Sunday, October 13, 2024
31.7 C
Jayapura

Akibat Abrasi Kali Tagi 50 KK Kehilangan Tempat Tinggal

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Penanganan Banjir, PJ Bupati Minta Dukungan DPRD Untuk Reformulasi Anggaran

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  717 Dari 1128 Anak Pengungsi Nduga Telah Terima Layanan Pendidikan

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Musnahkan Ratusan Liter Miras dan Sajam

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  Jambret IRT, Pelaku Didor!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya