JAYAPURA- Sebanyak 600 personel TNI AD, Senin (11/3) hari ini, dikirim dari Timika menuju Kabupaten Nduga untuk melanjutkan pembangunan atau pengerjaan 21 jembatan di Kabupaten Nduga.
Menurut, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mereka berangkat menggunakan kapal dengan rute Timika- Asmat-Pelabuhan Batas Batu. Setiba di Distrik Kenyam, personel akan didorong secara bertahap menuju ke titik-titik yang sudah ditentukan.
“Mereka kita fokuskan untuk pengerjaan jembatan, tapi tidak menutup kemungkinan kalau mendapat serangan dan gangguan mereka akan berhadapan dengan KKSB. Untuk itu, disiapkan pasukan pengamanan dari Batalyon 431,” ucap Aidi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (10/3) kemarin..
Terkait dengan teknis pengerjaan 21 jembatan, kata Kapendam, mulai dari Distrik Mbua hingga batas batu. Dimana teknis pengerjaan jembatan dikerjakan secara pararel.
Sebelumnya, sebanyak 600 personel TNI AD tiba di Timika dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 Satuan Kapal Bantuan (Satban)/Kapal Rumah Sakit Apung TNI Koarmada ll pada Jumat (8/3).
KRI dr. Soeharso-990 Satuan Kapal Bantuan (Satban)/Kapal Rumah Sakit Apung TNI Koarmada ll yang mengangkut 600 personel TNI AD dari Makasar terdiri dari 150 personel Yon Zipur 8/SMG dan 450 personel Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad.
Dimana yang akan melakukan pengerjaan adalah personel Yon Zipur 8/SMG, sementara untuk pengamanannya adalah personel Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad. Namun tenaga ahli tetap dari Kontraktor PT Istaka Karya dan PT Berantas.
“Intinya pembangunan infrastruktur tetap jalan, karena masih ada 21 jembatan yang harus dikerjakan dari 32 jembatan,”katanya. (fia/tri)
JAYAPURA- Sebanyak 600 personel TNI AD, Senin (11/3) hari ini, dikirim dari Timika menuju Kabupaten Nduga untuk melanjutkan pembangunan atau pengerjaan 21 jembatan di Kabupaten Nduga.
Menurut, Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mereka berangkat menggunakan kapal dengan rute Timika- Asmat-Pelabuhan Batas Batu. Setiba di Distrik Kenyam, personel akan didorong secara bertahap menuju ke titik-titik yang sudah ditentukan.
“Mereka kita fokuskan untuk pengerjaan jembatan, tapi tidak menutup kemungkinan kalau mendapat serangan dan gangguan mereka akan berhadapan dengan KKSB. Untuk itu, disiapkan pasukan pengamanan dari Batalyon 431,” ucap Aidi saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (10/3) kemarin..
Terkait dengan teknis pengerjaan 21 jembatan, kata Kapendam, mulai dari Distrik Mbua hingga batas batu. Dimana teknis pengerjaan jembatan dikerjakan secara pararel.
Sebelumnya, sebanyak 600 personel TNI AD tiba di Timika dengan menggunakan KRI dr. Soeharso-990 Satuan Kapal Bantuan (Satban)/Kapal Rumah Sakit Apung TNI Koarmada ll pada Jumat (8/3).
KRI dr. Soeharso-990 Satuan Kapal Bantuan (Satban)/Kapal Rumah Sakit Apung TNI Koarmada ll yang mengangkut 600 personel TNI AD dari Makasar terdiri dari 150 personel Yon Zipur 8/SMG dan 450 personel Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad.
Dimana yang akan melakukan pengerjaan adalah personel Yon Zipur 8/SMG, sementara untuk pengamanannya adalah personel Yonif Para Raider 431/SSP Kostrad. Namun tenaga ahli tetap dari Kontraktor PT Istaka Karya dan PT Berantas.
“Intinya pembangunan infrastruktur tetap jalan, karena masih ada 21 jembatan yang harus dikerjakan dari 32 jembatan,”katanya. (fia/tri)