
MERAUKE-Pelaku pembunuhan 2 warga di belakang Perumahan Veteran tahun 2019 lalu, sampai saat sekarang belum berhasil ditangkap. Kini pelaku yang oleh warga menamainya sebagai Rambo Kamundu tersebut kembali muncul dan menghantui warga Kudamati, Kelurahan Kamundu-Merauke khususnya warga yang berada Veteran.
Seperti postingan salah satu warga Merauke di media sosial Kejadian Merauke jika pelaku pembunuhan 2 warga di belakang perumahan Veteran tersebut muncul dengan membawa seikat anak panah. ‘’Kamis 30 Januari 2020, Rambo Kamundu mencari mangsa dengan merusak rumah guru dan mencuri ubi di kebunnya pak Pastor sekitar jam 09.30 pagi ini dengan membawa seikat anak panah. Sampai kapan teror Rambo ini berakhir,’’ tulis salah satu warga di Kejadian Kota Merauke.
Seorang warga lainnya meminta kepada pihak aparat keamanan untuk segera menangkap pelaku karena menurutnya sudah sangat meresahkan warga Perumahan Veteran. ‘’Coba bagaimana caranya kepada aparat keamanan mungkin bisa ditangkapkah, kasihan kami dan apabila penghuni perumahan BTN di belakang dan sekolah. karena beliau sangat mengganggu aktivitas warga yang sering cari makan di belakang Perumahan Veteran,’’ kata warga lainnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Carroland Rhamdhani, SIK, SH, MH ketika dikonfirmasi mengaku jika pihaknya sampai sekarang ini masih melakukan pencarian terhadap pelaku tersebut. “Kita masih melakukan pencarian terhadap pelaku yang memang sampai sekarang belum berhasil ditangkap,’’ katanya.
Jika sebelumnya, Polres Merauke membentuk tim khusus yang diberi nama Tim Rajawali untuk melakukan pencarian dan penangkapan terhadap pelaku. Meski pelaku belum ditangkap, namun tim tersebut sudah dibubarkan. ‘’Ya, timnya kembali ke kesatuannya masing-masing. Sekarang langsung ditangani Opsnal Reskrim,’’ tandas Kasat Reskrim Carroland Rhamdhani.
Untuk diketahui, di awal tahun 2019 lalu , sebanyak 2 warga tewas dan seorang warga lainnya mengalami luka di panah oleh pelaku di belakang perumahan Veteran saat korbannya sedang mencari ikan. Peristiwa itu terjadi pada waktu yang berbeda. (ulo/tri)