Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Besi Rongsokan Sisa Kerusuhan Hambat Pembangunan Ruko

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) John Wempy Wetipo saat melihat kondisi ruko di pasar Wouma yang saat ini sedang dalam pembangunan yang dilakukan oleh Gapensi, Jumat (7/2). ( FOTO: Denny/ Cepos )

Kementerian PUPR Ambil Solusi Penampungan Sementara di Megapura

WAMENA-Masalah tempat pembuangan sampah besi dan eks bangunan yang dirobohkan sangat mengganggu progres pembangunan 403 Ruko dan 190-an rumah yang ada di Jayawijaya pasca kerusuhan tahun lalu. Karena itu, Kementerian PUPR telah mengambil solusi sementara untuk menampung barang rongsokan di Distrik Megapura  dan mengharapkan ada solusi dari pemerintah daerah 

  Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo dalam kunjungan kerjanya ke Wamena mengakui  pembangunan yang dilakukan PUPR itu tak ada masalah, hanya saja sedikit terkendala dengan pekerjaan di lapangan soal pembersihan puing -puing bangunan yang terbakar. 

  “Terutama untuk sampah besi, seperti mobil motor, pintu roling door, dan juga bangunan yang sudah roboh ini yang harus dipikirkan, karena tidak mungkin ada puing-puing bangunan dan sampah besi yang masih berserakan terus memasukan bahan material lain.”ungkap pria yang akrab disapa JWW ini, Jumat (7/2)

Baca Juga :  KPU Belum Pastikan Caleg Terpilih

   Wempi berharap kepada Pemda Jayawijaya agar bisa bersinergi untuk pemulihan Kota Wamena. “Kalau semua yang ditangani PUPR berjalan dengan baik pasti saudara -saudara yang telah pergi bisa kembali karena Wamena telah dipulihkan.”jelas Wamen PUPR

   Kata Mantan Bupati Jayawijaya dua Periode ini, pembuangan sampah besi dan bahan bangunan ini, solusi sementara dipindahkan sementara ke Arah Distrik Megapura.  

  Sebelumnya, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gapensi yang bertanggungjawab dalam pembangunan ini. Terutama untuk  pembuangan sampah besi   dan bekas reruntuhan bangunan ini untuk dicarikan lahan kosong yang harus digali dan menguburkan sampah besi ini.

  “Kita akan lihat dan meminta Gapensi untuk berkoordinasi dengan OPD terkait khusus dalam penanggulangan masalah sampah besi dan bekas reruntuhan bangunan yang menghambat pembangunan di Jayawijaya ini,”tutur Bupati Jayawijaya.

   Sementara itu secara terpisah  Ketua Gapensi Jayawijaya Fred Hubi menyatakan tempat yang disiapkan di Megapura ini bukan untuk tempat pembuangan, namun untuk tempat penitipan sementara, dan Bupati Jayawijaya sudah meyatakan jika sampah besi ini akan dijadikan besi tua dan kalau bisa didistribusikan keluar Wamena.

Baca Juga :  25 Kampung dari 10 Distrik Beresiko Stunting

   “Untuk sampah besi ini , mungkin untuk mobil ada 100 unit, motor sampai 300 unit, di tempat pembuangan sampah masyarakat tidak mau ada beberapa teman pengusaha yang pernah mencoba untuk buang, namun dilarang sehingga kami kembalikan ke ruko yang diambil sampah besinya,”jelasnya.

   Freed Melihat Pemda Jayawijaya juga harus berkoordinasi dengan LMA di Megapura sebelum sampah besi ini ditampung sementara disana. Sebab, dari budaya masyarakat di Lembah Baliem, jika puing -puing sampah dari masalah kerusuhan ini ditampung di salah satu tempat akan membawa dampak kerusuhan itu kembali di tempat tersebut.

   “Kita barusaha bersama pemerintah daerah berkoordinasi dengan LMA disana agar puing -pung sampah besi ini bisa ditampung disana,”tutupnya. (jo/tri)  

Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) John Wempy Wetipo saat melihat kondisi ruko di pasar Wouma yang saat ini sedang dalam pembangunan yang dilakukan oleh Gapensi, Jumat (7/2). ( FOTO: Denny/ Cepos )

Kementerian PUPR Ambil Solusi Penampungan Sementara di Megapura

WAMENA-Masalah tempat pembuangan sampah besi dan eks bangunan yang dirobohkan sangat mengganggu progres pembangunan 403 Ruko dan 190-an rumah yang ada di Jayawijaya pasca kerusuhan tahun lalu. Karena itu, Kementerian PUPR telah mengambil solusi sementara untuk menampung barang rongsokan di Distrik Megapura  dan mengharapkan ada solusi dari pemerintah daerah 

  Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo dalam kunjungan kerjanya ke Wamena mengakui  pembangunan yang dilakukan PUPR itu tak ada masalah, hanya saja sedikit terkendala dengan pekerjaan di lapangan soal pembersihan puing -puing bangunan yang terbakar. 

  “Terutama untuk sampah besi, seperti mobil motor, pintu roling door, dan juga bangunan yang sudah roboh ini yang harus dipikirkan, karena tidak mungkin ada puing-puing bangunan dan sampah besi yang masih berserakan terus memasukan bahan material lain.”ungkap pria yang akrab disapa JWW ini, Jumat (7/2)

Baca Juga :  Kejari Jayawijaya Kembalikan Aset Bergerak ke Pemda

   Wempi berharap kepada Pemda Jayawijaya agar bisa bersinergi untuk pemulihan Kota Wamena. “Kalau semua yang ditangani PUPR berjalan dengan baik pasti saudara -saudara yang telah pergi bisa kembali karena Wamena telah dipulihkan.”jelas Wamen PUPR

   Kata Mantan Bupati Jayawijaya dua Periode ini, pembuangan sampah besi dan bahan bangunan ini, solusi sementara dipindahkan sementara ke Arah Distrik Megapura.  

  Sebelumnya, Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua menyatakan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Gapensi yang bertanggungjawab dalam pembangunan ini. Terutama untuk  pembuangan sampah besi   dan bekas reruntuhan bangunan ini untuk dicarikan lahan kosong yang harus digali dan menguburkan sampah besi ini.

  “Kita akan lihat dan meminta Gapensi untuk berkoordinasi dengan OPD terkait khusus dalam penanggulangan masalah sampah besi dan bekas reruntuhan bangunan yang menghambat pembangunan di Jayawijaya ini,”tutur Bupati Jayawijaya.

   Sementara itu secara terpisah  Ketua Gapensi Jayawijaya Fred Hubi menyatakan tempat yang disiapkan di Megapura ini bukan untuk tempat pembuangan, namun untuk tempat penitipan sementara, dan Bupati Jayawijaya sudah meyatakan jika sampah besi ini akan dijadikan besi tua dan kalau bisa didistribusikan keluar Wamena.

Baca Juga :  Dua Minggu Lebih, Aktifitas Pemkab Yalimo Lumpuh

   “Untuk sampah besi ini , mungkin untuk mobil ada 100 unit, motor sampai 300 unit, di tempat pembuangan sampah masyarakat tidak mau ada beberapa teman pengusaha yang pernah mencoba untuk buang, namun dilarang sehingga kami kembalikan ke ruko yang diambil sampah besinya,”jelasnya.

   Freed Melihat Pemda Jayawijaya juga harus berkoordinasi dengan LMA di Megapura sebelum sampah besi ini ditampung sementara disana. Sebab, dari budaya masyarakat di Lembah Baliem, jika puing -puing sampah dari masalah kerusuhan ini ditampung di salah satu tempat akan membawa dampak kerusuhan itu kembali di tempat tersebut.

   “Kita barusaha bersama pemerintah daerah berkoordinasi dengan LMA disana agar puing -pung sampah besi ini bisa ditampung disana,”tutupnya. (jo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya