Gereja GIDI telah berusia 62 tahun. Awalnya, gereja ini lahir dengan kesederhanaan di pedalaman Papua, kemudian berkembang hingga mampu berdiri di atas kaki sendiri. Sejak pertama kali didirikan dengan nama Gereja Injili Irian Barat, kemudian berganti menjadi Gereja Injili di Irian Jaya, dan akhirnya menjadi Gereja Injili di Indonesia (GIDI), gereja ini terus melakukan penginjilan baik di tingkat lokal, nasional, maupun global.
Saat ini, GIDI telah mengutus penginjil ke berbagai negara seperti Uganda, Yunani, Papua Nugini, dan Australia. Wilayah Toli juga telah menyiapkan misionaris, Ev. Misi Weya, S.Th, yang akan diutus ke Fiji pada tahun 2025 sebagai bagian dari penginjilan global yang terus berlangsung hingga Tuhan Yesus datang kembali.
Penjabat Bupati Tolikara, Marthen Kogoya, SH, M.AP, diwakili Kepala Kementerian Agama Kabupaten Tolikara Michael Dandirwalu,STh,MM , dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada GIDI Wilayah Toli dan calon Wilayah Kembu yang telah mandiri dalam melaksanakan perayaan HUT ke-62 tanpa campur tangan pemerintah.
“Gereja sebagai mitra pemerintah harus terus bergandengan tangan dalam menjalankan tugasnya. Pemerintah tidak menutup mata terhadap kegiatan gereja dan selalu siap mendukung,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Tolikara atas suksesnya pemilu tahun 2024 yang berlangsung aman, lancar, dan demokratis. “Keberhasilan ini tak lepas dari dukungan para hamba Tuhan dan seluruh masyarakat Tolikara. Kita berharap pelantikan pada 20 Februari mendatang juga dapat berjalan dengan baik,” katanya.