WAMENA – Pemerintah Provinsi Papua Pegunugan terus melakukan pengelolaan terhadap Inflasi melalui Perbaikan Sistim Logistik, Ekonomi Lokal dan Konektivitas yang ada di wilayah itu, sebab sebagai Provinsi, tanpa memiliki lautan, wilayah Pegunungan dihadapkan dengan tingkat harga yang tinggi karena akses udara menjadi tumpuan utama bagi logistik kargo dan masuk keluar ke Wamena.
PJ Gubernur Papua Pegunungan Dr. Velix VErnando Wanggai, S.IP, M.P.A menilai jika sepanjang tahun 2024, inflasi, tingkat harga terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sejak Januari 2024 hingga Desember 2024 ini.
“Di awal tahun 2024 angka inflasi sekitar 3,93 persen, meningkat menjadi 5,64 persen tertinggi se-Indonesia, dan kembali menurun menjadi 3,58 persen di Desember 2024. Papua Pegunungan nomor 2 tertinggi, dan nomor 1 adalah Papua Tengah 4,35 persen.” ungkapnya Jumat (3/1) di Wamena
Menurutnya, Situasi inflasi terlihat dari harga-harga yang mahal di Papua Pegunungan. Karena itu, Pemprov Papua Pegunungan membentuk Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) guna mencari solusi yang komprehesif. Upaya kunci adalah memperbaiki, menata dan meningkatkan sistem konektifitas dan logistik Pegunungan dari semua sisi wilayah.
“Di sisi utara, perbaikan dan peningkatan akses melalui Trans Papua via jalan darat Jayapura – Elelim – Wamena sepanjang 400-an Km. Pembahasan intens kami dengan Kementerian PUPR dalam persiapan skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) di Segmen Mamberamo – Elelim sepanjang 50,14 Km dengan nilai investasi sekitar Rp 3,1 Triliun yang dikelola Kementerian PUPR.”jelas Velix
Selain itu di sisi selatan, Pemprov Papua Pegunungan, bersama Pemkab Yahukimo memperbaiki pelabuhan logpon di Dekai sebagai pintu selatan via akses sungai. Demikian pula, akses perbatasan negara di Kabupaten Pegunungan Bintang dan akses ke Taive, Papua melalui Kabupaten Tolikara, sementara Konektivitas ke Provinsi Papua Tengah juga menjadi penting baik dari Tolikara dan Nduga.
“Di pusat Ibukota Papua Pegunungan Wamena, perhatian ke penanganan Bandar Udara Wamena. Melalui kolaborasi pembiayaan dengan Kementerian Perhubungan, Pusat, melaksanakan perpanjang run way bandara Wamena sepanjang 125 meter dengan status aspal dari sisi murara.”bebernya