Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Tunggu Penetapan Denda Adat Keluarga Korban

WAMENA-Polres Jayawijaya masih menunggu penetapan denda adat, pasca tertembaknya seorang warga sipil atas nama Surya Hiluka hingga meninggal dunia beberapa hari lalu. Dimana untuk saat ini proses hukum sudah dilakukan kepada Bripka AB dan Briptu RT yang saat ini sedang dalam pemeriksaan dari Penyidik Reskrim terkait dugaan penembakan tersebut.

   Kapolres Jayawijaya. AKBP. Muh . Safei A.B. SE mengaku pihaknya sudah melakukan mediasi pembicaraan dengan keluarga korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka –luka. Semua sudah sepakat dan mengerti, sebab akibat dari aksi penembakan itu, artinya karena oknum anggota ini diserang maka terjadi penembakan setelah lebih dulu dikeluarkan tembakan peringatan.

 “Sekarang kita tunggu penetapan denda adat yang dilimpahkan oleh pihak keluarga kepada kami, tetapi kita juga masih mencari pelaku penyerangan pada malam itu kepada oknum anggota ini karena akar permasalahan dari situ dan ini juga permintaan pihak keluarga korban,” ungkapnya Sabtu (16/10) kemarin.

  Ia juga menyatakan para kepala kampung yang ada disekitar TKP juga akan bertanggungjawab mencari para pelau penyerangan itu. Sebab denda adat yang ingin ditetapkan oleh pihak keluarga ini tidak semuanya kepada kepolisian, tetapi juga mereka yang melakukan penyerangan dan pihak -pihak yang bertanggungjawab saat pelaksanaan acara tersebut.

Baca Juga :  Runway dan Apron Bandara Wamena Belum Dianggarkan

  “Kemarin semua sudah dibicarakan bersama dengan keluarga korban , baik yang meninggal dunia maupun dua orang yang luka -luka terkena rekoset peluru yang ditembakan oleh oknum anggota Brimob yang memang pada saat itu merasa dirinya terancam dengan penyerangan warga dengan menggunakan batu,”bebernya.

   Secara terpisah tokoh masyarakat Jayawijaya, Ronny Elopere menduga, Pelaku Penembakan salah seorang warga masyarakat di Jayawijaya atas nama Surya Hiluka, dilakukan oleh oknum Anggota Brimob yang bertugas di Wamena. Dimana, sebelum kejadian, sedang digelar acara syukuran kelulusan di salah satu rumah warga masyarakat yang ada di Jalan Patimura Wamena Jayawijaya. 

   Karena sudah terlalu larut malam, acara tersebut dihentikan, sehingga terjadi keributan adu mulut diantara peserta acara. Kemudian, munculah oknum Brimob yang kebetulan lewat di Jalan Patimura Wamena, dan sempat melerai pertengkaran tersebut, tetapi tidak diindahkan dan sempat tidak diterima oleh peserta acara.

  “Karena tidak merasa diterima oleh oknum Brimob ini, dia telepon ke temannya dan katakan saya dikeroyok dan diancam dan dilempari,”jelasnya

  Kemudian, oknum Anggota Brimob menggunakan dua motor datang ke tempat kejadian, dan mengeluarkan tembakan ke atas sebanyak 3 kali, selanjutnya mengarahkan tembakan ke arah bawah yang ada warga masyarakat yang berdiri di sekitar tempat acara.

Baca Juga :  56 Orang Reaktif Rapid Test, Dinyatakan Negatif Tes PCR

  Sementara itu, dalam proses penyelesaian masalah di Polres Jayawijaya, Jumat (15/10), hadir Kapolres Jayawijaya, Theo Hesegem, Ronny Elopere, dan beberapa tokoh masyarakat, Kasat Intel dan Kasat Reskrim Polres Jayawijaya. Ronny menyebutkan, dalam pertemuan itu, saksi dihadirkan dan juga pelaku penembak Surya Hiluka.

  “Dari keterangan saksi yang hadir itu, benar oknum Brimob datang-datang keluarkan tembakan ke atas 3 kali dan lebih banyak mengarahkan ke bawah, sehingga kena orang dan menghilangkan nyawa orang, padahal tidak ada pelemparan dan penyerangan,”bebernya

  Selanjutkan, dari keterangan oknum pelaku dari Brimob memberikan keterangan bahwa, mereka diserang dan dilempari, tetapi secara fakta kejadian di lapangan, tidak seperti yang disampaikan oleh oknum anggota Brimob. Terkait ini, Ronny Elopere sangat menyayangkan tindakan Oknum Brimob yang telah mengeluarkan tembakan sembarangan dan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

  “Seakan-akan ada perang, kalau mau lawan itu ke tengah hutan, karena di Wamena ini kami aman, dan karena terjadi masyarakat takut keluar rumah,” tegasnya 

  Atas kejadian itu, Ronny meminta kepada Pemerintah dan DPRD Jayawijaya untuk bertanggungjawab atas kejadian penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob dan telah menghilangkan nyawa manusia.(jo/tri)

WAMENA-Polres Jayawijaya masih menunggu penetapan denda adat, pasca tertembaknya seorang warga sipil atas nama Surya Hiluka hingga meninggal dunia beberapa hari lalu. Dimana untuk saat ini proses hukum sudah dilakukan kepada Bripka AB dan Briptu RT yang saat ini sedang dalam pemeriksaan dari Penyidik Reskrim terkait dugaan penembakan tersebut.

   Kapolres Jayawijaya. AKBP. Muh . Safei A.B. SE mengaku pihaknya sudah melakukan mediasi pembicaraan dengan keluarga korban, baik yang meninggal dunia maupun yang luka –luka. Semua sudah sepakat dan mengerti, sebab akibat dari aksi penembakan itu, artinya karena oknum anggota ini diserang maka terjadi penembakan setelah lebih dulu dikeluarkan tembakan peringatan.

 “Sekarang kita tunggu penetapan denda adat yang dilimpahkan oleh pihak keluarga kepada kami, tetapi kita juga masih mencari pelaku penyerangan pada malam itu kepada oknum anggota ini karena akar permasalahan dari situ dan ini juga permintaan pihak keluarga korban,” ungkapnya Sabtu (16/10) kemarin.

  Ia juga menyatakan para kepala kampung yang ada disekitar TKP juga akan bertanggungjawab mencari para pelau penyerangan itu. Sebab denda adat yang ingin ditetapkan oleh pihak keluarga ini tidak semuanya kepada kepolisian, tetapi juga mereka yang melakukan penyerangan dan pihak -pihak yang bertanggungjawab saat pelaksanaan acara tersebut.

Baca Juga :  56 Orang Reaktif Rapid Test, Dinyatakan Negatif Tes PCR

  “Kemarin semua sudah dibicarakan bersama dengan keluarga korban , baik yang meninggal dunia maupun dua orang yang luka -luka terkena rekoset peluru yang ditembakan oleh oknum anggota Brimob yang memang pada saat itu merasa dirinya terancam dengan penyerangan warga dengan menggunakan batu,”bebernya.

   Secara terpisah tokoh masyarakat Jayawijaya, Ronny Elopere menduga, Pelaku Penembakan salah seorang warga masyarakat di Jayawijaya atas nama Surya Hiluka, dilakukan oleh oknum Anggota Brimob yang bertugas di Wamena. Dimana, sebelum kejadian, sedang digelar acara syukuran kelulusan di salah satu rumah warga masyarakat yang ada di Jalan Patimura Wamena Jayawijaya. 

   Karena sudah terlalu larut malam, acara tersebut dihentikan, sehingga terjadi keributan adu mulut diantara peserta acara. Kemudian, munculah oknum Brimob yang kebetulan lewat di Jalan Patimura Wamena, dan sempat melerai pertengkaran tersebut, tetapi tidak diindahkan dan sempat tidak diterima oleh peserta acara.

  “Karena tidak merasa diterima oleh oknum Brimob ini, dia telepon ke temannya dan katakan saya dikeroyok dan diancam dan dilempari,”jelasnya

  Kemudian, oknum Anggota Brimob menggunakan dua motor datang ke tempat kejadian, dan mengeluarkan tembakan ke atas sebanyak 3 kali, selanjutnya mengarahkan tembakan ke arah bawah yang ada warga masyarakat yang berdiri di sekitar tempat acara.

Baca Juga :  Korlap PRP, Polisi Bakal Tingkatkan Penyidikan

  Sementara itu, dalam proses penyelesaian masalah di Polres Jayawijaya, Jumat (15/10), hadir Kapolres Jayawijaya, Theo Hesegem, Ronny Elopere, dan beberapa tokoh masyarakat, Kasat Intel dan Kasat Reskrim Polres Jayawijaya. Ronny menyebutkan, dalam pertemuan itu, saksi dihadirkan dan juga pelaku penembak Surya Hiluka.

  “Dari keterangan saksi yang hadir itu, benar oknum Brimob datang-datang keluarkan tembakan ke atas 3 kali dan lebih banyak mengarahkan ke bawah, sehingga kena orang dan menghilangkan nyawa orang, padahal tidak ada pelemparan dan penyerangan,”bebernya

  Selanjutkan, dari keterangan oknum pelaku dari Brimob memberikan keterangan bahwa, mereka diserang dan dilempari, tetapi secara fakta kejadian di lapangan, tidak seperti yang disampaikan oleh oknum anggota Brimob. Terkait ini, Ronny Elopere sangat menyayangkan tindakan Oknum Brimob yang telah mengeluarkan tembakan sembarangan dan menyebabkan hilangnya nyawa seseorang.

  “Seakan-akan ada perang, kalau mau lawan itu ke tengah hutan, karena di Wamena ini kami aman, dan karena terjadi masyarakat takut keluar rumah,” tegasnya 

  Atas kejadian itu, Ronny meminta kepada Pemerintah dan DPRD Jayawijaya untuk bertanggungjawab atas kejadian penembakan yang dilakukan oknum anggota Brimob dan telah menghilangkan nyawa manusia.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya