Thursday, October 16, 2025
30.9 C
Jayapura

Inflasi dan Realisasi Anggaran Jadi Perhatian, Komisi B Panggil Disnakerindag

WAMENA – Guna meminta penjelasan terkait realisasi keuangan dan pengandalian harga barang dipasaran Wamena Dewan, Komisi B DPRK Jayawijaya memanggil Disnakerindag dan BPKAD Kabupaten Jayawijaya dalam hering guna melihat pengawasan harga barang dan progress dari penyerapan anggaran .

Ketua Komisi B DPRK Jayawijaya Yosep Lokobal, S.IP menyatakan untuk Disnakerindag ini merupakan panggilan ke tiga, sebab waktu dilakukan kunker menemukan beberapa masalah dilapangan, contoh yang viral itu adanya pedagang nakal yang sengaja mengurangi isi beras dalam kemasan.

“Contoh dalam karung itu dari bulog itu 20 kg, namun ketika dipasaran ada pedagang yang mengurangi isinya jadi 18 kg namun di jual dengan harga yang sama dengan 20 kg, ini yang kita temukan dalam kunker,”ungkapnya di ruang rapat dewan Kantor DPRK Jayawijaya. Selasa (14/10).

Baca Juga :  Narasi Positif Punya Peran Kembangkan Ekonomi di Wamena

Menurutnya, masalah lain yang ditemukan tidak ada keserasian harga, artinya harga beras ini berfariasi dari satu toko ke toko yang lainnya, atau kios yang satu dengan kios lainnya, padahal kisaran harganyanya ini sudah ada dari Disnakerindag hanya yang menjadi masalah itu pengawasan di lapangan.

“Atas dasar ini kami memanggil kembali Disnakerindag agar pengawasan dilapangan itu diperketat lagi, kalau ada pedagang nakal yang masih melakukan itu dinas terkait harus mengambil langkah tegas, kalau memang tokonya harus ditutup dilakukan saja karena cara seperti ini merugikan masyarakat,”tegas Yosep

Ia menyebutkan dengan harga yang tak seimbang ini membuat inflasi daerah terus meningkat, sehingga komisi C DPRK Jayawijaya mengharapkan disnakerindag harus tegas dalam menyikapi hal ini, bila perlu saat melakukan pengawasan turun bersama kepolisian dalam hal ini satgas pangan atau satpol PP.

Baca Juga :  Tunggu Pemulihan Kampus, STISIP Yapis Amal Ilmiah Kuliah di Mall

WAMENA – Guna meminta penjelasan terkait realisasi keuangan dan pengandalian harga barang dipasaran Wamena Dewan, Komisi B DPRK Jayawijaya memanggil Disnakerindag dan BPKAD Kabupaten Jayawijaya dalam hering guna melihat pengawasan harga barang dan progress dari penyerapan anggaran .

Ketua Komisi B DPRK Jayawijaya Yosep Lokobal, S.IP menyatakan untuk Disnakerindag ini merupakan panggilan ke tiga, sebab waktu dilakukan kunker menemukan beberapa masalah dilapangan, contoh yang viral itu adanya pedagang nakal yang sengaja mengurangi isi beras dalam kemasan.

“Contoh dalam karung itu dari bulog itu 20 kg, namun ketika dipasaran ada pedagang yang mengurangi isinya jadi 18 kg namun di jual dengan harga yang sama dengan 20 kg, ini yang kita temukan dalam kunker,”ungkapnya di ruang rapat dewan Kantor DPRK Jayawijaya. Selasa (14/10).

Baca Juga :  Bupati dan Wabup Diminta Fokus Jalankan Visi Misi

Menurutnya, masalah lain yang ditemukan tidak ada keserasian harga, artinya harga beras ini berfariasi dari satu toko ke toko yang lainnya, atau kios yang satu dengan kios lainnya, padahal kisaran harganyanya ini sudah ada dari Disnakerindag hanya yang menjadi masalah itu pengawasan di lapangan.

“Atas dasar ini kami memanggil kembali Disnakerindag agar pengawasan dilapangan itu diperketat lagi, kalau ada pedagang nakal yang masih melakukan itu dinas terkait harus mengambil langkah tegas, kalau memang tokonya harus ditutup dilakukan saja karena cara seperti ini merugikan masyarakat,”tegas Yosep

Ia menyebutkan dengan harga yang tak seimbang ini membuat inflasi daerah terus meningkat, sehingga komisi C DPRK Jayawijaya mengharapkan disnakerindag harus tegas dalam menyikapi hal ini, bila perlu saat melakukan pengawasan turun bersama kepolisian dalam hal ini satgas pangan atau satpol PP.

Baca Juga :  Bank Mandiri Berbagi Sembako dan Takjil di Tujuh Masjid di Jayawijaya

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/