Sunday, April 28, 2024
29.7 C
Jayapura

Bupati Jhon: Tak Banyak Kegiatan Tahun ini

Sekda Provinsi Papua, Dance Yulian Flassy

Tahapan Pelelangan Mulai Berjalan 

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi  mengungkapkan bahwa dalam semester pertama ini baru mulai melakukan pelelangan program dan kegiatan fisik dari setiap OPD yang ada. Keterlambatan ini dikarenakan adanya refocusing  anggaran yang baru selesai pada tahap pertama ini. Dimana jumlah pekerjaan fisik di tahun ini juga tidak banyak sehingga tidak terlalu rumit untuk dikerjakan.

  Menurut Bupati Jhon, untuk realisasi pekerjaan fisik kini dari Pemda Jayawijaya sudah mulai dengan tahapan pelelangan. Artinya pemerintah harus mempersiapkan dari perencanaan dulu sesuai dengan aturan yang ada, sehingga dalam pelelangan itu tidak ada masalah lagi.

  “Kami sudah meminta ke seluruh OPD untuk melihat DPA-nya mana pekerjaan yang bisa untuk dilakukan pelelangan maka segera ke Unit Layanan Pelelangan (ULP) pemda Jayawijaya untuk bagaimana langkah -langkah yang harus dilakukan,”ungkapnya Sabtu (4/6) kemarin.

Baca Juga :  Ajak Masyarakat Jaga Keamanan di Pasar Potikelek

  Bupati Banua menyebutkan tahun ini realisasi pekerjaan fisik di lapangan hanya sedikit,  sehingga tak terlalu rumit untuk dikerjakan. Contoh kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan hanya 13 kegiatan yang bersumber dari Dana alokasi Khusus (DAK) yang biasanya sampai 30 atau 40 Kegiatan, ini karena situasi Covid -19 yang membuat pengurangan anggaran cukup banyak.

  “Saya kira kita sesuaikan dengan aturan yang ada, sehingga kegiatan yang ada pada pemerintah daerah akan direalisasikan semua di tahun ini,”jelas mantan Wakil Bupati jayawijaya dua periode.

  Menurutnya, tahapan pelelangan yang terlambat ini karena pemerintah harus melakukan rekofusing 8 persen dari APBD  baru selesai, masih ada satu refocusing lagi, yakni pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) 20 miliar, pemotongan ini membuat pemerintah harus memangkas anggaran dari setiap OPD yang ada.

Baca Juga :  Bantuan Kemiskinan Ekstrim Ditransfer ke Rekening Penerima

  “Kegiatan yang ada dalam OPD baik itu perjalanan atau kegiatan perkantoran resikonya pemerintah korbankan semua, namun untuk 8 persen DAU ini belum dilakukan refocusing, kita masih memilah lagi,”jelas Jhon Banua

  Dikatakan, refocusing anggaran yang dilakukan ini akan dikembalikan kepada Kas Negara. Pemotongan anggaran ini bukan hanya Jayawijaya tetapi seluruh Indonesia. Ini aturan dari pemerintah pusat, sehingga pemerintah di daerah hanya mengikuti instruksi tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus memilah program mana yang tidak terlalu penting untuk dikerjakan tahun ini dan maka yang harus dikerjakan.

  “Refocusing anggaran ini kita harus pilah -pilah program dari OPD mana yang harus didahulukan, mana yang bisa ditunda, tidak serta -merta harus langsung potong saja,”katanya.(jo/tri)

Sekda Provinsi Papua, Dance Yulian Flassy

Tahapan Pelelangan Mulai Berjalan 

WAMENA-Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, MSi  mengungkapkan bahwa dalam semester pertama ini baru mulai melakukan pelelangan program dan kegiatan fisik dari setiap OPD yang ada. Keterlambatan ini dikarenakan adanya refocusing  anggaran yang baru selesai pada tahap pertama ini. Dimana jumlah pekerjaan fisik di tahun ini juga tidak banyak sehingga tidak terlalu rumit untuk dikerjakan.

  Menurut Bupati Jhon, untuk realisasi pekerjaan fisik kini dari Pemda Jayawijaya sudah mulai dengan tahapan pelelangan. Artinya pemerintah harus mempersiapkan dari perencanaan dulu sesuai dengan aturan yang ada, sehingga dalam pelelangan itu tidak ada masalah lagi.

  “Kami sudah meminta ke seluruh OPD untuk melihat DPA-nya mana pekerjaan yang bisa untuk dilakukan pelelangan maka segera ke Unit Layanan Pelelangan (ULP) pemda Jayawijaya untuk bagaimana langkah -langkah yang harus dilakukan,”ungkapnya Sabtu (4/6) kemarin.

Baca Juga :  Raih Akreditasi A Excelent, Ketua PN Tinggalkan Jayawijaya

  Bupati Banua menyebutkan tahun ini realisasi pekerjaan fisik di lapangan hanya sedikit,  sehingga tak terlalu rumit untuk dikerjakan. Contoh kegiatan yang ada di Dinas Pendidikan hanya 13 kegiatan yang bersumber dari Dana alokasi Khusus (DAK) yang biasanya sampai 30 atau 40 Kegiatan, ini karena situasi Covid -19 yang membuat pengurangan anggaran cukup banyak.

  “Saya kira kita sesuaikan dengan aturan yang ada, sehingga kegiatan yang ada pada pemerintah daerah akan direalisasikan semua di tahun ini,”jelas mantan Wakil Bupati jayawijaya dua periode.

  Menurutnya, tahapan pelelangan yang terlambat ini karena pemerintah harus melakukan rekofusing 8 persen dari APBD  baru selesai, masih ada satu refocusing lagi, yakni pengurangan Dana Alokasi Umum (DAU) 20 miliar, pemotongan ini membuat pemerintah harus memangkas anggaran dari setiap OPD yang ada.

Baca Juga :  Di Lembah Baliem Masyarakat Minimo Gelar Likatok

  “Kegiatan yang ada dalam OPD baik itu perjalanan atau kegiatan perkantoran resikonya pemerintah korbankan semua, namun untuk 8 persen DAU ini belum dilakukan refocusing, kita masih memilah lagi,”jelas Jhon Banua

  Dikatakan, refocusing anggaran yang dilakukan ini akan dikembalikan kepada Kas Negara. Pemotongan anggaran ini bukan hanya Jayawijaya tetapi seluruh Indonesia. Ini aturan dari pemerintah pusat, sehingga pemerintah di daerah hanya mengikuti instruksi tersebut. Oleh karena itu, pemerintah harus memilah program mana yang tidak terlalu penting untuk dikerjakan tahun ini dan maka yang harus dikerjakan.

  “Refocusing anggaran ini kita harus pilah -pilah program dari OPD mana yang harus didahulukan, mana yang bisa ditunda, tidak serta -merta harus langsung potong saja,”katanya.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya