Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Pasien Membludak, Stok Obat Menipis di Puskesmas Sinak

SINAK-Banyaknya pasien yang berobat di Puskemas Sinak sebagai Puskemas induk di wilayah III Kabupaten Puncak, membuat stok obat-obatan di Puskemas tersebut mulai menipis. Apalagi sejak adanya bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskemas Sinak, Agustus Murib, SKM, saat diwawancarai di Sinak, di sela-sela kegiatan kemanusiaan PMI di Distrik Sinak, 9-10 Agustus 2023.

“Puskemas Sinak ini merupakan Puskemas induk di wilayah III, membawahi pelayanan di Distrik Agandugume, Bina, Lambewi dan Pogoma, kita layani dalam sehari bisa mencapai 300 lebih pasisen, apalagi ditambah dengan pengungsi dari Distrik Agandugume dan Lambewi, semua datang untuk berobat  ke Puskemas Sinak, sehingga stok obat kami sudah menipis,” ungkapnya.

Pengadaan sudah dilakukan pada triwulan pertama tepatnya Februari, namun sampai saat ini belum ada pengadaan lagi dari Dinas Kesehatan.

Beruntung kata Agustus Murib, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Puncak, menggelar aksi kemanusiaan, pemeriksaan dan pengobatan pasien dan pemberian vitamin kepada warga korban bencana Agandugume dan Lambewi, yang mengungsi ke Sinak untuk berobat, karena sangat membantu pihaknya dalam melayani pasien.

Baca Juga :  Pembangunan Rumah Sakit Er Dabi, Capai 99 Persen

“Terimah kasih atas bantuan obat-obatan hari ini, sangat membantu kami dalam pelayanan kepada warga di sini,” bilangnya.

Terkait dengan kekurangan obat, Ketua PMI Kabupaten Puncak yang juga selaku kepala RSUD Kabupaten Puncak Ny Elpina Kogoya juga menyesalkan terjadi kekurangan stok obat, sehingga dirinya akan menyampaikan informasi ini kepada pihak Dinas Kesehatan, apalagi dirinya datang ke Sinak, bersama dengan beberapa staf Dinas kesehatan Kabupaten Puncak, tentunya akan membantu dalam memberikan informasi kepada dinas kesehatan terkait dengan kekurangan obat-obatan di Puskemas Sinak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Olvina dari Puskemas Sinak, dirinya mengatakan kebutuhan obat-obatan yang dibutuhkan dan mendesak saat ini adalah obat untuk antibiotik dan juga obat untuk antipiretik dan vitamin-vitamin, karena sebagaian pasien yang datang berobat ke Puskemas Sinak.

Baca Juga :  Distribusi Bantuan Bencana ke Puncak, Terkendala Cuaca

“Lebih banyak penderita gangguan penapasan,yang sudah parah bahkan terinfeksi, jika tidak ada pengadaan obat,sudah tentu akan berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan pasien, bisa jadi banyak pasien tidak terlayani,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda, yang dihubungi secara terpisah mengakui jika pengadaan obat di Puskemas Sinak untuk triwulan kedua agak terlambat, di satu sisi kebutuhan obat di Puskesmas Sinak, untuk tiga bulan terakhir agak meningkat, lantaran bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, sehingga banyak pengungsi lari untuk berobat di Puskemas Sinak, karena pelayanan di Puskemas Agandugume, belum maksimal.

“Untuk Tahun 2023 ini, kami baru kasih masuk obat ke Puskemas Sinak sekitar Februari untuk triwulan pertama, memang obat di sana habis cepat, karena Puskemas induk melayani beberapa distrik, seperti Agandugume dan Lambewi dan distrik terdekat lainnya,”tukasnya.

Meski begitu,  Kadis kesehatan Puncak mengatakan pihaknya akan secepatnya menjawab kebutuhkan obat-obatan di Puskemas Sinak, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap terlayanai.(ryu/tho)

SINAK-Banyaknya pasien yang berobat di Puskemas Sinak sebagai Puskemas induk di wilayah III Kabupaten Puncak, membuat stok obat-obatan di Puskemas tersebut mulai menipis. Apalagi sejak adanya bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Distrik Lambewi.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Puskemas Sinak, Agustus Murib, SKM, saat diwawancarai di Sinak, di sela-sela kegiatan kemanusiaan PMI di Distrik Sinak, 9-10 Agustus 2023.

“Puskemas Sinak ini merupakan Puskemas induk di wilayah III, membawahi pelayanan di Distrik Agandugume, Bina, Lambewi dan Pogoma, kita layani dalam sehari bisa mencapai 300 lebih pasisen, apalagi ditambah dengan pengungsi dari Distrik Agandugume dan Lambewi, semua datang untuk berobat  ke Puskemas Sinak, sehingga stok obat kami sudah menipis,” ungkapnya.

Pengadaan sudah dilakukan pada triwulan pertama tepatnya Februari, namun sampai saat ini belum ada pengadaan lagi dari Dinas Kesehatan.

Beruntung kata Agustus Murib, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Puncak, bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan, Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Puncak, menggelar aksi kemanusiaan, pemeriksaan dan pengobatan pasien dan pemberian vitamin kepada warga korban bencana Agandugume dan Lambewi, yang mengungsi ke Sinak untuk berobat, karena sangat membantu pihaknya dalam melayani pasien.

Baca Juga :  Penanganan Dua Wanita Penjual Miras Diserahkan Pada Paguyubannya

“Terimah kasih atas bantuan obat-obatan hari ini, sangat membantu kami dalam pelayanan kepada warga di sini,” bilangnya.

Terkait dengan kekurangan obat, Ketua PMI Kabupaten Puncak yang juga selaku kepala RSUD Kabupaten Puncak Ny Elpina Kogoya juga menyesalkan terjadi kekurangan stok obat, sehingga dirinya akan menyampaikan informasi ini kepada pihak Dinas Kesehatan, apalagi dirinya datang ke Sinak, bersama dengan beberapa staf Dinas kesehatan Kabupaten Puncak, tentunya akan membantu dalam memberikan informasi kepada dinas kesehatan terkait dengan kekurangan obat-obatan di Puskemas Sinak.

Hal yang sama juga disampaikan oleh dr. Olvina dari Puskemas Sinak, dirinya mengatakan kebutuhan obat-obatan yang dibutuhkan dan mendesak saat ini adalah obat untuk antibiotik dan juga obat untuk antipiretik dan vitamin-vitamin, karena sebagaian pasien yang datang berobat ke Puskemas Sinak.

Baca Juga :  Awalnya Dikenal Untuk Ibu dan Anak, Kini Bergerak di Bidang Jatuh dan Bedah

“Lebih banyak penderita gangguan penapasan,yang sudah parah bahkan terinfeksi, jika tidak ada pengadaan obat,sudah tentu akan berpengaruh terhadap pelayanan kesehatan pasien, bisa jadi banyak pasien tidak terlayani,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Puncak, Demus Wonda, yang dihubungi secara terpisah mengakui jika pengadaan obat di Puskemas Sinak untuk triwulan kedua agak terlambat, di satu sisi kebutuhan obat di Puskesmas Sinak, untuk tiga bulan terakhir agak meningkat, lantaran bencana kekeringan di Distrik Agandugume dan Lambewi, sehingga banyak pengungsi lari untuk berobat di Puskemas Sinak, karena pelayanan di Puskemas Agandugume, belum maksimal.

“Untuk Tahun 2023 ini, kami baru kasih masuk obat ke Puskemas Sinak sekitar Februari untuk triwulan pertama, memang obat di sana habis cepat, karena Puskemas induk melayani beberapa distrik, seperti Agandugume dan Lambewi dan distrik terdekat lainnya,”tukasnya.

Meski begitu,  Kadis kesehatan Puncak mengatakan pihaknya akan secepatnya menjawab kebutuhkan obat-obatan di Puskemas Sinak, sehingga pelayanan kesehatan kepada masyarakat tetap terlayanai.(ryu/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya