Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP saat melantik Letkol Inf. Parada Napitupulu sebagai Danyon pertama Yonif 575/GV yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel di Mako Korem 174/ATW, Tanah Miring-Merauke, Jumat (29/3). ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos)
MERAUKE-Batalyon 575/Ghupta Vira yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel diresmikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih diwakili Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP, ditandai dengan pelantikan Letkol Inf. Parada Napitupulu di Mako Korem 174/ATW Tanah Miring-Merauke, Jumat (29/3).
Kepada wartawan, Danrem Brigjen TNI Brigjen TNI Agus Abdurrauf menjelaskan bahwa kehadiran Batalyon 757/GV adalah untuk mengawal wilayah perbatasan negara antara RI-PNG. Karena mengawal wilayah perbatasan tersebut, maka prajurit-prajuritnya harus terampil, memiliki kesamaptaan dan kemampuan yang baik sehingga bisa menjaga kedaulatan negara dengan baik.
Dikatakan, persoeil dari Yonif 757/GV sebagian diambil dari Batalyon 755/Yalet. Dimana Batalyon 755/Yalet yang berkedudukan di Merauke sejak 2019 resmi menjadi kostrad. Sementara Batalyon 575/GV ini langsung di bawah Korem 174/ATW.
‘’Dua kompi dari Batalyon 755/Yalet yakni di Kurik dan Jagebob menjadi cikal bakal dari Batalyon 757/GV ini,’’ terangnya. Sementara untuk markas komando dari Batalyon 757/GV sementara dalam proses pembangunan di Boven Digoel.
Sementara itu membacakan amanat Panglima Komando Daerah Meliter XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Yosua Pandit Simbiring, SIP, mengungkapkan, peresmian Yonif 757/GV yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel merupakan momentum bersejarah dalam pembangunan kekuatan TNI Angkatan Darat, khususnya Kodam XVII/Cenderawasih demi optimalisasi pelaksanaan tugas pertahanan negara di wilayah darat Papua.
Pada dasarnya, Kabupaten Boven Digoel merupakan perbatasan darat dengan negara PNG dimana memiliki potensi ancaman kejahatan lintas negara yang bila dipolitisasi dapat mnejadi ancaman berskala nasional yang mmebahayakan kedaulatan negara. ‘’Karena itu, pembentukan Yonif 757/GV ini merupakan implementasi dari perencanaan strategis TNI AD dalam pembangunan kemampuan sekaligus sebagai upaya pengembangan kemampuan kekuatan dan gelar kekuatan Kodam XVVI/Cenderawasih dalam menghadapi timbulnya kemungkinan ancaman dan kontijensi yang potensia dan factual dari sisi aspek pertahanan di wilayah Papua. (ulo/tri)
Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP saat melantik Letkol Inf. Parada Napitupulu sebagai Danyon pertama Yonif 575/GV yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel di Mako Korem 174/ATW, Tanah Miring-Merauke, Jumat (29/3). ( FOTO : Sulo/Cenderawasih Pos)
MERAUKE-Batalyon 575/Ghupta Vira yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel diresmikan oleh Pangdam XVII/Cenderawasih diwakili Danrem 174/ATW Brigjen TNI Agus Abdurrauf, SIP, ditandai dengan pelantikan Letkol Inf. Parada Napitupulu di Mako Korem 174/ATW Tanah Miring-Merauke, Jumat (29/3).
Kepada wartawan, Danrem Brigjen TNI Brigjen TNI Agus Abdurrauf menjelaskan bahwa kehadiran Batalyon 757/GV adalah untuk mengawal wilayah perbatasan negara antara RI-PNG. Karena mengawal wilayah perbatasan tersebut, maka prajurit-prajuritnya harus terampil, memiliki kesamaptaan dan kemampuan yang baik sehingga bisa menjaga kedaulatan negara dengan baik.
Dikatakan, persoeil dari Yonif 757/GV sebagian diambil dari Batalyon 755/Yalet. Dimana Batalyon 755/Yalet yang berkedudukan di Merauke sejak 2019 resmi menjadi kostrad. Sementara Batalyon 575/GV ini langsung di bawah Korem 174/ATW.
‘’Dua kompi dari Batalyon 755/Yalet yakni di Kurik dan Jagebob menjadi cikal bakal dari Batalyon 757/GV ini,’’ terangnya. Sementara untuk markas komando dari Batalyon 757/GV sementara dalam proses pembangunan di Boven Digoel.
Sementara itu membacakan amanat Panglima Komando Daerah Meliter XVII/Cenderawasih Brigjen TNI Yosua Pandit Simbiring, SIP, mengungkapkan, peresmian Yonif 757/GV yang bermarkas di Kabupaten Boven Digoel merupakan momentum bersejarah dalam pembangunan kekuatan TNI Angkatan Darat, khususnya Kodam XVII/Cenderawasih demi optimalisasi pelaksanaan tugas pertahanan negara di wilayah darat Papua.
Pada dasarnya, Kabupaten Boven Digoel merupakan perbatasan darat dengan negara PNG dimana memiliki potensi ancaman kejahatan lintas negara yang bila dipolitisasi dapat mnejadi ancaman berskala nasional yang mmebahayakan kedaulatan negara. ‘’Karena itu, pembentukan Yonif 757/GV ini merupakan implementasi dari perencanaan strategis TNI AD dalam pembangunan kemampuan sekaligus sebagai upaya pengembangan kemampuan kekuatan dan gelar kekuatan Kodam XVVI/Cenderawasih dalam menghadapi timbulnya kemungkinan ancaman dan kontijensi yang potensia dan factual dari sisi aspek pertahanan di wilayah Papua. (ulo/tri)