Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

Sulit Dapatkan Mitan, Tim Perekonomian Sidak di Sejumlah Pangkalan 

MERAUKE – Merespon keluhan masyarakat  lewat media sosial di Merauke terkait sulitnya masyarakat memperoleh Minyak Tanah (Mitan) di pangkalan, sementara stok di kios-kios cukup banyak dengan harga yang sangat tinggi, membuat Tim dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Merauke melakuka Sidak ke sejumlah pangkalan yang ada di Kota Merauke.

Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Merauke, Fransiskus Ciwe, SE yang menjadi ketua Tim Sidak tersebut saat ditemui media ini mengaku, pihaknya melakukan Sidak Kamis  (25/1) di Kelurahan Karang Indah dan Kelurahan Maro.

‘’Di Dua kelurahan ini, kami mendatangi 4 pangkalan minyak tanah,’’ kata Fransiskus Ciwe. Menurutnya, dari Sidak yang dilakukan di 4 pangkalan itu Mitan yang diterima setiap pangkalan sudah  sesuai dengan kuota dari pertamina. 

Baca Juga :  Sejumlah Titik Poros Menuju Jagebob Rusak Berat

Hanya menjadi persoalan bahwa sebagian warga yang datang membeli  minyak tanah adalah warga yang bukan  berada di sekitar lingkungan pangkalan tersebut. ‘’Warga yang ada di lingkungan sekitar pangkalan itu yang diprioritaskan, kalau ada sisa baru warga yang datang dari lingkungan lain,’’ jelasnya.

  Dalam dalam Sidak ini, diakui Fransiskus  Ciwe belum menemukan benang merahnya seperti yang dikeluhkan warga yang sulit mendapatkan minyak tanah di pangkalan, justru di kios  stok minyak tanah itu ada dengan harga yang sudah berlipat ganda.

‘’Sesuai aturan, tidak boleh diperjualbelikan  lagi ke kios-kios. Karena minyak tanah ini disubsidi oleh pemerintah,’’katanya.

   Karenanya, lanjut  Fransiskus Ciwe, untuk  sidak berikutnya, pihaknya akan melibatkan kepolisian dengan sasaran kios-kios  yang menjual minyak tanah tersebut.  ‘’Untuk Sidak berikutnya, kita fokus ke kios-kios yang jual minyak tanah ini dan kita akan libatkan kepolisian,’’ terangnya.

Baca Juga :  Sebuah BOM Jenis Torpedo Aktif Ditemukan

Untuk Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Merauke untuk kawasan perkotaan sebesar Rp 3.500 perliternya. Namun di kios-kios, sudah dijual dengan harga Rp 7.000 perliter bahkan ada yang jual Rp 8.000 perliter. Tidak hanya itu, justu ada yang jual secara online. (ulo/tho)   

MERAUKE – Merespon keluhan masyarakat  lewat media sosial di Merauke terkait sulitnya masyarakat memperoleh Minyak Tanah (Mitan) di pangkalan, sementara stok di kios-kios cukup banyak dengan harga yang sangat tinggi, membuat Tim dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Merauke melakuka Sidak ke sejumlah pangkalan yang ada di Kota Merauke.

Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Merauke, Fransiskus Ciwe, SE yang menjadi ketua Tim Sidak tersebut saat ditemui media ini mengaku, pihaknya melakukan Sidak Kamis  (25/1) di Kelurahan Karang Indah dan Kelurahan Maro.

‘’Di Dua kelurahan ini, kami mendatangi 4 pangkalan minyak tanah,’’ kata Fransiskus Ciwe. Menurutnya, dari Sidak yang dilakukan di 4 pangkalan itu Mitan yang diterima setiap pangkalan sudah  sesuai dengan kuota dari pertamina. 

Baca Juga :  Kejati Sosialisasikan Penanganan Perkara Konektivitas

Hanya menjadi persoalan bahwa sebagian warga yang datang membeli  minyak tanah adalah warga yang bukan  berada di sekitar lingkungan pangkalan tersebut. ‘’Warga yang ada di lingkungan sekitar pangkalan itu yang diprioritaskan, kalau ada sisa baru warga yang datang dari lingkungan lain,’’ jelasnya.

  Dalam dalam Sidak ini, diakui Fransiskus  Ciwe belum menemukan benang merahnya seperti yang dikeluhkan warga yang sulit mendapatkan minyak tanah di pangkalan, justru di kios  stok minyak tanah itu ada dengan harga yang sudah berlipat ganda.

‘’Sesuai aturan, tidak boleh diperjualbelikan  lagi ke kios-kios. Karena minyak tanah ini disubsidi oleh pemerintah,’’katanya.

   Karenanya, lanjut  Fransiskus Ciwe, untuk  sidak berikutnya, pihaknya akan melibatkan kepolisian dengan sasaran kios-kios  yang menjual minyak tanah tersebut.  ‘’Untuk Sidak berikutnya, kita fokus ke kios-kios yang jual minyak tanah ini dan kita akan libatkan kepolisian,’’ terangnya.

Baca Juga :  20 Warga Binaan Lapas Ikuti Pelatihan Elektrik    

Untuk Harga Eceran Tertinggi  (HET) yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Merauke untuk kawasan perkotaan sebesar Rp 3.500 perliternya. Namun di kios-kios, sudah dijual dengan harga Rp 7.000 perliter bahkan ada yang jual Rp 8.000 perliter. Tidak hanya itu, justu ada yang jual secara online. (ulo/tho)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya