Friday, April 26, 2024
29.7 C
Jayapura

Tersinggung, Oknum Buruh Bunuh Istrinya

Tersangka  MSA (21) yang melakukan pembunuhan atau penganiayaan  yang membuat  istrinya tewas saat dilimpahkan penyidik Polres Merauke ke Kejaksaan Negeri Merauke, Rabu (28/8).  ( FOTO : Sulo/Cepos  )

MERAUKE-Tersinggung karena permintaan tidak dituruti, seorang  karyawan buruh PT Dongin Prabhawa   MSA (21) di  Distrik Ngguti–Merauke   tega membunuh  istrinya  Sarlota Serliana Walinaulik. Kasus pembunuhan  ini dilakukan tersangka 4 Juni  2019 lalu sekitar  pukul 17.30 WIT. 

  Sementara  Rabu (28/8) kemarin,  Penyidik   Reskrim Polres Merauke  menyerahkan tersangka  kepada Kejaksaan Negeri Merauke.   Pelimpahan   tersangka  dan barang bukti  ini setelah  Berita   Acara Pemeriksaan (BAP)  dinyatakan lengkap atau P.21. 

     Di depan, Jaksa   Penuntut Umum Alfius  Adrianus Sombo, SH, yang menerima   pelimpahan  tersebut, terdakwa menjelaskan bahwa kasus ini   bermula saat  tersangka bersama korban pulang kerja sama-sama dari Camp Menkem PT Dongin Prabhawa. 

Baca Juga :  Danlantamal XI Ingatkan Anggotanya Tidak Lakukan Pungli

   Setibanya di Camp. Devisi  4 PT Dongin Prabhawa, di   depan rumah Agustina  Amta tersangka kemudian  menyuruh korban  untuk  membantu Agustina Amta memasak  sayur. Namun karena korban merasa ingin kencing, sehingga  pulang ke rumah korban. 

  Tak lama kemudian, tersangka  MSA mengikuti dari belakang. Sampai   di rumah korban,   terjadi cekcok mulut antara korban dengan  tersangka. Lalu tersangka  memukul korban di depan teras rumah. 

   Setelah itu dengan menggunakan pot bunga memukul korban dan mengenai  kepalanya.  Saat itu, korban    sempat melakukan perlawanan, namun tidak  berhasil. Saat korban terjatuh, tersangka  mencekik leher  korban. Korban terus melakukan perlawanan dan berhasil merobek  celana korban membuat tersangka melarikan diri  keluar dari teras rumah itu.  

Baca Juga :  Informasi Publik Merupakan Hak Asasi Semua Orang

   Selanjutnya tersangka  mengambil pot bunga lagi kemudian melempar korban  yang mengenai pelipis  sebelah kanannya. Akibat  penganiayaan  yang dilakukan  tersangka  ini, korban   sempat menjalani perawatan namun tak  terselamatkan dan meninggal  dunia.  

 “Tersangka  dijerat Pasal 338 KUHP   tentang Pembunuhan dan Pasal 351 ayat (3)  KUHP  tentang Penganiayaan  yang berakibat  matinya orang lain dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,’’ kata  Alfius  Sombo. (ulo/tri)  

Tersangka  MSA (21) yang melakukan pembunuhan atau penganiayaan  yang membuat  istrinya tewas saat dilimpahkan penyidik Polres Merauke ke Kejaksaan Negeri Merauke, Rabu (28/8).  ( FOTO : Sulo/Cepos  )

MERAUKE-Tersinggung karena permintaan tidak dituruti, seorang  karyawan buruh PT Dongin Prabhawa   MSA (21) di  Distrik Ngguti–Merauke   tega membunuh  istrinya  Sarlota Serliana Walinaulik. Kasus pembunuhan  ini dilakukan tersangka 4 Juni  2019 lalu sekitar  pukul 17.30 WIT. 

  Sementara  Rabu (28/8) kemarin,  Penyidik   Reskrim Polres Merauke  menyerahkan tersangka  kepada Kejaksaan Negeri Merauke.   Pelimpahan   tersangka  dan barang bukti  ini setelah  Berita   Acara Pemeriksaan (BAP)  dinyatakan lengkap atau P.21. 

     Di depan, Jaksa   Penuntut Umum Alfius  Adrianus Sombo, SH, yang menerima   pelimpahan  tersebut, terdakwa menjelaskan bahwa kasus ini   bermula saat  tersangka bersama korban pulang kerja sama-sama dari Camp Menkem PT Dongin Prabhawa. 

Baca Juga :  Truk Vs Avansa, Satu Penumpang Tewas di TKP   

   Setibanya di Camp. Devisi  4 PT Dongin Prabhawa, di   depan rumah Agustina  Amta tersangka kemudian  menyuruh korban  untuk  membantu Agustina Amta memasak  sayur. Namun karena korban merasa ingin kencing, sehingga  pulang ke rumah korban. 

  Tak lama kemudian, tersangka  MSA mengikuti dari belakang. Sampai   di rumah korban,   terjadi cekcok mulut antara korban dengan  tersangka. Lalu tersangka  memukul korban di depan teras rumah. 

   Setelah itu dengan menggunakan pot bunga memukul korban dan mengenai  kepalanya.  Saat itu, korban    sempat melakukan perlawanan, namun tidak  berhasil. Saat korban terjatuh, tersangka  mencekik leher  korban. Korban terus melakukan perlawanan dan berhasil merobek  celana korban membuat tersangka melarikan diri  keluar dari teras rumah itu.  

Baca Juga :  Rektor Unmus Beri Ruang Bagi OAP Jadi Dosen

   Selanjutnya tersangka  mengambil pot bunga lagi kemudian melempar korban  yang mengenai pelipis  sebelah kanannya. Akibat  penganiayaan  yang dilakukan  tersangka  ini, korban   sempat menjalani perawatan namun tak  terselamatkan dan meninggal  dunia.  

 “Tersangka  dijerat Pasal 338 KUHP   tentang Pembunuhan dan Pasal 351 ayat (3)  KUHP  tentang Penganiayaan  yang berakibat  matinya orang lain dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,’’ kata  Alfius  Sombo. (ulo/tri)  

Berita Terbaru

Artikel Lainnya