WAMENA– Sedikitnya 50 Kepala Keluarga (KK) di Kampung Lakwame Distrik Tagime Kabupaten Jayawijaya menjadi korban longsor akibat abrasi kali tagi yang terjadi sejak 6 September lalu.
Menyikapi adanya bencana alam tersebut PJ Bupati Jayawijaya Thony M Mayor, S.Pd, MM turun langsung ke kempung Lakwame untuk melihat kondisi yang ada disana, dimana ada sekitar 50-an warga mengungsi sementara di gedung sekolah SD Negeri Tonderu lantaran rumahnya hilang terbawa luapan air kali tagi.
“Saya sudah lihat situasi disini. tahun lalu di Musrenbang sudah diusulkan, tetapi kita punya dana terbatas. Rp.1,7 triliun itu tidak semua bupati yang atur, ada dana desa, BOS dan lain-lain. itu akumulasi semua, belum lagi untuk dana Pilkada tahun ini memakan anggaran Rp. 150 miliar,”ungkapnya Selasa (10/9) kemarin.
Menurutnya, musibah ini disebabkan karena abrasi atau pengikisan dinding sungai yang megakibatkan air meluap ke perumahan dan kebun milik masyarakat, namun patut disyukuri walaupun terjadi bencana tapi tidak menimbulkan korban jiwa, dan dampak dari bencana ini masyarakat turun dan sampaikan kepada pemerintah daerah.
“Sejak kemarin saya sudah janji untuk turun dan bersama dengan Kepala Dinas PU, BPBD dan Kasatpol PP sudah turun untuk melihat situasi ini agar kita tahu apa yang menimpa masyarakat agar pemerintah bisa mengusahakan untuk melakukan normalisasi sungai ini,”jelas Pj Bupati Jayawijaya.
Ia juga mengaku saat ini pemerintah tidak bisa jalan sendiri dan membutuhkan bantuan dari pihak ketiga yang memiliki alat berat untuk membantu mengubah aliran air di kali Tagi agar tidak terjadi abrasi lagi. kemungkinan dalam seminggu ini pihaknya akan melakukan pertemuan untuk mempersiapkan dan meminta bantuan pihak swasta untuk membantu pemerintah untuk memobilisasi alat berat.