Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tak Ada Sanksi Tegas Bagi Pelanggar Prokes

Pemda Tak Batasi Waktu Aktifitas Masyarakat Untuk Perputaran Ekonomi 

WAMENA- Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, Msi mengaku  usai memberlakukan penutupan penerbangan penumpang selama 14 hari terhitung mulai Senin (12/7) kemarin, pihaknya tidak melakukan pembatasan waktu aktifitas masyarakat di Jayawijaya, dengan pertimbangan perekonomian. Hal ini juga membawa dampak tidak adanya sanksi tegas kepada pelanggar Prokes.

   “Kita tidak memberikan sanksi kepada pelanggar Prokes, tetapi kita imbau kepada mereka untuk selalu menggunakan masker. Pasalnya kita juga tidak memberlakukan pembatasan waktu aktifitas masyarakat dengan pertimbangan perputaran perekonomian,”ungkapnya Senin (12/7) kemarin.

  Menurutnya, saat ini yang terpenting dilakukan oleh tim percepatan penanganan Covid -19 Jayawijaya adalah melakukan tracing dan pengambilan sampel dari pengungsi Yalimo yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya. Selain itu juga,  beberapa tempat keramaian dalam Kota Wamena dan sekitarnya. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui penyebaran dari Covid -19.

Baca Juga :  Asisten Pidana Militer akan Dibentuk di 20 Kejaksaan Tinggi

  “Kita tahu ada 13 pasien dari pengungsi yang kita dapatkan positif Covid -19 kemarin, untuk mereka yang lain juga wajib untuk dilakukan tes swab antigen untuk mengetahui statusnya,”jelas Banua

  Bupati Jayawijaya juga menjelaskan dampak dari masalah di Yalimo, masyarakat hanya bisa berkumpul di dua tempat pengungsian, yakni Polres Yalimo dan Koramil Yalimo. Sekarang yang ditakutkan ini saling menularkan antara satu dengan lainnya, dan saat ini berada di Jayawijaya.

  “Kita sudah melakukan koordinasi dengan paguyuban untuk melakukan pemeriksaan kepada warganya yang masuk dalam pengungsi yalimo tetapi sudah diambil oleh keluarganya di Wamena,”tuturnya.

  Sementara itu dari pantauan Cenderawasih pos, di hari pertama penutupan penerbangan penumpang, situasi di Bandara Wamena sudah sepi. Namun aktifitas perekonomian masyarakat di tengah kota tetap berjalan seperti biasanya. Hanya saja, sangat disayangkan karena di saat  gelombang penularan Covid -19 yang mulai tinggi di Jayawijaya kebanyakan masyarakat tidak menggunakan masker saat melakukan aktifitas.

Baca Juga :  Pembuat dan Penjual Panah Wayer Dibekuk

  Seperti yang terjadi di pusat niaga Kota Wamena Jalan Irian dan Safridarwin rata -rata para pedagang baik itu toko, Kios, Warung, konter HP, rata -rata pekerjanya tidak banyak yang menggunakan masker saat melakukan aktifitas perdagangan. Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat yang berkunjung pertokoan yang ada di kawasan tersebut juga tak menghiraukan Prokes.(jo/tri)

Pemda Tak Batasi Waktu Aktifitas Masyarakat Untuk Perputaran Ekonomi 

WAMENA- Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua, SE, Msi mengaku  usai memberlakukan penutupan penerbangan penumpang selama 14 hari terhitung mulai Senin (12/7) kemarin, pihaknya tidak melakukan pembatasan waktu aktifitas masyarakat di Jayawijaya, dengan pertimbangan perekonomian. Hal ini juga membawa dampak tidak adanya sanksi tegas kepada pelanggar Prokes.

   “Kita tidak memberikan sanksi kepada pelanggar Prokes, tetapi kita imbau kepada mereka untuk selalu menggunakan masker. Pasalnya kita juga tidak memberlakukan pembatasan waktu aktifitas masyarakat dengan pertimbangan perputaran perekonomian,”ungkapnya Senin (12/7) kemarin.

  Menurutnya, saat ini yang terpenting dilakukan oleh tim percepatan penanganan Covid -19 Jayawijaya adalah melakukan tracing dan pengambilan sampel dari pengungsi Yalimo yang tersebar di Kabupaten Jayawijaya. Selain itu juga,  beberapa tempat keramaian dalam Kota Wamena dan sekitarnya. Hal ini dilakukan agar dapat mengetahui penyebaran dari Covid -19.

Baca Juga :  Memperkosa dan Mencuri, Remaja 13 Tahun Diringkus

  “Kita tahu ada 13 pasien dari pengungsi yang kita dapatkan positif Covid -19 kemarin, untuk mereka yang lain juga wajib untuk dilakukan tes swab antigen untuk mengetahui statusnya,”jelas Banua

  Bupati Jayawijaya juga menjelaskan dampak dari masalah di Yalimo, masyarakat hanya bisa berkumpul di dua tempat pengungsian, yakni Polres Yalimo dan Koramil Yalimo. Sekarang yang ditakutkan ini saling menularkan antara satu dengan lainnya, dan saat ini berada di Jayawijaya.

  “Kita sudah melakukan koordinasi dengan paguyuban untuk melakukan pemeriksaan kepada warganya yang masuk dalam pengungsi yalimo tetapi sudah diambil oleh keluarganya di Wamena,”tuturnya.

  Sementara itu dari pantauan Cenderawasih pos, di hari pertama penutupan penerbangan penumpang, situasi di Bandara Wamena sudah sepi. Namun aktifitas perekonomian masyarakat di tengah kota tetap berjalan seperti biasanya. Hanya saja, sangat disayangkan karena di saat  gelombang penularan Covid -19 yang mulai tinggi di Jayawijaya kebanyakan masyarakat tidak menggunakan masker saat melakukan aktifitas.

Baca Juga :  Jaga Keamanan, Siskamling Harus Diaktifkan

  Seperti yang terjadi di pusat niaga Kota Wamena Jalan Irian dan Safridarwin rata -rata para pedagang baik itu toko, Kios, Warung, konter HP, rata -rata pekerjanya tidak banyak yang menggunakan masker saat melakukan aktifitas perdagangan. Hal yang sama juga terjadi pada masyarakat yang berkunjung pertokoan yang ada di kawasan tersebut juga tak menghiraukan Prokes.(jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya