Friday, March 29, 2024
30.7 C
Jayapura

Cegah Kaki Gajah, Dinkes Canangkan Minum Obat bersama

dr. Willy Mambieuw, Sp.B ( FOTO : Denny /Cepos)

WAMENA- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambueuw Sp.B memastikan bahwa  pencegahan terhadap penyakit filariasis atau kaki gajah telah dilakukan sejak April lalu dengan aksi minum obat bersama. Meski di Jayawijaya belum signifikan jumlah penderita kaki gajah, namun perlu untuk dilakukan pencegahan lebih dini.

  Menurutnya, pemberian obat  pencegahan filariasis  kali ini merupakan putaran ke dua dalam kurun waktu satu tahun  ini.  “Tujuannya hanya satu, yakni untuk pencegahan penyakit filariasis atau kaki gajah yang sering berkembang dalam masyarakat,” ungkapnya Sabtu (2/11) kemarin.

  Dengan dilakukan aksi minum obat bersama ini, diharapkan agar Indonesia ini sudah tidak ada lagi penyakit kaki gajah sampai ke pelosok kampung.  Kasus kaki gajah di Jayawijaya memang baru ditemukan satu kasus namun bawaan dari luar.

Baca Juga :  Komisi B akan Panggil Pengelola SPBU dan APMS

   Untuk aksi pencegahan ini, kata Kadis Kesehatan, selain di lingkungan pemda ia juga telah menganjurkan juga untuk dilakukan di sekolah-sekolah, Puskesmas dan distrik-distrik, serta kampung –kampung, sehingga semua masyarakat di Jayawijaya bisa terhindar dari Filariasis.

  “Pencanangannya hari ini, tapi kegiatannya sudah dilakukan sebelumnya. Jadi teman-teman di Puskesmas sudah jalan duluan, hari ini baru kita lakukan di lingkungan pemda.” Katanya.

  dr. Willy juga menjelaskan, Filariasis atau kaki gajah itu disebabkan oleh cacing yang disebut Filariasis ini, dimana cacing ini akan mulai berkembang   saat malam hari ke persendian melalui darah sehingga menyebabkan penyumbatan darah di persendian sehingga kaki bisa menjadi besar.

Baca Juga :  Normalkan Tambang Tradisional, 12 Suku di Korowai Gelar Doa Bersama 

  “Kaki gajah ini disebabkan karena cacing, sehingga masyarakat juga perlu memperhatikan lingkungannya agar tetap bersih, serta perhatikan makanan yang hendak diolah,” bebernya.

  Selain itu, dr Willy mengaku saat ini Dinkes memang kekurangan petugas pasca kerusuhan kemarin,  namun sampai hari ini Puskesmas tetap buka, obat tetap distribusikan. Mereka yang datang ambil di Puskesmas atau pihaknya yang antar ke masing-masing Puskesmas terutama Puskesmas induk yang 13. (jo/tri)

dr. Willy Mambieuw, Sp.B ( FOTO : Denny /Cepos)

WAMENA- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya dr. Willy Mambueuw Sp.B memastikan bahwa  pencegahan terhadap penyakit filariasis atau kaki gajah telah dilakukan sejak April lalu dengan aksi minum obat bersama. Meski di Jayawijaya belum signifikan jumlah penderita kaki gajah, namun perlu untuk dilakukan pencegahan lebih dini.

  Menurutnya, pemberian obat  pencegahan filariasis  kali ini merupakan putaran ke dua dalam kurun waktu satu tahun  ini.  “Tujuannya hanya satu, yakni untuk pencegahan penyakit filariasis atau kaki gajah yang sering berkembang dalam masyarakat,” ungkapnya Sabtu (2/11) kemarin.

  Dengan dilakukan aksi minum obat bersama ini, diharapkan agar Indonesia ini sudah tidak ada lagi penyakit kaki gajah sampai ke pelosok kampung.  Kasus kaki gajah di Jayawijaya memang baru ditemukan satu kasus namun bawaan dari luar.

Baca Juga :  Komisi B akan Panggil Pengelola SPBU dan APMS

   Untuk aksi pencegahan ini, kata Kadis Kesehatan, selain di lingkungan pemda ia juga telah menganjurkan juga untuk dilakukan di sekolah-sekolah, Puskesmas dan distrik-distrik, serta kampung –kampung, sehingga semua masyarakat di Jayawijaya bisa terhindar dari Filariasis.

  “Pencanangannya hari ini, tapi kegiatannya sudah dilakukan sebelumnya. Jadi teman-teman di Puskesmas sudah jalan duluan, hari ini baru kita lakukan di lingkungan pemda.” Katanya.

  dr. Willy juga menjelaskan, Filariasis atau kaki gajah itu disebabkan oleh cacing yang disebut Filariasis ini, dimana cacing ini akan mulai berkembang   saat malam hari ke persendian melalui darah sehingga menyebabkan penyumbatan darah di persendian sehingga kaki bisa menjadi besar.

Baca Juga :  Bupati Kogoya Luncurkan Bantuan Pangan bagi KPM

  “Kaki gajah ini disebabkan karena cacing, sehingga masyarakat juga perlu memperhatikan lingkungannya agar tetap bersih, serta perhatikan makanan yang hendak diolah,” bebernya.

  Selain itu, dr Willy mengaku saat ini Dinkes memang kekurangan petugas pasca kerusuhan kemarin,  namun sampai hari ini Puskesmas tetap buka, obat tetap distribusikan. Mereka yang datang ambil di Puskesmas atau pihaknya yang antar ke masing-masing Puskesmas terutama Puskesmas induk yang 13. (jo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya