Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Penanganan Covid -19 Butuh Peran dan Kesadaran Warga

Kepadatan warga saat mengurus surat keluar dan masuk dari Pemkab Jayawijaya, Sabtu (12/12). ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA- Ketua Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan  dalam pencegahan penyebaran Covid -19, masyarakat jangan mengharapkan hanya pemerintah saja yang bekerja. Namun, warga diminta  memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk saling melindungi antara sesama warga dengan tetap pada penerapan protokol kesehatan.

  Menurutnya, peran dan kesadaran masyarakat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain sangat penting. Artinya penerapan protokol kesehatan itu harus tetap dilakukan. Sebab penambahan kasus yang ada di Jayawijaya ini dikarenakan kurangnya kesadaran diri masyarakat   

  “Jumlah kasus kita kini sudah menjadi 40 kasus, ini diakibatkan karena warga yang baru datang dari luar Jayawijaya seharusnya itu menyadari dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari tanpa melakukan kontak dengan siapapun,” ungkapnya Sabtu (12/12) kemarin.

   Ia menyatakan untuk jumlah kasus Covid -19 saat ini adalah 40 pasien yang terpapar , ini terjadi dari warga yang datang dari luar, namun setelah 14 hari dilakukan pemeriksaan ulang terpapar Covid -19. Ironisnya mereka selama 14 hari itu ada yang tidak melakukan karantina mandiri. Ini yang menyebabkan adanya pasien baru yang ditularkan lewat warga yang baru datang dan tak melakukan karantina.

Baca Juga :  Batasan Aktifitas Masyarakat Kembali Direvisi

   “Saya melihat kesadaran diri ini sangat penting untuk ditumbuhkan dalam masyarakat terkait dengan penanganan Covid -19. Sebab kalau semua masyarakat hanya berharap pemerintah yang bekerja sangat sulit untuk menghambat peredaran covid -19 ini,”jelas Jhon Banua.

   Ia menegaskan kesadaran masyarakat ini menjadi penting untuk menghambat penyebaran virus tersebut, tidak bisa dari tenaga medis, maupun pemerintah. Sebab pemerintah juga sudah terus melakukan imbauan, tetapi kesadaran masyarakat yang keluar masuk Wamena tak pernah mendengarkan imbauan dari pemerintah.

  “Banyak yang tidak mengikuti aturan, seharusnya habis melakukan perjalanan minimal harus karantina mandiri 14 hari, namun yang terjadi tidak ada yang melakukan itu bahkan langsung melakukan aktifitas, ini yang kalau diperiksa dan hasilnya positif maka kontak -kontaknya ikut semua,”tegasnya

Baca Juga :  DPRD Tak Tolak Usulan Pemerintah Hanya Perlu Melihat Ketersediaan Anggaran

   Dikatakan dengan adanya lonjakan penumpang saat Desember ini, pemerintah tak hanya memberikan izin untuk penambahan penerbangan bagi Aviasi, namun juga melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dari pemda Jayawijaya yang ada di Posko sentani. Sebab,  jumlah penumpang akan lebih banyak, maka pemerintah akan menambah tenaga medis ke sana.

   “Selain menambah tenaga medis di Posko Sentani menyikapi lonjakan penumpang, kami juga meminta aviasi untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah penumpang tiap kali melakukan penerbangan,”katanya. (jo/tri)

Kepadatan warga saat mengurus surat keluar dan masuk dari Pemkab Jayawijaya, Sabtu (12/12). ( FOTO: Denny/ Cepos)

WAMENA- Ketua Tim Gugus Percepatan Penanganan Covid -19 Kabupaten Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan  dalam pencegahan penyebaran Covid -19, masyarakat jangan mengharapkan hanya pemerintah saja yang bekerja. Namun, warga diminta  memiliki kesadaran diri yang tinggi untuk saling melindungi antara sesama warga dengan tetap pada penerapan protokol kesehatan.

  Menurutnya, peran dan kesadaran masyarakat untuk melindungi diri sendiri dan orang lain sangat penting. Artinya penerapan protokol kesehatan itu harus tetap dilakukan. Sebab penambahan kasus yang ada di Jayawijaya ini dikarenakan kurangnya kesadaran diri masyarakat   

  “Jumlah kasus kita kini sudah menjadi 40 kasus, ini diakibatkan karena warga yang baru datang dari luar Jayawijaya seharusnya itu menyadari dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari tanpa melakukan kontak dengan siapapun,” ungkapnya Sabtu (12/12) kemarin.

   Ia menyatakan untuk jumlah kasus Covid -19 saat ini adalah 40 pasien yang terpapar , ini terjadi dari warga yang datang dari luar, namun setelah 14 hari dilakukan pemeriksaan ulang terpapar Covid -19. Ironisnya mereka selama 14 hari itu ada yang tidak melakukan karantina mandiri. Ini yang menyebabkan adanya pasien baru yang ditularkan lewat warga yang baru datang dan tak melakukan karantina.

Baca Juga :  Polisi Masih Buru Tiga Provokator 

   “Saya melihat kesadaran diri ini sangat penting untuk ditumbuhkan dalam masyarakat terkait dengan penanganan Covid -19. Sebab kalau semua masyarakat hanya berharap pemerintah yang bekerja sangat sulit untuk menghambat peredaran covid -19 ini,”jelas Jhon Banua.

   Ia menegaskan kesadaran masyarakat ini menjadi penting untuk menghambat penyebaran virus tersebut, tidak bisa dari tenaga medis, maupun pemerintah. Sebab pemerintah juga sudah terus melakukan imbauan, tetapi kesadaran masyarakat yang keluar masuk Wamena tak pernah mendengarkan imbauan dari pemerintah.

  “Banyak yang tidak mengikuti aturan, seharusnya habis melakukan perjalanan minimal harus karantina mandiri 14 hari, namun yang terjadi tidak ada yang melakukan itu bahkan langsung melakukan aktifitas, ini yang kalau diperiksa dan hasilnya positif maka kontak -kontaknya ikut semua,”tegasnya

Baca Juga :  DPC Partai Gerindra Mulai Pasang Papan Nama Partai dan Baliho

   Dikatakan dengan adanya lonjakan penumpang saat Desember ini, pemerintah tak hanya memberikan izin untuk penambahan penerbangan bagi Aviasi, namun juga melakukan koordinasi dengan petugas kesehatan dari pemda Jayawijaya yang ada di Posko sentani. Sebab,  jumlah penumpang akan lebih banyak, maka pemerintah akan menambah tenaga medis ke sana.

   “Selain menambah tenaga medis di Posko Sentani menyikapi lonjakan penumpang, kami juga meminta aviasi untuk tetap melakukan protokol kesehatan dengan membatasi jumlah penumpang tiap kali melakukan penerbangan,”katanya. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya