Wednesday, April 16, 2025
24.7 C
Jayapura

Pastikan Gerakan Pangan Murah Akan Kembali Dilakukan

WAMENA – Tingginya inflasi di Jayawijaya yang terjadi sejak bulan desember sampai dengan awal tahun 2025 membuat pemkab Jayawijaya bergerak cepat untuk kembali mengaktifkan gerakan pangan murah kembali seperti yang dilakukan tahun lalu karena sehingga berhasil menurunkan inflasi di wilayah itu.

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan kondisi inflasi Kabupaten Jayawijaya sejak desember kemarin memang mengalami kenaikan yang cukup besar hal ini dipengaruhi oleh perayaan Nataru, dan ada beberapa masalah di wilayah kabupaten pemekaran sehingga banyak yang mengungsi ke kota.

“Inflasi kita naik karena perayaan Nataru kemarin, dan ada beberapa konflik yang terjadi di Kabupaten Pemekaran sehingga membuat adanya pengungsi yang masuk ke Jayawijaya dan menyebabkan permintaan akan pangan itu meningkat,” ungkapnya Selasa (14/1) di Wamena.

Pj Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM (foto:Denny/ Cepos)

Kata Thony, saat ini pihaknya sedang berusaha untuk kembali menekan laju inflasi di Jayawijaya yang kian meningkat, karena saat ini kita sudah ada di angka 5 lebih, dan ini tertinggi di Indonesia meskipun di tahun lalu pemkab Jayawijaya pernah menurunkan Inflasi hingga 2.80  ini semua berdasarkan data dari BPS yang dikeluarkan tiap bulan.

Baca Juga :  Kejar Target Nasional Penurunan 14 Persen, Launcing Penanganan Stunting

“Kemarin kita sudah mulai rapat kembali dengan beberapa pengusaha yang menangani barang -barang bersubsidi dari pemerintah melalui Tol laut dan jembatan udara yang masuk ke wilayah Jayawijaya untuk tahun ini kita akan jalankan kembali gerakan pangan murah,”kata Thony Mayor

PJ Bupati Jayawijaya berharap  dalam beberapa hari kedepan gerakan pangan murah ini kembali di gelorakan seperti tahun lalu yang menyentuh sampai ke distrik -distrik dan tidak hanya dilakukan di Kota Wamena saja agar bisa menurunkan angka Inflasi di Kabupaten Jayawijaya.

“Meskipun kita kembali melakukan gerakan pangan murah, kita akan tetap minta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berkebun untuk ketersediaan pangan lokal di wilayah ini, karena dengan begitu bisa membantu menekan inflasi,”bebernya

Baca Juga :  Tekan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, Kolaborasi Masyarakat dan Pemerintah 

Pemkab Jayawijaya juga mengimbau agar kemanan di Jayawijaya juga harus ikut terpelihara dengan baik, sebab kalau ada masalah atau konflik yang terjadi mobilisasi barang ke pasar atau kegiatan ekonomi juga bisa berjalan dengan baik karena ini membantu daerah untuk menurunkan angka inflasi  di Kabupaten Jayawijaya.

“Jadi situasi keamanan juga mempengaruhi inflasi di daerah, kalau keamanan baik maka semua perputaran ekonomi bisa berjalan dengan baik dan inflasi di daerah juga akan turun secara otomatis,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

WAMENA – Tingginya inflasi di Jayawijaya yang terjadi sejak bulan desember sampai dengan awal tahun 2025 membuat pemkab Jayawijaya bergerak cepat untuk kembali mengaktifkan gerakan pangan murah kembali seperti yang dilakukan tahun lalu karena sehingga berhasil menurunkan inflasi di wilayah itu.

PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM menyatakan kondisi inflasi Kabupaten Jayawijaya sejak desember kemarin memang mengalami kenaikan yang cukup besar hal ini dipengaruhi oleh perayaan Nataru, dan ada beberapa masalah di wilayah kabupaten pemekaran sehingga banyak yang mengungsi ke kota.

“Inflasi kita naik karena perayaan Nataru kemarin, dan ada beberapa konflik yang terjadi di Kabupaten Pemekaran sehingga membuat adanya pengungsi yang masuk ke Jayawijaya dan menyebabkan permintaan akan pangan itu meningkat,” ungkapnya Selasa (14/1) di Wamena.

Pj Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM (foto:Denny/ Cepos)

Kata Thony, saat ini pihaknya sedang berusaha untuk kembali menekan laju inflasi di Jayawijaya yang kian meningkat, karena saat ini kita sudah ada di angka 5 lebih, dan ini tertinggi di Indonesia meskipun di tahun lalu pemkab Jayawijaya pernah menurunkan Inflasi hingga 2.80  ini semua berdasarkan data dari BPS yang dikeluarkan tiap bulan.

Baca Juga :  Barang Berat Lebih Condong Diangkut Jalur Darat

“Kemarin kita sudah mulai rapat kembali dengan beberapa pengusaha yang menangani barang -barang bersubsidi dari pemerintah melalui Tol laut dan jembatan udara yang masuk ke wilayah Jayawijaya untuk tahun ini kita akan jalankan kembali gerakan pangan murah,”kata Thony Mayor

PJ Bupati Jayawijaya berharap  dalam beberapa hari kedepan gerakan pangan murah ini kembali di gelorakan seperti tahun lalu yang menyentuh sampai ke distrik -distrik dan tidak hanya dilakukan di Kota Wamena saja agar bisa menurunkan angka Inflasi di Kabupaten Jayawijaya.

“Meskipun kita kembali melakukan gerakan pangan murah, kita akan tetap minta kepada seluruh masyarakat untuk tetap berkebun untuk ketersediaan pangan lokal di wilayah ini, karena dengan begitu bisa membantu menekan inflasi,”bebernya

Baca Juga :  Sekolah Disidak, Siswa Ngaku Kepsek Jarang di Tempat

Pemkab Jayawijaya juga mengimbau agar kemanan di Jayawijaya juga harus ikut terpelihara dengan baik, sebab kalau ada masalah atau konflik yang terjadi mobilisasi barang ke pasar atau kegiatan ekonomi juga bisa berjalan dengan baik karena ini membantu daerah untuk menurunkan angka inflasi  di Kabupaten Jayawijaya.

“Jadi situasi keamanan juga mempengaruhi inflasi di daerah, kalau keamanan baik maka semua perputaran ekonomi bisa berjalan dengan baik dan inflasi di daerah juga akan turun secara otomatis,” tutupnya. (jo/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya