Thursday, April 25, 2024
31.7 C
Jayapura

Gelar Tikar Adat, Perjuangkan Bupati dan Wakil Bupati OAP

MERAUKE -Masyarakat adat Marind Papua menggelar tikar adat di halaman kantor DPRD Kabupaten Merauke, Sabtu (29/8). Tikar adat ini untuk memperjuangkan  bupati dan wakil bupati Merauke harus Orang Asli Papua (OAP). Untuk pengamanan tikar adat ini, Polres Merauke menurunkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya kegiatan tersebut.

Masyarakat Adat Papua Merauke saat menggelar tikar adat di halaman kantor DPRD Kabupaten Merauke, Sabtu (29/8). ( FOTO: Humas Polres Merauke for Cepos)

   Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Ary Purwanto, SIK melalui Kabag Ops Polres Merauke AKP Erol Sudrajat, S.Sos, M.Si, lewat siaran pers yang diterima media ini menjelaskan, pelaksanaan tikar adat dibuka ketua LMA Imbuti Merauke dilanjutkan oleh Koordinar LMA wilayah adat Malind Anim Selatan Papua  Ignasius Ndiken, kemudian dilanjutkan dengan masukan dari peserta tikar adat yang terdiri dari 4 golongan adat.

Baca Juga :  SMPN Buti Libatkan Orang Tua Siswa Ikut Menilai

   Dari pembacaan kesepakatan pelaksanaan tikar adat tersebut, intinya pertama kesepakatan menciptakan situasi keamanan yang damai di Kabupaten Merauke dan yang kedua yaitu sepakat agar rekomendasi aksi demo yang mengatasnamakan Suku Malind agar tidak diberikan izin sebelum meminta izin kepada Ketua adat LMA Imbuti yang memiliki ulayat adat.

   Sebelum pelaksanaan pengamanan Kabag ops sudah memberikan arahan kepada 150 ( seratus lima puluh ) personil yang melaksanakan pengamanan, masa yang hadir yang mengikuti tikar adat diperkirakan  ratusan orang. “Iya benar kita kerahkan 150 personel untuk amankan kota Merauke saat ini, yang tersebar di Kantor KPU dan Kantor DPRD Merauke,”ungkapnya.

    Ia mengharapkan kepada anggota yang terlibat pengamanan agar bertindak secara promoter dan humanis, semua rangkaian pelaksanaan tikar adat dapat berjalan dengan aman dan kondusif.(ulo/tri)

Baca Juga :  Polres Boven Digoel Kembali Dipraperadilankan

MERAUKE -Masyarakat adat Marind Papua menggelar tikar adat di halaman kantor DPRD Kabupaten Merauke, Sabtu (29/8). Tikar adat ini untuk memperjuangkan  bupati dan wakil bupati Merauke harus Orang Asli Papua (OAP). Untuk pengamanan tikar adat ini, Polres Merauke menurunkan ratusan personel untuk mengamankan jalannya kegiatan tersebut.

Masyarakat Adat Papua Merauke saat menggelar tikar adat di halaman kantor DPRD Kabupaten Merauke, Sabtu (29/8). ( FOTO: Humas Polres Merauke for Cepos)

   Kepala Kepolisian Resor Merauke AKBP Ary Purwanto, SIK melalui Kabag Ops Polres Merauke AKP Erol Sudrajat, S.Sos, M.Si, lewat siaran pers yang diterima media ini menjelaskan, pelaksanaan tikar adat dibuka ketua LMA Imbuti Merauke dilanjutkan oleh Koordinar LMA wilayah adat Malind Anim Selatan Papua  Ignasius Ndiken, kemudian dilanjutkan dengan masukan dari peserta tikar adat yang terdiri dari 4 golongan adat.

Baca Juga :  Polisi Masih Dalami Terduga Pengeroyokan Sopir Taksi

   Dari pembacaan kesepakatan pelaksanaan tikar adat tersebut, intinya pertama kesepakatan menciptakan situasi keamanan yang damai di Kabupaten Merauke dan yang kedua yaitu sepakat agar rekomendasi aksi demo yang mengatasnamakan Suku Malind agar tidak diberikan izin sebelum meminta izin kepada Ketua adat LMA Imbuti yang memiliki ulayat adat.

   Sebelum pelaksanaan pengamanan Kabag ops sudah memberikan arahan kepada 150 ( seratus lima puluh ) personil yang melaksanakan pengamanan, masa yang hadir yang mengikuti tikar adat diperkirakan  ratusan orang. “Iya benar kita kerahkan 150 personel untuk amankan kota Merauke saat ini, yang tersebar di Kantor KPU dan Kantor DPRD Merauke,”ungkapnya.

    Ia mengharapkan kepada anggota yang terlibat pengamanan agar bertindak secara promoter dan humanis, semua rangkaian pelaksanaan tikar adat dapat berjalan dengan aman dan kondusif.(ulo/tri)

Baca Juga :  Jangan Biarkan Organisasi Radikal Masuk Merauke!

Berita Terbaru

Artikel Lainnya