Saturday, April 20, 2024
32.7 C
Jayapura

Calon PAW Wakil Bupati Sarmi Harus Mewakili 5 Adat

Ketua LMA Sarmi, Zakarias Sakweray (kanan) didampingi Ketua Dewan Adat Sarmi, Yehezkiel Jemjeman (kiri) dan Anggota MRP Papua, Yakonias Wabror (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (17/6). ( FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Sarmi, Zakarias Sakweray mengatakan, LMA, dewan adat dan masyarakat menyarankan agar bakal calon Wakil Bupati Sarmi harus mewakili 5 suku adat yang ada di Kabupaten Sarmi.

   Apalagi menurut Zakarias, saat ini mereka telah mengusulkan 5 nama untuk mewakili 5 adat di Kabupaten Sarmi. Hanya saja Bupati Sarmi sendiri hanya mengusulkan 2 nama kepada Pansus DPRD Sarmi dan 2 nama tersebut hanya mewakili satu suku adat Sarmi.

  “Kami sangat kecewa. Bupati tidak mengakomodir aspirasi masyarakat untuk posisi wakil bupati. Oleh sebab itu kami datang ketemu dengan MRP perwakilan masyakat adat Sarmi. Kami konsultasi untuk kami bisa buka panitia penerimaan calon wakil bupati, periode PAW,” ungkap Zakarias kepada Cenderawasih Pos di Kota Jayapura, Rabu (17/6).

Baca Juga :  HKGB ke-71, Bhayangkari Keerom Berbagi Kasih

   “Kami dengar saudara bupati mengusulkan nama yang di luar apa yang kami usulkan, Bupati kan maju dari independen, kami masyarakat mengusulkan dia. Kami minta supaya wakil PAW ini harus betul-betul anak Sarmi, yang nanti diseleksi oleh adat. Kami akan buka panitia seleksi penerimaan wakil bupati di Kabupaten Sarmi,” sambungnya.

   Ditempat yang sama, Ketua Dewan Adat Sarmi Yehezkiel Jemjeman menilai dari awal bupati tidak membuka ruang dengan dewan adat dan LMA Sarmi untuk menerima saran atau pendapat bakal calon yang mau diusulkan.

  “Bakal calon yang disampaikan saat ini kami tidak terima. Harusnya ada keterbukaan. Artinya kami memawadahi masyarakat kecil, khususnya masyarakat adat Sarmi. Kami dewan adat dan LMA berharap bupati membuka ruang kepada kami dan apa yang kami sampaikan bisa diteruskan ke DPRD,” ujarnya.

Baca Juga :  Pesta Demokrasi Tak Boleh Merusak Kedamaian Keerom

  Sementara itu, anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Adat Yakonias Wabror utusan Sarmi dan Mamberamo Raya merespon apa yang disampaikan dari dewan adat Sarmi dan LMA Sarmi. “Saya berharap bupati Sarmi untuk bisa membuat kebersamaan, pikiran untuk mengakomodir apa yang diinginkan oleh LMA dan dewan adat, tentunya tidak lepas dari 5 suku, adalah Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa,” ujar Wabror. (eri/tri) 

Ketua LMA Sarmi, Zakarias Sakweray (kanan) didampingi Ketua Dewan Adat Sarmi, Yehezkiel Jemjeman (kiri) dan Anggota MRP Papua, Yakonias Wabror (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan, Rabu (17/6). ( FOTO: Erik/Cepos)

JAYAPURA-Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Sarmi, Zakarias Sakweray mengatakan, LMA, dewan adat dan masyarakat menyarankan agar bakal calon Wakil Bupati Sarmi harus mewakili 5 suku adat yang ada di Kabupaten Sarmi.

   Apalagi menurut Zakarias, saat ini mereka telah mengusulkan 5 nama untuk mewakili 5 adat di Kabupaten Sarmi. Hanya saja Bupati Sarmi sendiri hanya mengusulkan 2 nama kepada Pansus DPRD Sarmi dan 2 nama tersebut hanya mewakili satu suku adat Sarmi.

  “Kami sangat kecewa. Bupati tidak mengakomodir aspirasi masyarakat untuk posisi wakil bupati. Oleh sebab itu kami datang ketemu dengan MRP perwakilan masyakat adat Sarmi. Kami konsultasi untuk kami bisa buka panitia penerimaan calon wakil bupati, periode PAW,” ungkap Zakarias kepada Cenderawasih Pos di Kota Jayapura, Rabu (17/6).

Baca Juga :  UMKM dan IKM Terdampak Covid-19 Dapat Bantuan Modal Usaha

   “Kami dengar saudara bupati mengusulkan nama yang di luar apa yang kami usulkan, Bupati kan maju dari independen, kami masyarakat mengusulkan dia. Kami minta supaya wakil PAW ini harus betul-betul anak Sarmi, yang nanti diseleksi oleh adat. Kami akan buka panitia seleksi penerimaan wakil bupati di Kabupaten Sarmi,” sambungnya.

   Ditempat yang sama, Ketua Dewan Adat Sarmi Yehezkiel Jemjeman menilai dari awal bupati tidak membuka ruang dengan dewan adat dan LMA Sarmi untuk menerima saran atau pendapat bakal calon yang mau diusulkan.

  “Bakal calon yang disampaikan saat ini kami tidak terima. Harusnya ada keterbukaan. Artinya kami memawadahi masyarakat kecil, khususnya masyarakat adat Sarmi. Kami dewan adat dan LMA berharap bupati membuka ruang kepada kami dan apa yang kami sampaikan bisa diteruskan ke DPRD,” ujarnya.

Baca Juga :  HKGB ke-71, Bhayangkari Keerom Berbagi Kasih

  Sementara itu, anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Pokja Adat Yakonias Wabror utusan Sarmi dan Mamberamo Raya merespon apa yang disampaikan dari dewan adat Sarmi dan LMA Sarmi. “Saya berharap bupati Sarmi untuk bisa membuat kebersamaan, pikiran untuk mengakomodir apa yang diinginkan oleh LMA dan dewan adat, tentunya tidak lepas dari 5 suku, adalah Sobey, Armati, Rumbuai, Manirem, dan Isirawa,” ujar Wabror. (eri/tri) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya