu Bank Papua Tiom, Senin (19/8) kemarin.

  Terius Yigibalom berharap, Pemerintah Kota Surabaya, Malang dan Semarang bersama –sama dengan aparat keamanan bisa melihat masalah ini, dengan menangkap oknum ormas yang melakukan tindakan –tindakan rasis agar tidak berimbas sampai di Papua. Sebab masalah rasis ini bukan pertama kali tetapi sudah berulang kali

Baca Juga :  Satgas Pamtas Amankan Senpi dan 15 Butir Amunisi

  “Sebagai manusia kalau dikatakan sebagai monyet siapa yang bisa terima, ini dalam emosional perkataan yang menghina dan siapapun yang di muka bumi semuanya ciptaan Tuhan, tapi kalau harga dirinya diinjak –injak maka akan membuat gerakan yang aneh –aneh,”tegas Ketua DPRD Lanny Jaya.

  Ia menyatakan, jika negara mendiamkan masalah ini dan tak mengambil tindakan tegas maka dimana –mama bisa terjadi hal yang tidak diinginkan seperti ini didaerah lain. Untuk itu, dalam masalah ini negara tidak boleh tinggal diam,   negara dalam hal ini Presiden, Panglima TNI, Kapolri harus segera mengambil langkah tegas.

  “Kalau mau dilihat di Papua ini miniaturnya Indonesia, semua suku ada tinggal di Papua, dan selama ini tak pernah ada rasis atrau perbedaan diantara masyarakat, disana bukan miniatur Indonesia karena masih ada pikiran –pikiran rasis yang berkembang,”kata Terius.

Baca Juga :  FBLB 2019 Bakal Diwarnai Rajutan Noken Raksasa

   Secara terpisah, Sekda Lanny Jaya Christian Sohilait meminta kepada mahasiswa Lanny Jaya yang ada di 3 kota studi itu dan khususnya masyarakat Lanny Jaya harus menyerahkan sepenuhnya masalah ini kepada aparat yang akan menyelesaikan.

  “Kita tidak boleh merusak apa yang dibangun dengan keringat kita sendiri, kalau kantor –kantor rusak , kemudian kita sendiri yang menjadi korban, maka orang lain yang menang dan kita yang menjadi korban,  saya berharap jangan kita yang jadi korban dan biarkan aparat yang menyelesaikan,”bebernya.

  Ia juga mengimbau kepada aparat keamanan untuk bekerja lebih cepat dan transparan karena masalah ini menyangkut prilaku dan harga diri orang Papua yang terasa diinjak –injak dengan adanya rasisme yang dikeluarkan oleh beberapa oknum ormas disana.

   Sementara itu dari pantauan Cenderawasih Pos di dua Kabupaten Yakni Jayawijaya dan Lanny Jaya masih dalam keadaan kondusif lantaran tak ada aksi–aksi protes yang dikemas dalam demonstrasi  seperti yang ada di Provinsi Papua dan Papua Barat.(jo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya