Tuesday, September 16, 2025
22.7 C
Jayapura

Marak Aksi Demo, Aktivitas Masyarakat dan Perekonomian Daerah Terganggu

WAMENA – Maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di Kota Wamena baru-baru ini membuat aktivitas publik terdampak.

Ya, selain sekolah dan perkantoran, sektor perekonomian dalam kota Wamena juga lumpuh, aktivitas pendidikan juga ikut terdampak karena banyak orang tua melarang anaknya ke sekolah setiap kali terjadi aksi karena trauma atas kericuhan yang kerap kali menghantui.

Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Ellopere, S.IP, M.KP mengimbau masyarakat agar tidak selalu memilih demonstrasi sebagai cara menyampaikan aspirasi. Sebab Pemerintah Daerah selalu terbuka menerima masukan kapan saja tanpa harus melalui aksi turun jalan, bisa datang dengan santun untuk menyampaikan aspirasi.

“Memang aksi-aksi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Saya berharap ke depan kalau bisa jangan lagi lakukan demo-demo. Silakan bentuk perwakilan atau tim, datang ketemu kami, sampaikan aspirasi secara santun,”ungkapnya Jumat (11/9) di Wamena.

Baca Juga :  Pemkab Mimika Segera Kirim Bantuan Untuk Korban Longsor di Distrik Tembagapura

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menutup diri dari kritik maupun aspirasi masyarakat. Pintu komunikasi selalu terbuka lebar tanpa perlu teriakan dan kericuhan yang berujung pada kerugian bersama

“Semua ada tempatnya. Mari kita salurkan aspirasi dengan cara yang baik, dan santun, karena pemerintah siap mendengarkan kapanpun dan dimanapun,” tegasnya,

Ronny Elopere juga mengimbau agar masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak mengganggu aktivitas lainnya karena berdampak kepada pendidikan ekonomi yang justru merugikan masyarakat itu sendiri lewat aksi -aksi yang sering dilakukan untuk menyampaikan aspirasi.

WAMENA – Maraknya aksi demonstrasi yang dilakukan sejumlah elemen masyarakat di Kota Wamena baru-baru ini membuat aktivitas publik terdampak.

Ya, selain sekolah dan perkantoran, sektor perekonomian dalam kota Wamena juga lumpuh, aktivitas pendidikan juga ikut terdampak karena banyak orang tua melarang anaknya ke sekolah setiap kali terjadi aksi karena trauma atas kericuhan yang kerap kali menghantui.

Wakil Bupati Jayawijaya, Ronny Ellopere, S.IP, M.KP mengimbau masyarakat agar tidak selalu memilih demonstrasi sebagai cara menyampaikan aspirasi. Sebab Pemerintah Daerah selalu terbuka menerima masukan kapan saja tanpa harus melalui aksi turun jalan, bisa datang dengan santun untuk menyampaikan aspirasi.

“Memang aksi-aksi ini sangat mengganggu aktivitas masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Saya berharap ke depan kalau bisa jangan lagi lakukan demo-demo. Silakan bentuk perwakilan atau tim, datang ketemu kami, sampaikan aspirasi secara santun,”ungkapnya Jumat (11/9) di Wamena.

Baca Juga :  IGD RSUD Wamena Ditutup Sementara

Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menutup diri dari kritik maupun aspirasi masyarakat. Pintu komunikasi selalu terbuka lebar tanpa perlu teriakan dan kericuhan yang berujung pada kerugian bersama

“Semua ada tempatnya. Mari kita salurkan aspirasi dengan cara yang baik, dan santun, karena pemerintah siap mendengarkan kapanpun dan dimanapun,” tegasnya,

Ronny Elopere juga mengimbau agar masyarakat memiliki kesadaran untuk tidak mengganggu aktivitas lainnya karena berdampak kepada pendidikan ekonomi yang justru merugikan masyarakat itu sendiri lewat aksi -aksi yang sering dilakukan untuk menyampaikan aspirasi.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya

/