Friday, November 22, 2024
33.7 C
Jayapura

Sidak di RSUD Wamena, Temukan Banyak Pengunjung dalam IGD

WAMENA—Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Wamena, Jumat, (13/5). Dalam Sidak itu, Bupati Banua menemukan banyak warga yang menjaga pasien dalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sehingga menghambat pelayanan kesehatan dari petugas medis.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, ada masalah kecil yang terjadi sehingga pihaknya ingin agar Direktur RSUD Wamena bisa menyelesaikan masalah ini. Contoh seperti di ruang IGD, banyak keluarga pasien, di mana 1 pasien bisa dijaga 5 orang keluargnya.

“Ini salah satu masalah yang terjadi dalam IGD RSUD Wamena, nanti kalau petugas menegur maka petugas yang dimarah, ini perlu kesadaran masyarakat, pasien di IGD maupun di bangsal cukup satu orang jaga, supaya pelayanan dan kebersihan bisa dijaga baik,”ungkapnya di sela-sela  melakukanSidak, Jumat (13/5) kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Papua Pegunungan Lanuching Logo Daerah

Sementara untuk di ruang Gizi setelah dilihat dari makanan yang disajikan memang cukup baik, namun mungkin managemen dalam ruangan ini perlu dibenahi dengan baik.

“Saya minta kepada direktur agar meningkatkan kebersihan di RSUD Wamena, masih ada membuang ludah pinang sembarangan, harus diperhatikan tiap hari, harus dikontrol,” bebernya.

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, SP, PH, M.kes menyatakan, untuk masalah kesalah pahaman di ruang Gizi, pihaknya menginginkan yang terbaik untuk pasien.

“Penyaji makanan merupakan latar belakang dari tata boga. Penyajian makanan kepada pasien itu jangan disamakan dengan orang sehat, karena bentuk, rasa itu harus menggugah selera pasien untuk makan, standarnya makanan pasien itu harus habis dan tidak boleh ada sisa,” jelasnya.

Baca Juga :  Tak Boleh Biarkan Jumlah Anak Putus Sekolah Bertambah Tiap Tahun

Pasien dalam RSUD Wamena ini standar gizinya berbeda -beda, contoh kalau anak kurang gizi, biasanya akan diberikan makanan yang tinggi kalori dan protein, itu biasanya tambah susu dan telur, sehingga tandarnya mengikuti dokter yang memeriksa pasien.(jo/tho)

WAMENA—Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi melakukan Inspeksi Mendadak (Sidak) ke RSUD Wamena, Jumat, (13/5). Dalam Sidak itu, Bupati Banua menemukan banyak warga yang menjaga pasien dalam ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD), sehingga menghambat pelayanan kesehatan dari petugas medis.

Bupati Jayawijaya, Jhon Richard Banua, SE, MSi menyatakan, ada masalah kecil yang terjadi sehingga pihaknya ingin agar Direktur RSUD Wamena bisa menyelesaikan masalah ini. Contoh seperti di ruang IGD, banyak keluarga pasien, di mana 1 pasien bisa dijaga 5 orang keluargnya.

“Ini salah satu masalah yang terjadi dalam IGD RSUD Wamena, nanti kalau petugas menegur maka petugas yang dimarah, ini perlu kesadaran masyarakat, pasien di IGD maupun di bangsal cukup satu orang jaga, supaya pelayanan dan kebersihan bisa dijaga baik,”ungkapnya di sela-sela  melakukanSidak, Jumat (13/5) kemarin.

Baca Juga :  Pemprov Kembangkan Sumber Energi di Sungai Baliem untuk PLTA Skala Industri

Sementara untuk di ruang Gizi setelah dilihat dari makanan yang disajikan memang cukup baik, namun mungkin managemen dalam ruangan ini perlu dibenahi dengan baik.

“Saya minta kepada direktur agar meningkatkan kebersihan di RSUD Wamena, masih ada membuang ludah pinang sembarangan, harus diperhatikan tiap hari, harus dikontrol,” bebernya.

Di tempat yang sama, Direktur RSUD Wamena, dr. Felly Sahureka, SP, PH, M.kes menyatakan, untuk masalah kesalah pahaman di ruang Gizi, pihaknya menginginkan yang terbaik untuk pasien.

“Penyaji makanan merupakan latar belakang dari tata boga. Penyajian makanan kepada pasien itu jangan disamakan dengan orang sehat, karena bentuk, rasa itu harus menggugah selera pasien untuk makan, standarnya makanan pasien itu harus habis dan tidak boleh ada sisa,” jelasnya.

Baca Juga :  Memulai Upaya Penjemputan Rekapitulasi Penghitungan Suara Dari 40 Distrik

Pasien dalam RSUD Wamena ini standar gizinya berbeda -beda, contoh kalau anak kurang gizi, biasanya akan diberikan makanan yang tinggi kalori dan protein, itu biasanya tambah susu dan telur, sehingga tandarnya mengikuti dokter yang memeriksa pasien.(jo/tho)

Berita Terbaru

Belasan Orang Hilang Hingga November 2024

Jangan Ada PSU Maupun Gugatan di MK

DPTb Kota Jayapura 21 Orang

Artikel Lainnya