Friday, March 29, 2024
25.7 C
Jayapura

45 Siswa SMAN I Merauke Ikuti ANBK

MERAUKE- Sebanyak 45 siswa SMAN I Merauke  mengikuti Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan selama 2 hari, mulai  Senin (27/9), kemarin. Pengawas SMA Kabupaten Merauke Ibrahim MTS, S.Pd,  mengungkapkan assesmen ini  sebagai ujicoba  untuk pelaksanaan ujian  nasional berbasis komputer. 

   “Kegiatan ini merupakan ujicoba yang dilaksanakan secara nasional  untuk diterapkan di tahun 2022 mendatang,” jelasnya.  

  Untuk  pelaksanaan ANBK  ini, lanjut Ibrahim, kepanitiannya dilakukan langsung dari provinsi. “Dua minggu lalu ANBK ini juga dilajutkan di  SMK. Sekarang untuk tingkat SMA,” terangnya.  

  Untuk peserta, jumlahnya sebanyak   45 orang dengan cadangan 5 orang. Artinya, jika ada yang   berhalangan dari 45 orang tersebut langsung digantikan dengan cadangan. ‘’Yang pilih, baik sekolah maupun  pesertanya langsung dari pusat, dipilih secara acak sesuai Dapodik,’’ katanya.  

Baca Juga :  Kepergok Bawa Ganja, Dua Pelajar di Boven Digoel Ditangkap

   Menurutnya, dari 45 orang tersebut    dibagi dalam 3 sesi  dimana setiap sesi diikuti 15 orang selama 1,5 jam. “Setelah siswa, kemudian dilanjutkan dengan guru-guru untuk survey lingkungan sekolah,’’ jelasnya. 

  Ditambahkan, assesmen  ini baru pertama kali dengan sasaran kelas IX. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, menyampaikan terima kasih karena kegiatan  yang dilaksanakan itu telah disiapkan oleh para guru  dan apa yang sudah menjadi keputusan Kemendikbud  atas apa yang menjadi pelayanan pendidikan di Indonesia dan juga di provinsi Papua.

   “Seperti disampaikan tadi bahwa untuk peserta  disiapkan langsung oleh pusat dan ini berdasarkan Dapodik SMAN I Merauke. Kita harapkan kedepannya karena ada konsekuensi kewenangan sekolah untuk bagaimana sekolah lebih memperhatikan  karateristik peserta didik dengan kondisi lapangan untuk  memberikan pelayanan yang betul-betul dipusatkan kepada anak-anak,” terangnya. 

Baca Juga :  Merauke Turun ke PPKM Level 2

   Kalau dulu pusat yang tentukan kelulusan, lanjut Sergius Womsiwor, maka  melalui penelitian yang cukup ketat dari pakar pendidikan, sehingga dengan assesmen yang dilakukan tersebut merupakan langkah baru di dunia pendidikan.’’Kita di lapangan mengikuti apa yang menjadi keputusan dari pusat,”  terangnya.  (ulo/tri)

MERAUKE- Sebanyak 45 siswa SMAN I Merauke  mengikuti Assesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) yang dilaksanakan selama 2 hari, mulai  Senin (27/9), kemarin. Pengawas SMA Kabupaten Merauke Ibrahim MTS, S.Pd,  mengungkapkan assesmen ini  sebagai ujicoba  untuk pelaksanaan ujian  nasional berbasis komputer. 

   “Kegiatan ini merupakan ujicoba yang dilaksanakan secara nasional  untuk diterapkan di tahun 2022 mendatang,” jelasnya.  

  Untuk  pelaksanaan ANBK  ini, lanjut Ibrahim, kepanitiannya dilakukan langsung dari provinsi. “Dua minggu lalu ANBK ini juga dilajutkan di  SMK. Sekarang untuk tingkat SMA,” terangnya.  

  Untuk peserta, jumlahnya sebanyak   45 orang dengan cadangan 5 orang. Artinya, jika ada yang   berhalangan dari 45 orang tersebut langsung digantikan dengan cadangan. ‘’Yang pilih, baik sekolah maupun  pesertanya langsung dari pusat, dipilih secara acak sesuai Dapodik,’’ katanya.  

Baca Juga :  Rencana Pemindahan 400 Kuburan Ditolak

   Menurutnya, dari 45 orang tersebut    dibagi dalam 3 sesi  dimana setiap sesi diikuti 15 orang selama 1,5 jam. “Setelah siswa, kemudian dilanjutkan dengan guru-guru untuk survey lingkungan sekolah,’’ jelasnya. 

  Ditambahkan, assesmen  ini baru pertama kali dengan sasaran kelas IX. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN I Merauke Sergius Womsiwor, S.Pd, M.Pd, menyampaikan terima kasih karena kegiatan  yang dilaksanakan itu telah disiapkan oleh para guru  dan apa yang sudah menjadi keputusan Kemendikbud  atas apa yang menjadi pelayanan pendidikan di Indonesia dan juga di provinsi Papua.

   “Seperti disampaikan tadi bahwa untuk peserta  disiapkan langsung oleh pusat dan ini berdasarkan Dapodik SMAN I Merauke. Kita harapkan kedepannya karena ada konsekuensi kewenangan sekolah untuk bagaimana sekolah lebih memperhatikan  karateristik peserta didik dengan kondisi lapangan untuk  memberikan pelayanan yang betul-betul dipusatkan kepada anak-anak,” terangnya. 

Baca Juga :  Dorong 4 Kampung Komunitas Adat Terpencil   

   Kalau dulu pusat yang tentukan kelulusan, lanjut Sergius Womsiwor, maka  melalui penelitian yang cukup ketat dari pakar pendidikan, sehingga dengan assesmen yang dilakukan tersebut merupakan langkah baru di dunia pendidikan.’’Kita di lapangan mengikuti apa yang menjadi keputusan dari pusat,”  terangnya.  (ulo/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya