Friday, September 20, 2024
23.7 C
Jayapura

Wujudkan Merauke Lumbung Pangan Nasional, Bakal Kerahkan 200 Unit Excavator

    Andi Amran Sulaiman menjelaskan untuk optimisasi lahan  40.000 hektar tersebut dilakukan secara  klaster. Semuanya mengarah ke pertanian moderen, dengan   mengunakan pertanian moderen.

‘’Betul-betul   pertanian moderen dengan menggunakan tehnologi  dan nantinya bisa menjadi percontohan di daerah lainnya.  Seluruhnya menggunakan mesin  pertanian, mulai dari pengolahan lahan,  tanam pakai alat, kemudian silo. Semua  menggunakan tehnologi tinggi,’’ katanya.

Untuk menampung hasil pertanian tersebut, lanjut Mentan, akan ada semacam ada PT yang akan mengelolannya, sehingga  pembukaan lahan pertanian di Merauke dengan tujuan petani sejahtera,menyerap tenaga kerja, menekan angka kemiskinan  dan pertumbuhan  daerah.

‘’Untuk pembagiannya antara pemilik  tanah dan perusahaan yang mengelola lahan ini  dengan sistem pembagian 40:60. Artinya  pemilik lahan 40 sedangkan pengelola 60. Tapi  yang lebih tahu Pak bupati (Merauke,red),’’ jelasnya.    

Baca Juga :  Merauke Harus Punya Komoditi Unggulan 

  Dengan sistem pengairan atau drainase yang akan dibuat kata Mentan  maka banjir dapat dikatasi di Merauke .

‘’Salurannya harus diperbaiki. Dinormalisasi. Karena  setiap tahunnya terjadi penangkalan, sehingga sistem drainasenya wajib di  normalisasi,’’ tandasnya.

Mentan juga mengingatkan agar  proyek ini berjalan dengan baik, maka  hanya satu komando dibawah Pangdam  XVII/Cenderawasih.

   Dikesempatan yang sama, Bupati Merauke Romanus Mbaraka optimis, wilayah yang dipimpinnya mampu menjadi lumbung pangan nasional. Ia mengatakan dukungan pemerintah pusat baik berupa alsintan, benih, pupuk hingga pendampingan petani secara langsung dilapangan akan berdampak positif terhadap pengembangan pertanian diwilayahnya.

“Dengan potensi yang ada, mudah mudahan dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan kedepan 40.000 hektar lahan ini akan menjadi sasaran yang akan kami kelola, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami, semoga dengan potensi yang ada ini bisa kami kelola dengan baik sehingga kami bisa mencukupi kebutuhan pangan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga :  Rencana Penerimaan Formasi ASN Picu Meningkatnya Orang Luar Masuk Merauke   

   Sebagai informasi, total optimasi lahan di Kabupaten Merauke untuk tahap awal ini mencapai 44.711 hektar. Lokasinya tersebar di 7 (tujuh) titik utama yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 ha, Distrik Kurik seluas 12.742 ha, Distrik Malind seluas 6.186 ha, Distrik Merauke seluas 1.686 ha, Distrik Naukenjerai 261 ha, Distrik Semangga seluas 7.027 ha dan Distrik Tanah Miring seluas 11.746 ha.   (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

    Andi Amran Sulaiman menjelaskan untuk optimisasi lahan  40.000 hektar tersebut dilakukan secara  klaster. Semuanya mengarah ke pertanian moderen, dengan   mengunakan pertanian moderen.

‘’Betul-betul   pertanian moderen dengan menggunakan tehnologi  dan nantinya bisa menjadi percontohan di daerah lainnya.  Seluruhnya menggunakan mesin  pertanian, mulai dari pengolahan lahan,  tanam pakai alat, kemudian silo. Semua  menggunakan tehnologi tinggi,’’ katanya.

Untuk menampung hasil pertanian tersebut, lanjut Mentan, akan ada semacam ada PT yang akan mengelolannya, sehingga  pembukaan lahan pertanian di Merauke dengan tujuan petani sejahtera,menyerap tenaga kerja, menekan angka kemiskinan  dan pertumbuhan  daerah.

‘’Untuk pembagiannya antara pemilik  tanah dan perusahaan yang mengelola lahan ini  dengan sistem pembagian 40:60. Artinya  pemilik lahan 40 sedangkan pengelola 60. Tapi  yang lebih tahu Pak bupati (Merauke,red),’’ jelasnya.    

Baca Juga :  Tertibkan Anggota, Propam Gelar Razia

  Dengan sistem pengairan atau drainase yang akan dibuat kata Mentan  maka banjir dapat dikatasi di Merauke .

‘’Salurannya harus diperbaiki. Dinormalisasi. Karena  setiap tahunnya terjadi penangkalan, sehingga sistem drainasenya wajib di  normalisasi,’’ tandasnya.

Mentan juga mengingatkan agar  proyek ini berjalan dengan baik, maka  hanya satu komando dibawah Pangdam  XVII/Cenderawasih.

   Dikesempatan yang sama, Bupati Merauke Romanus Mbaraka optimis, wilayah yang dipimpinnya mampu menjadi lumbung pangan nasional. Ia mengatakan dukungan pemerintah pusat baik berupa alsintan, benih, pupuk hingga pendampingan petani secara langsung dilapangan akan berdampak positif terhadap pengembangan pertanian diwilayahnya.

“Dengan potensi yang ada, mudah mudahan dalam jangka waktu 3 sampai 6 bulan kedepan 40.000 hektar lahan ini akan menjadi sasaran yang akan kami kelola, terimakasih atas kepercayaannya kepada kami, semoga dengan potensi yang ada ini bisa kami kelola dengan baik sehingga kami bisa mencukupi kebutuhan pangan Indonesia,” tegasnya.

Baca Juga :  BI Fokus Galakkan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan

   Sebagai informasi, total optimasi lahan di Kabupaten Merauke untuk tahap awal ini mencapai 44.711 hektar. Lokasinya tersebar di 7 (tujuh) titik utama yakni Distrik Jagebob seluas 5.060 ha, Distrik Kurik seluas 12.742 ha, Distrik Malind seluas 6.186 ha, Distrik Merauke seluas 1.686 ha, Distrik Naukenjerai 261 ha, Distrik Semangga seluas 7.027 ha dan Distrik Tanah Miring seluas 11.746 ha.   (ulo)   

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya