Sunday, April 28, 2024
26.7 C
Jayapura

Impor Beras Jangan Rugikan Petani

MERAUKE-‘’Kita  berharap dengan adanya impor tersebut tidak merugikan petani kita. Jangan sampai petani menjadi korban karena harga beras jadi turun,’’ kata  Anggota Komisi IV DPR  RI Sulaeman  L. Hamzah soal impor beras yang dilakukan pemerintah tersebut.

    Sulaeman L. Hamzah mengungkapkan bahwa saat pihaknya melakukan pembahasan dengan Kementrtian Pertanian dia Komisi IV itu memastikan bahwa  stok sampai  akhir  tahun 2022 ini tidak ada masalah, karena Januari   dan Februari 2023 sudah panen besar.

‘’Sehingga kita tidak anggap ada masalah besar. Tetapi pada rapat terbatas langsung dengan  Presiden, perlu berjaga-jaga  karena Bulog dalam penyerapannya masih sekitar 300.000  ton. Padahal  harus ada stok di Bulog sekitar 1,2 juta ton.  Sehingga memang ada silang pendapat soal stok ini,”ungkpnya.

Baca Juga :  Jika Ada Pungutan Tidak Resmi, Silahkan Laporkan

Diktakan, ada yang bilang bahwa beras di lapangan tidak ada, tapi kemudian dijawab oleh Kementerian Pertanian lengkap dengan posisi stok beras itu di mana, penggilingan dan alamat perkotanya juga dikasih sehingga data ini dianggap valid karena data sama dengan data statistik.

“Kita berharap ini tidak dipersoalkan petani dan pihak  lain, karena ini kepeutusan rapat terbatas. Kita  hargai dan kerja kami di Komisi IV, itu juga harus kita kawal dengan baik. Karena itu, yang rugi nanti kalau tidak dikawal para  petani,’’ terangnya.

Pengalaman di Merauke, lanjut dia, ketika Bulog tidak menyerap banyak dari petani tersebut membuat petani kesulitan memasarkan hasil panen mereka.

Baca Juga :  Pemkab Merauke Kembali Perjuangkan PPS

‘’Ini yang harus kita antisipasi. Jangan sampai dengan impor itu nantinya merugikan petani,’’ pungkasnya. (ulo/tho)

MERAUKE-‘’Kita  berharap dengan adanya impor tersebut tidak merugikan petani kita. Jangan sampai petani menjadi korban karena harga beras jadi turun,’’ kata  Anggota Komisi IV DPR  RI Sulaeman  L. Hamzah soal impor beras yang dilakukan pemerintah tersebut.

    Sulaeman L. Hamzah mengungkapkan bahwa saat pihaknya melakukan pembahasan dengan Kementrtian Pertanian dia Komisi IV itu memastikan bahwa  stok sampai  akhir  tahun 2022 ini tidak ada masalah, karena Januari   dan Februari 2023 sudah panen besar.

‘’Sehingga kita tidak anggap ada masalah besar. Tetapi pada rapat terbatas langsung dengan  Presiden, perlu berjaga-jaga  karena Bulog dalam penyerapannya masih sekitar 300.000  ton. Padahal  harus ada stok di Bulog sekitar 1,2 juta ton.  Sehingga memang ada silang pendapat soal stok ini,”ungkpnya.

Baca Juga :  Beri Kemudahan, Pengadilan Agama Gandeng 7 Instansi

Diktakan, ada yang bilang bahwa beras di lapangan tidak ada, tapi kemudian dijawab oleh Kementerian Pertanian lengkap dengan posisi stok beras itu di mana, penggilingan dan alamat perkotanya juga dikasih sehingga data ini dianggap valid karena data sama dengan data statistik.

“Kita berharap ini tidak dipersoalkan petani dan pihak  lain, karena ini kepeutusan rapat terbatas. Kita  hargai dan kerja kami di Komisi IV, itu juga harus kita kawal dengan baik. Karena itu, yang rugi nanti kalau tidak dikawal para  petani,’’ terangnya.

Pengalaman di Merauke, lanjut dia, ketika Bulog tidak menyerap banyak dari petani tersebut membuat petani kesulitan memasarkan hasil panen mereka.

Baca Juga :  Paling Lambat Operasional 25 Januari 2023

‘’Ini yang harus kita antisipasi. Jangan sampai dengan impor itu nantinya merugikan petani,’’ pungkasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya