WAMENA – Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Bulog Wamena memastikan telah mendapat tambahan armada pengangkut beras Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Karena itu, saat ini fokus untuk mengejar beban hutang penyaluran ke 6 kabupaten di wilayah Lapago.
Kepala Bulog Wamena, Riyadi Muslim mengakui, dua bulan terakhir ini sebelum masuk penutupan Tahun 2022, pihaknya fokus menyalurkan beras ASN di 6 kabupaten yang masuk dalam wilayah kerja Bulog Wamena. Hal ini dilakukan agar penyaluran beras tersebut tuntas tahun ini.
“Kami minta doanya agar penyaluran yang dilakukan tak ada kendala dan bisa diselesaikan hingga akhir tahun, khususnya di 6 kabupaten wilayah Lapago seperti Jayawijaya, Mamteng, Tolikara, Lanny Jaya, Yalimo dan Puncak Jaya,”ungkapnya saat ditemui di Wamena, Senin (10/10) kemarin.
Riyadi mengakui, pihaknya sudah mempunyai kontrak dengan tiga maskapai penerbangan untuk menambah kuota pengiriman beras yang masuk ke Jayawijaya sehingga bisa terus mengejar hutang penyaluran beras ASN dan TNI/Polri di 6 kabupaten wilayah Lapago.
“Memang kemarin kita hanya menggunakan satu maskapai penerbangan karena masalah harga angkutan naik, namun sekarang kita sudah menggunakan 3 maskapai dari anak perusahaan kami, namun itu juga masih bisa berubah, tergantung kesepakatan pengangkutan dan harga, semoga saja harga minyak stabil agar harga pengangkutan juga stabil,”katanya.
Ia memastikan, setelah menggunakan 3 armada penerbangan sehari untuk beras yang masuk ke gudang Bulog bisa 50-60 ton, karena terkadang satu maskapai itu bisa memuat 20-30 ton, namun ada juga yang turun, tergantung dari kesiapan mereka, seperti saat ini untuk penerbangan Jayawijaya Dirgantara ada troble sehingga pengangkutannya juga agak kurang.
“Stok beras yang harus diangkut untuk siuplai bulan ini dari Jayapura sekitar 2000 ton, kemungkinan bisa tercapai kalau tidak ada kendala cuaca yang mengakibatkan armada pengangkut beras Bulog tidak terbang,” beber Riyadi.
Selain fokus mengejar hutang penyaluran jatah ASN dan TNI/Polri, pihaknya juga menyalurkan ke pasar untuk menjaga stabilitas harga beras di Wamena dan sekitarnya, dan yang disalurkan ke pasar itu tergantung kuota pelayanan, ketika Bulog telah mengeluarkan untuk jatahnya maka sisanya disalurkan ke pasar.
“Ada juga stok beras yang dipersiapkan untuk menjadi pegangan kami sebanyak 100 ton, ini ditampung dalam gudang sebagai cadangan kalau ada bencana alam atau terjadi hal -hal yang tidak diinginkan,”tutupnya. (jo/tho)