MERAUKE – Merespon keluhan masyarakat lewat media sosial di Merauke terkait sulitnya masyarakat memperoleh Minyak Tanah (Mitan) di pangkalan, sementara stok di kios-kios cukup banyak dengan harga yang sangat tinggi, membuat Tim dari Bagian Perekonomian Setda Kabupaten Merauke melakuka Sidak ke sejumlah pangkalan yang ada di Kota Merauke.
Kabag Perekonomian Setda Kabupaten Merauke, Fransiskus Ciwe, SE yang menjadi ketua Tim Sidak tersebut saat ditemui media ini mengaku, pihaknya melakukan Sidak Kamis (25/1) di Kelurahan Karang Indah dan Kelurahan Maro.
‘’Di Dua kelurahan ini, kami mendatangi 4 pangkalan minyak tanah,’’ kata Fransiskus Ciwe. Menurutnya, dari Sidak yang dilakukan di 4 pangkalan itu Mitan yang diterima setiap pangkalan sudah sesuai dengan kuota dari pertamina.
Hanya menjadi persoalan bahwa sebagian warga yang datang membeli minyak tanah adalah warga yang bukan berada di sekitar lingkungan pangkalan tersebut. ‘’Warga yang ada di lingkungan sekitar pangkalan itu yang diprioritaskan, kalau ada sisa baru warga yang datang dari lingkungan lain,’’ jelasnya.
Dalam dalam Sidak ini, diakui Fransiskus Ciwe belum menemukan benang merahnya seperti yang dikeluhkan warga yang sulit mendapatkan minyak tanah di pangkalan, justru di kios stok minyak tanah itu ada dengan harga yang sudah berlipat ganda.
‘’Sesuai aturan, tidak boleh diperjualbelikan lagi ke kios-kios. Karena minyak tanah ini disubsidi oleh pemerintah,’’katanya.
Karenanya, lanjut Fransiskus Ciwe, untuk sidak berikutnya, pihaknya akan melibatkan kepolisian dengan sasaran kios-kios yang menjual minyak tanah tersebut. ‘’Untuk Sidak berikutnya, kita fokus ke kios-kios yang jual minyak tanah ini dan kita akan libatkan kepolisian,’’ terangnya.
Untuk Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah Kabupaten Merauke untuk kawasan perkotaan sebesar Rp 3.500 perliternya. Namun di kios-kios, sudah dijual dengan harga Rp 7.000 perliter bahkan ada yang jual Rp 8.000 perliter. Tidak hanya itu, justu ada yang jual secara online. (ulo/tho)