MERAUKE-Sejak perintah Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji kepada anggotanya untuk melakukan penyelidikan, antrean truk ke SPBU dalam 2 hari belakang sudah hampir tidak ada. Meski masih ada antrean di pagi hari karena pengisian BBM di SPBU baru mulai sekitar pukul 08.00 WIT, namun di atas pukul 10.00 WIT antrean truk tidak ada lagi.

Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji ditemui Cenderawasih Pos, mengungkapkan bahwa sejak subuh, anggotanya sudah turun lapangan untuk melakukan penyelidikan terkait peredaran BBM subsidi yang keluar dari Pertamina tersebut.
“Dong juga takut. Begitu Untung (Kapolres,red) lidik, tapi tidak ada urusan,’’ tandasnya. Diakui Kapolres bahwa antrean di pagi hari masih ada meski jumlahnya tidak sebanyak yang lalu-lalu yang antreannya mengular sampai sore hari.
Kapolres menjelaskan bahwa tidak sampai satu minggu sudah ada jawaban terkait dengan antrean truk untuk mengisi BBM tersebut. “Tidak sampai satu minggu sudah ada jawaban itu,” tandas Kapolres.
Sekadar diketahui, bahwa antrean truk untuk pengisian BBM Solar maupun premium ke 3 SPBU tersebut terjadi sejak pertengahan tahun 2019 sampai November 2020. Dari pihak Pertamina menjelaskan bahwa tidak ada pengurangan kuota BBM. Namun di lapangan apalagi yang berhubungan dengan Solar dan premium sulit di dapat.
Untuk premium, tidak lagi tiap hari disediakan oleh SPBU tapi selang seling. Meski sulit di dapat, namun penjualan premium di pinggir-pinggir jalan tidak pernah berkurang. Bahkan ada yang jual dengan ukuran 5 liter dalam jerigen, dengan harga sampai Rp 10.000 perliter.
Namun setelah Kapolres Untung Sangaji memerintahkan anggotanya untuk menyelidiki, antrean truk tersebut, hampir tidak ada lagi. Hal ini memberi kesan jika terjadi permainan BBM subsidi tersebut. Karena antrean panjang ini juga pernah hampir tidak ada lagi saat Polres Merauke menyita adanya penimbunan Solar di Semangga Merauke beberapa waktu lalu. Hanya saja saat itu dengan alasan kurang bukti, sehingga perkara tidak lanjut. Sejak perkara tidak lanjut, antrean truk kembali mengular. (ulo/tri)