Selain itu, kata dia, suasana belajar di kelas awal harus sama menyenangkan dengan saat di PAUD dan kurikulumnya juga harusnya terlarang hal ini akan membantu peserta didik untuk beradaptasi dengan lingkungan belajar yang baru dan menumbuhkan rasa cinta terhadap proses belajar mengajar.
Kedua, lanjut dia adalah mendorong satuan pendidikan agar menerapkan pembelajaran yang membangun kemampuan pondasi peserta didik secara holistik tidak hanya baca tulis dan kita harus berhenti memaknai itu sebagai satu-satunya bukti keberhasilan belajar PAUD dan syarat penerimaan peserta didik ke SD meluruskan konsep bahwa keterampilan cantik itu tidak boleh dibangun di PAUD tanpa kemampuan literasi dan agar peserta didik tidak hanya menghafal huruf dan angka saja tetapi juga mampu memahami informasi secara utuh.
Ade Irma Suryani mengharapkan anak-anak PAUD yang berlanjut ke SD sebagai masa transisi tetap mengunakan konsep-konsep belajar di PAUD yang menyenangkan. Jangan sampai saat baru masuk SD, suasana belajar langsung berubah sehingga menjadi beban bagi anak tersebut ketika itu tidak berubah ketika mereka masuk kejadian SD jangan sampai nanti ketika mereka.
‘’Suasana PAUD ke SD tertentu harus disesuaikan dengan kebutuhan anak dengan suasana belajar yang menyenangkan akan berdampak pada perkembangan kondisi peserta didik menjadi lebih baik. Banyak hal yang harus disesuaikan. Mudah-mudahan dengan kurikulum merdeka belajar bisa mencerdaskan anak bangsa dan tentunya mewujudkan Indonesia emas di tahun 2034,’’ katanya.
Ade Irma Safanpo mengajak semua pihak untuk mensukseskan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dan berharap dengan gerakan ini dapat terus berlanjut dan menciptakan suasana belajar yang positif dan membekas sebagai kenangan indah bagi anak-anak sebagai calon pemimpin masa depan. (ulo)
Dapatkan update berita pilihan setiap hari dari Cenderawasihpos.jawapos.com
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos