Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Sekolah Darurat Diputuskan Tetap Beroperasi

Bupati Nduga Yairus Gwijangge saat bertemu dengan pengungsi Nduga untuk membicarakan untuk menggunakan fasilitas Pemda Jayawijaya untuk bersekolah, Selasa (19/3). Denny/ Cepos 

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Nduga memutuskan agar warganya yang mengungsi ke Jayawijaya dan melakukan proses belajar mengajar di sekolah darurat di halaman gereja Weneroma Sinakma tetap belajar disana. Hal ini dilakukan karena warga pengungsi yang ada di Wamena saat ini tak mau untuk pindah dari sekolah darurat yang dibagun tim relawan beberapa waktu lalu.

   Bupati  Nduga Yairus Gwijangge   menyampaikan permohonan maaf  kepada guru dan relawan serta pihak gereja, dimana pemerintah sudah lakukan pertemuan dengan masyarakat, dimana di pertemuan itu memutuskan sekolah sementara tetap di lokasi Ilekma. 

  “Sementara ujian sudah dimulai jadi kita tidak minta pindahkan lagi dan tetap lanjutkan ujian di sekolah darurat ini.”ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan pengungsi Senin (19/3) kemarin. 

Baca Juga :  Bupati Tolikara teken MoU dengan BPKP Papua

   Menurutnya,  untuk kelas 6, kelas 3 SMP dan SMA bisa juga laksanakan ujian di sekolah darurat. Tetapi kelas 1-5 SD itu,  Pemkab Nduga, gereja, sekolah rencana akan berusaha melobi ke Presiden bertemu untuk minta penarikan anggota, setelah jawaban presiden seperti apa, lalu akan putuskan mereka tetap sekolah disini atau akan kembali ke daerah.

  “Untuk sementara para siswa pengungsi yang masih kelas 1 sampai dengan 5 SD ini belum bisa diambil keputusannya, karena masih harus bertemu dengan presiden meminta penarikan pasukan disana barulah bisa diputuskan,”jelas Yairus.

  Bupati Nduga menegaskan apapun keputusan presiden bahwa anggota yang dikirim ke Nduga dalam rangka mendukung pembangunan jalan dan jembatan di Nduga, pada prinsipnya didukung pemda dan tidak menjadi masalah. 

Baca Juga :  Sampaikan Laporkan Program Triwulan IV ke Inspektorat  Kemendagri

  “Tetapi kalau permintaan masyarakat sementara tidak akan mengikuti pemilihan umum sebelum  dilakukan penarikan pasukan dari Nduga dulu,  semua tergantung presiden.”tegasnya

    Di tempat Berbeda Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengaku dengan adanya rapat koordinasi dengan Bupati Nduga bahwa Pemda Jayawijaya pada prinsipnya bersedia memberikan fasilitas yang ada. (jo/tri)

Bupati Nduga Yairus Gwijangge saat bertemu dengan pengungsi Nduga untuk membicarakan untuk menggunakan fasilitas Pemda Jayawijaya untuk bersekolah, Selasa (19/3). Denny/ Cepos 

WAMENA-Pemerintah Kabupaten Nduga memutuskan agar warganya yang mengungsi ke Jayawijaya dan melakukan proses belajar mengajar di sekolah darurat di halaman gereja Weneroma Sinakma tetap belajar disana. Hal ini dilakukan karena warga pengungsi yang ada di Wamena saat ini tak mau untuk pindah dari sekolah darurat yang dibagun tim relawan beberapa waktu lalu.

   Bupati  Nduga Yairus Gwijangge   menyampaikan permohonan maaf  kepada guru dan relawan serta pihak gereja, dimana pemerintah sudah lakukan pertemuan dengan masyarakat, dimana di pertemuan itu memutuskan sekolah sementara tetap di lokasi Ilekma. 

  “Sementara ujian sudah dimulai jadi kita tidak minta pindahkan lagi dan tetap lanjutkan ujian di sekolah darurat ini.”ungkapnya usai melakukan pertemuan dengan pengungsi Senin (19/3) kemarin. 

Baca Juga :  Polisi Bubarkan Judi Dadu di Pasar Jibama

   Menurutnya,  untuk kelas 6, kelas 3 SMP dan SMA bisa juga laksanakan ujian di sekolah darurat. Tetapi kelas 1-5 SD itu,  Pemkab Nduga, gereja, sekolah rencana akan berusaha melobi ke Presiden bertemu untuk minta penarikan anggota, setelah jawaban presiden seperti apa, lalu akan putuskan mereka tetap sekolah disini atau akan kembali ke daerah.

  “Untuk sementara para siswa pengungsi yang masih kelas 1 sampai dengan 5 SD ini belum bisa diambil keputusannya, karena masih harus bertemu dengan presiden meminta penarikan pasukan disana barulah bisa diputuskan,”jelas Yairus.

  Bupati Nduga menegaskan apapun keputusan presiden bahwa anggota yang dikirim ke Nduga dalam rangka mendukung pembangunan jalan dan jembatan di Nduga, pada prinsipnya didukung pemda dan tidak menjadi masalah. 

Baca Juga :  Lakukan Tracing, Dapatkan 4 Pasien Covid

  “Tetapi kalau permintaan masyarakat sementara tidak akan mengikuti pemilihan umum sebelum  dilakukan penarikan pasukan dari Nduga dulu,  semua tergantung presiden.”tegasnya

    Di tempat Berbeda Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua mengaku dengan adanya rapat koordinasi dengan Bupati Nduga bahwa Pemda Jayawijaya pada prinsipnya bersedia memberikan fasilitas yang ada. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya