Thursday, September 19, 2024
25.7 C
Jayapura

Akibat Abrasi Kali Tagi 50 KK Kehilangan Tempat Tinggal

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Putusan Kemempan RB, Penerimaan CPNS 2024 di Kabupaten Puncak 80:20 Persen

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  Batik Burung Cenderawasih Memukau di Fashion Show Istana Berbatik

WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya  menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.

Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana,  dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.

“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua,  belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.

Baca Juga :  Pelaku Kerusuhan Wamena Bertambah Jadi 19 Orang

Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.

“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.

Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi  agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan  dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.

Baca Juga :  Putusan Kemempan RB, Penerimaan CPNS 2024 di Kabupaten Puncak 80:20 Persen

Berita Terbaru

Artikel Lainnya