“Dengan dilakukannya penandatangan MoU tersebut merupakah salah satu wujud dukungan Pemkab Puncak terhadap dunia kesehatan di Puncak. Pemkab Puncak juga mendorong proses akreditasi Puskemas Ilaga dimana hasilnya adalah utama setingkat lagi menuju paripurna. Tak cukup sampai di situ, pemerintah juga mendorong proses akreditasi RSUD Ilaga,” ujarnya.
“Kita tidak mau main-main dengan hal ini, ini semua demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya
Di tempat yang sama, Wakil Direktur III Poltekes Kemenkes Jayapura, Jems Kifen mengatakan penadatangan MoU ini merupakan momen yang tidak pernah terpikirkan.
Menurutnya, mungkin sebelumnya sudah tersirat atau tersurat di kabupaten ini, namun belum juga terwujud. Namun lewat pimpinan yang ada saat ini, maka momen yang indah tersebut bisa hadir. Tujuannya adalah bagaimana supaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau.
Jems menyebutkan bahwa seleksi telah dilakukan di Timika. Dimana dari seleksi tersebut terpilih 60 orang. “Ada beberapa tahapan seleksi yakni seleksi pertama, kedua tes kesehatan dan wawancara,” jelasnya.
“Dalam tahap wawancara tersebut didapati ada beberapa anak yang memang kurang dalam transfer knowledgenya. Dengan demikian ada beberapa di antara mereka yang tidak terpilih,” sambungnya.
Menurutnya, untuk kuliah di kesehatan adalah implikasi praktek pendidikan dari sekolah dasar, SMP dan SMA. “Jika itu tidak terpenuhi, maka akan susah nantinya untuk mengenyam pendidikan di kesehatan,” ujarnya.
Diakuinya, Poltekes sangat konsisten dan serius untuk menjaring putra/putri Indonesia, asal Papua untuk sekolah. “Kami datang untuk mengubah maindset, memberikan penerangan dari tidak bisa menjadi bisa untuk melakukan pelayanan yang lebih baik,” pungkasnya.(Diskominfo Puncak/nat)