Thursday, April 18, 2024
30.7 C
Jayapura

Curah Hujan Meningkat, Waspadai Banjir dan Longsor

Kepala BMKG Wamena Subahari saat memperlihatkan alat pengukur curah hujan kemarin. ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Wamena Subahari memperkirakan awal tahun 2020 ini Jayawijaya akan mulai masuk dalam musim penghujan. Bahkan intensitas hujan ini akan merambat ke sebagian wilayah pengunungan tengah Papua sehingga diprediksikan puncaknya akan terjadi pada Februari mendatang.

   “Kalau mulai Januari ini pola hujan mulai berubah dari malam hingga dini hari dengan intensitas semakin meningkat dan curah hujannya pun intens dalam artian sering terjadi hujan.”ungkapnya Senin (6/1) kemarin.

   Subahari membandingkan jika di Agustus-September lalu terjadi kemarau, tetapi tidak signifikan di Jayawijaya, dimana tanah terjadi keretakan dan begitu kena guyuran hujan dengan intensitas yang tinggi dan jumlah curah hujan yang tinggi pula, 

  “Biasanya resapan airnya masuk ke dalam celah tanah dengan cepat, sehingga dikhawatirkan terjadi tanah longsor pada kemiringan 45 derajat sehingga perlu diantisipasi.” Jelasnya.

Baca Juga :  Masih Terlalu Dini, Mahasiswa Tolak Pemekaran

   Menurutnya, Curah hujan yang normal itu 50-100 milimeter yang dikatakan hujan normal, di atas 150 mm itu masuk dalam ketegori menengah dan di atas 150 mm hujan lebat. Dimana hal ini jika hujannya terjadi di bagian hulu yang meningkat dan masuk ke hilir atau dataran rendah bisa menimbulkan banjir di bagian hilirnya.

  “Meskipun di wilayah lembah ini tidak hujan, tetapi jika di bagian hulunya hujan deras sehingga bisa menimbulkan banjir.” jelas Sibahari.

  Ia memperingatkan warga Jayawijaya selalu antisipasi di bagian hulu karena untuk di lembah sini curah hujannya masih bisa takar, terbaca, tetapi kalau di hulu tidak ada otomatis pengukuran curah hujan. Di Wamena jika hujan dalam intensitas 50 mm selama tiga jam pasti air akan tergenang karena saluran drainase yang kurang bagus khusus di perkotaan.

Baca Juga :  Proses Hukum Kasus Penganiayaan Ketua KPU Puncak Dipertanyakan

  “Di Wamena intensitas hujan seminggu ke depan sudah mulai meningkat apalagi tanggal 15 Januari nanti sudah mulai masuk bulan purnama dimana lima hari sebelum itu biasanya terjadi hujan lebat.” Bebernya.

  Selain itu , Kata Subahari, Ada juga peningkatan masa udara yang pertumbuhan mulai meningkat. Di wilayah pegunungan ini bisa saja curah hujannya tidak merata, karena penakar curah hujannya baru ada di kota, sehingga jika terjadi hujan di daerah hulu itu yang tidak bisa ditakar. (jo/tri)

Kepala BMKG Wamena Subahari saat memperlihatkan alat pengukur curah hujan kemarin. ( FOTO: Denny/ Cepos )

WAMENA-Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Wamena Subahari memperkirakan awal tahun 2020 ini Jayawijaya akan mulai masuk dalam musim penghujan. Bahkan intensitas hujan ini akan merambat ke sebagian wilayah pengunungan tengah Papua sehingga diprediksikan puncaknya akan terjadi pada Februari mendatang.

   “Kalau mulai Januari ini pola hujan mulai berubah dari malam hingga dini hari dengan intensitas semakin meningkat dan curah hujannya pun intens dalam artian sering terjadi hujan.”ungkapnya Senin (6/1) kemarin.

   Subahari membandingkan jika di Agustus-September lalu terjadi kemarau, tetapi tidak signifikan di Jayawijaya, dimana tanah terjadi keretakan dan begitu kena guyuran hujan dengan intensitas yang tinggi dan jumlah curah hujan yang tinggi pula, 

  “Biasanya resapan airnya masuk ke dalam celah tanah dengan cepat, sehingga dikhawatirkan terjadi tanah longsor pada kemiringan 45 derajat sehingga perlu diantisipasi.” Jelasnya.

Baca Juga :  Lima Motor Hasil Curanmor Dikembalikan ke Pemiliknya

   Menurutnya, Curah hujan yang normal itu 50-100 milimeter yang dikatakan hujan normal, di atas 150 mm itu masuk dalam ketegori menengah dan di atas 150 mm hujan lebat. Dimana hal ini jika hujannya terjadi di bagian hulu yang meningkat dan masuk ke hilir atau dataran rendah bisa menimbulkan banjir di bagian hilirnya.

  “Meskipun di wilayah lembah ini tidak hujan, tetapi jika di bagian hulunya hujan deras sehingga bisa menimbulkan banjir.” jelas Sibahari.

  Ia memperingatkan warga Jayawijaya selalu antisipasi di bagian hulu karena untuk di lembah sini curah hujannya masih bisa takar, terbaca, tetapi kalau di hulu tidak ada otomatis pengukuran curah hujan. Di Wamena jika hujan dalam intensitas 50 mm selama tiga jam pasti air akan tergenang karena saluran drainase yang kurang bagus khusus di perkotaan.

Baca Juga :  PGGJ Terima Bantuan Bama dari Tim Gugus Tugas Covid -19

  “Di Wamena intensitas hujan seminggu ke depan sudah mulai meningkat apalagi tanggal 15 Januari nanti sudah mulai masuk bulan purnama dimana lima hari sebelum itu biasanya terjadi hujan lebat.” Bebernya.

  Selain itu , Kata Subahari, Ada juga peningkatan masa udara yang pertumbuhan mulai meningkat. Di wilayah pegunungan ini bisa saja curah hujannya tidak merata, karena penakar curah hujannya baru ada di kota, sehingga jika terjadi hujan di daerah hulu itu yang tidak bisa ditakar. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya