Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Sempat Kabur, Pengemudi Truk Akhirnya Ditangkap

MERAUKE–Sempat kabur setelah menabrak dua pejalan kaki, seorang pengemudi truk di Merauke berinisial AP, akhirnya ditangkap. Pelaku berhasil ditangkap Senin (28/3) kemarin. Kasat Lantas Polres Merauke AKP Dian Novita Piters, SIK melalui Kanit Gakkum, Ipda Eko Irianto saat ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan, kasus tabrak lari ini terjadi di Jalan Poros TSM Kampung Amunkai, Distrik Tanah Miring, Kamis (24/3) sekitar pukul 22.00 WIT.

Berawal saat pengemudi truk itu melaju dari Utara ke Selatan Tanah Miring menuju Kurik. Sesampai di Jalan poros Kampung Amunkai, Distrik Tanah Miring, pengemudi hilang kendali dan menabrak kedua pejalan kaki, Taufik Rahmadani (19) dan ibunya Sujaimi (61).

Baca Juga :  Jelang Idul Fitri, Permintaan Daging Sapi Meningkat

Akibatnya, pejalan kaki Taufik Rahmadani meninggal dunia di tempat kejadian perkara akibat mengalami patah tulang dan patang tulang leher. Sedangkan ibunya Sujaimi mengalami luka berat dengan luka benjolan pada kepala sebelah kiri dan patah tulang bagian kaki dan tangan sebelah kanan.

Namun setelah kejadian tersebut, pengemudi langsung melarikan diri dan meninggalkan korban. Pelaku AP mengaku saat mengemudikan mobil tersebut dalam keadaan pengaruh alkohol. ‘’Iya, saya minum RB satu botol bersama dengan seorang teman di Jalan Seringgu,’’ katanya.

Kanit Gakkumdu menambahkan, pelaku tersebut masih diamankan sambil menunggu satu korban lainnya pulih untuk dimintai keterangan. Sementara itu tabrak lari lainnya yang terjadi Sabtu (26/3) malam di Merauke yang menewaskan seorang laki-laki paruh baya di Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke, menurut Ipda Eko, jenazah tersebut sudah dikuburkan oleh pihak rumah sakit setelah 1 x 24 jam tidak ada warga yang mengaku sebagai keluarga dari korban tersebut.

Baca Juga :  LPP RRI Gelar Lomba Bintang Radio 

‘’Sampai sekarang ini kita belum tahun indentitasnya. Karena sama sekali korban tidak membawa identitas diri seperti KTP dan lainnya. Pihak keluarga dari korban juga belum ada yang datang melapor. Padahal, kita sudah sebarkan di media sosial,’’pungkasnya. (ulo/tho)

MERAUKE–Sempat kabur setelah menabrak dua pejalan kaki, seorang pengemudi truk di Merauke berinisial AP, akhirnya ditangkap. Pelaku berhasil ditangkap Senin (28/3) kemarin. Kasat Lantas Polres Merauke AKP Dian Novita Piters, SIK melalui Kanit Gakkum, Ipda Eko Irianto saat ditemui di ruang kerjanya, mengungkapkan, kasus tabrak lari ini terjadi di Jalan Poros TSM Kampung Amunkai, Distrik Tanah Miring, Kamis (24/3) sekitar pukul 22.00 WIT.

Berawal saat pengemudi truk itu melaju dari Utara ke Selatan Tanah Miring menuju Kurik. Sesampai di Jalan poros Kampung Amunkai, Distrik Tanah Miring, pengemudi hilang kendali dan menabrak kedua pejalan kaki, Taufik Rahmadani (19) dan ibunya Sujaimi (61).

Baca Juga :  Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Babinsa Mengajar di SD

Akibatnya, pejalan kaki Taufik Rahmadani meninggal dunia di tempat kejadian perkara akibat mengalami patah tulang dan patang tulang leher. Sedangkan ibunya Sujaimi mengalami luka berat dengan luka benjolan pada kepala sebelah kiri dan patah tulang bagian kaki dan tangan sebelah kanan.

Namun setelah kejadian tersebut, pengemudi langsung melarikan diri dan meninggalkan korban. Pelaku AP mengaku saat mengemudikan mobil tersebut dalam keadaan pengaruh alkohol. ‘’Iya, saya minum RB satu botol bersama dengan seorang teman di Jalan Seringgu,’’ katanya.

Kanit Gakkumdu menambahkan, pelaku tersebut masih diamankan sambil menunggu satu korban lainnya pulih untuk dimintai keterangan. Sementara itu tabrak lari lainnya yang terjadi Sabtu (26/3) malam di Merauke yang menewaskan seorang laki-laki paruh baya di Rumah Sakit Bunda Pengharapan Merauke, menurut Ipda Eko, jenazah tersebut sudah dikuburkan oleh pihak rumah sakit setelah 1 x 24 jam tidak ada warga yang mengaku sebagai keluarga dari korban tersebut.

Baca Juga :  Ganja Asal PNG, Tersangka Ngaku Pertama Kali Edar

‘’Sampai sekarang ini kita belum tahun indentitasnya. Karena sama sekali korban tidak membawa identitas diri seperti KTP dan lainnya. Pihak keluarga dari korban juga belum ada yang datang melapor. Padahal, kita sudah sebarkan di media sosial,’’pungkasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya