Friday, April 26, 2024
32.7 C
Jayapura

Bupati Jhon: Jangan Mudah Termakan Isu!

Apel Gabungan TNI/Polri di depan Tugu Wio Silimo (Tugu Salib ) Jalan Yosudarso Wamena, Rabu (17/6). ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan agar masyarakat jangan terlalu cepat termakan isu yang berkembang agar tidak mudah terpancing. Disadari bahwa masyarakat di Jayawijaya masih ada trauma dengan kerusuhan tahun lalu. Karena itu, pengamanan yang dilakukan aparat TNI/Polri sudah baik dengan selalu mengantisipasi berbagai isu yang berkembang.

  “Saya berharap masyarakat jangan terlalu cepat termakan isu yang berkembang melalui media sosial Whatsapp, kalau cepat termakan isu bisa menjadi ikut-ikutan memanas-manasi situasi atau isu yang kebenarannya belum tidak diketahui,”ungkap Bupati Jhon Banua saat apel gabungan di depan Tugu Wio Silimo Wamena, Rabu (17/6) kemarin.

Baca Juga :  FK2D Pertanyakan Perubahan Pencairan BST

  Menurutnya apa yang dilakukan TNI/Polri untuk melakukan antisipasi ini merupakan tugas mereka, sehingga Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga mendukung bagaimana menjaga keamanan di Wamena, sehingga   Apel Gabungan yang dilakukan ini hanya mengatisipasi keamanan karena itu memang tugas dan tanggungjawab mereka.

   “Apel bersama ini merupakan kegiatan rutin yang tiap bulan dilakukan, ini dilakukan untuk terus membangun kerjasama dalam menjaga keamanan dan menjaga kebersamaan TNI/ Polri sehingga persatuan TNI/ Polri ini sangat penting dijaga,”jelasnya.

  Di tempat yang sama Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengatakan apel konsolidasi dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat Jayawijaya karena diketahui bersama perkembangan isu -isu di media sosial itu membuat kepanikan bagi warga di Jayawijaya saat ini, karena masih adanya trauma.

Baca Juga :  Produsen Miras Tetap Dijerat UU Pangan

   “Rasa khawatir dan panik yang timbul pada warga ini karena di daerah ini pernah terjadi gangguan kantibmas berskala besar yang menjadi perhatian semua orang yang sangat meresahkan masyarakat, sehingga mengantisipasi agar tidak terulang tentunya sebagai anggota Polri yang diback up oleh TNI menunjukkan kesiapsiagaan kita untuk minimal masyarakat bisa melihat ada yang melindungi,”jelasnya. (jo/tri) 

Apel Gabungan TNI/Polri di depan Tugu Wio Silimo (Tugu Salib ) Jalan Yosudarso Wamena, Rabu (17/6). ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menegaskan agar masyarakat jangan terlalu cepat termakan isu yang berkembang agar tidak mudah terpancing. Disadari bahwa masyarakat di Jayawijaya masih ada trauma dengan kerusuhan tahun lalu. Karena itu, pengamanan yang dilakukan aparat TNI/Polri sudah baik dengan selalu mengantisipasi berbagai isu yang berkembang.

  “Saya berharap masyarakat jangan terlalu cepat termakan isu yang berkembang melalui media sosial Whatsapp, kalau cepat termakan isu bisa menjadi ikut-ikutan memanas-manasi situasi atau isu yang kebenarannya belum tidak diketahui,”ungkap Bupati Jhon Banua saat apel gabungan di depan Tugu Wio Silimo Wamena, Rabu (17/6) kemarin.

Baca Juga :  AL dan KW Saling Bekerjasama Dalam Melakukan Kejahatan

  Menurutnya apa yang dilakukan TNI/Polri untuk melakukan antisipasi ini merupakan tugas mereka, sehingga Pemerintah Kabupaten Jayawijaya juga mendukung bagaimana menjaga keamanan di Wamena, sehingga   Apel Gabungan yang dilakukan ini hanya mengatisipasi keamanan karena itu memang tugas dan tanggungjawab mereka.

   “Apel bersama ini merupakan kegiatan rutin yang tiap bulan dilakukan, ini dilakukan untuk terus membangun kerjasama dalam menjaga keamanan dan menjaga kebersamaan TNI/ Polri sehingga persatuan TNI/ Polri ini sangat penting dijaga,”jelasnya.

  Di tempat yang sama Kapolres Jayawijaya AKBP. Dominggus Rumaropen mengatakan apel konsolidasi dalam rangka memberikan rasa aman bagi masyarakat Jayawijaya karena diketahui bersama perkembangan isu -isu di media sosial itu membuat kepanikan bagi warga di Jayawijaya saat ini, karena masih adanya trauma.

Baca Juga :  Usai Natal, Penetapan Paslon Pilkada Yalimo

   “Rasa khawatir dan panik yang timbul pada warga ini karena di daerah ini pernah terjadi gangguan kantibmas berskala besar yang menjadi perhatian semua orang yang sangat meresahkan masyarakat, sehingga mengantisipasi agar tidak terulang tentunya sebagai anggota Polri yang diback up oleh TNI menunjukkan kesiapsiagaan kita untuk minimal masyarakat bisa melihat ada yang melindungi,”jelasnya. (jo/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya