Friday, September 20, 2024
28.7 C
Jayapura

Noken Street Fashion Merupakan Pertunjukan Kreatifitas Pengrajin

WAMENA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  (Disbutpar)Kabupaten Jayawijaya memastikan jika pelaksanaan Noken Street Fashion yang telah terjadwalkan pada 15-16 Mei 2024 ini mirip dengan FBLB, namun yang membedakan adalah untuk kegiatan ini yang menjadi pertunjukan yaitu kreatifitas dari Noken yang menjadi budaya di Papua pegunungan serta telah diakui UNESCO.

Kepala Disbutpar Kabupaten Jayawijaya Engelbert Sorabut menyebutkan noken street Fashion sendiri ini mirip dengan FBLB tujuan bagaimana memperlihatkan budaya lewat kreatifitas merajut noken, artinya ada beberapa prodak dari Noken ini yang akan ditampilkan, sehingga Noken itu tak hanya dikenal sebagai tas saja namun ada banyak produk yang bisa dihasilkan.

“Noken street Fashion sendiri ini salah satu mengingatkan berpakaian budaya di wamena, karena kami generasi muda ini jaman sekarang untuk melestarikan atau mempertahankan itu agak sulit, sehingga kita buat kegiatan ini supaya kita pesan kepada generasi muda bahwa ini budaya kamu.”ungkapnya Rabu (8/5)

Baca Juga :  Prostitusi Terselubung Picu Kasus HIV- AIDS Meningkat di Jayawijaya

Egelbert mengaku untuk jenis noken sendiri juga bermacam-macam ada yang kecil, sedang dan besar, berhubungan dengan ekonomi, religi, bermacam-macam jenis dan fungsi sesuai kebutuhannya. Untuk sekarang sudah ada kain, dulu belum ada kain itu anak-anak isi dalam noken, dan itu suatu pengamanan tidak boleh kena angin, hujan, panas dan lain-lain.

“Hal-hal ini perlu dipertahankan agar dalam globalisasi ini tidak menghilangkan budaya Noken ini begitu saja tetapi harus mempertahankan dan melestarikan, dalam kegiatan ini sumber dana dari APBD kabupaten jayawijaya.” kata Kadisbudpar

WAMENA – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata  (Disbutpar)Kabupaten Jayawijaya memastikan jika pelaksanaan Noken Street Fashion yang telah terjadwalkan pada 15-16 Mei 2024 ini mirip dengan FBLB, namun yang membedakan adalah untuk kegiatan ini yang menjadi pertunjukan yaitu kreatifitas dari Noken yang menjadi budaya di Papua pegunungan serta telah diakui UNESCO.

Kepala Disbutpar Kabupaten Jayawijaya Engelbert Sorabut menyebutkan noken street Fashion sendiri ini mirip dengan FBLB tujuan bagaimana memperlihatkan budaya lewat kreatifitas merajut noken, artinya ada beberapa prodak dari Noken ini yang akan ditampilkan, sehingga Noken itu tak hanya dikenal sebagai tas saja namun ada banyak produk yang bisa dihasilkan.

“Noken street Fashion sendiri ini salah satu mengingatkan berpakaian budaya di wamena, karena kami generasi muda ini jaman sekarang untuk melestarikan atau mempertahankan itu agak sulit, sehingga kita buat kegiatan ini supaya kita pesan kepada generasi muda bahwa ini budaya kamu.”ungkapnya Rabu (8/5)

Baca Juga :  3 Distrik Jadi Sasaran Awal Penanganan KLB Campak

Egelbert mengaku untuk jenis noken sendiri juga bermacam-macam ada yang kecil, sedang dan besar, berhubungan dengan ekonomi, religi, bermacam-macam jenis dan fungsi sesuai kebutuhannya. Untuk sekarang sudah ada kain, dulu belum ada kain itu anak-anak isi dalam noken, dan itu suatu pengamanan tidak boleh kena angin, hujan, panas dan lain-lain.

“Hal-hal ini perlu dipertahankan agar dalam globalisasi ini tidak menghilangkan budaya Noken ini begitu saja tetapi harus mempertahankan dan melestarikan, dalam kegiatan ini sumber dana dari APBD kabupaten jayawijaya.” kata Kadisbudpar

Berita Terbaru

Artikel Lainnya