Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Kanisius Mandagi, MSC , saat memberikan keterangan pers, Jumat (24/1) ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Kanisius Mandagi, MSC berharap, pilkada yang akan berlangsung Kabupaten Merauke dan Boven Digoel dapat berjalan sukses, aman dan demokratis.
“Cuma satu hal. Jangan Pilkada di sini membuat kita kacau dan terbelah,” kata Uskup Mandagi, saat menggelar jumpa pers seusai memberikan tahbisan kepada 2 imam dan 2 diakon di Katedral Merauke, Jumat (24/1).
Menurutnya, tahun ini merupakan tahun politik. Siapapun yang ingin maju sebagai calon kepala daerah maupun calon wakil kepala daerah memiliki hak yang sama baik lewat partai politik maupun calon perseorangan. Namun yang perlu dicatat, pilkada tidak boleh memecah rakyat seperti yang hampir terjadi pada Pilpres tahun 2019.
“Lihat saja saat pemilihan presiden. Hampir saja terbelah. Apalagi terbelah dengan masalah agama. Semoga Pilkada di Merauke tidak membuat rakyat terbelah. Berusahalah bersaing dan berjuang merebut hati rakyat. Yang menang selamat. Tapi jangan sombong. Rangkullah yang kalah. Begitu juga yang kalah. Terimalah. Jangan cari akal-akal karena uang sudah habis. Tapi namanya bertarung harus siap kalah dan siap menang. Jangan hanya siap untuk menang. Tapi tidak siap untuk kalah,” terangnya.
Sebab, lanjut Uskup Mandagi, untuk maju harus memiliki perhitungan yang matang termasuk dukungan finansial. “Jangan mau maju, utang kiri kanan. Ketika kalah semuanya habis dan bisa berakhir dengan kegilaan,’’ katanya.
Gereja, kata Uskup mendukung umatnya untuk maju dalam pertarungan Pilkada tersebut. ‘’Kalau sudah ada calon-calon Katolik silakan maju,’’ ajaknya.
Namun nantinya, tambah Uskup Mandagi, calon-calon Katolik tersebut akan dikumpulkan untuk sekaligus kemungkinan akan dilakukan survey siapa yang paling banyak didukung oleh umat. (ulo/tri)
Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Kanisius Mandagi, MSC , saat memberikan keterangan pers, Jumat (24/1) ( FOTO: Sulo/Cepos )
MERAUKE-Uskup Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke Mgr Petrus Kanisius Mandagi, MSC berharap, pilkada yang akan berlangsung Kabupaten Merauke dan Boven Digoel dapat berjalan sukses, aman dan demokratis.
“Cuma satu hal. Jangan Pilkada di sini membuat kita kacau dan terbelah,” kata Uskup Mandagi, saat menggelar jumpa pers seusai memberikan tahbisan kepada 2 imam dan 2 diakon di Katedral Merauke, Jumat (24/1).
Menurutnya, tahun ini merupakan tahun politik. Siapapun yang ingin maju sebagai calon kepala daerah maupun calon wakil kepala daerah memiliki hak yang sama baik lewat partai politik maupun calon perseorangan. Namun yang perlu dicatat, pilkada tidak boleh memecah rakyat seperti yang hampir terjadi pada Pilpres tahun 2019.
“Lihat saja saat pemilihan presiden. Hampir saja terbelah. Apalagi terbelah dengan masalah agama. Semoga Pilkada di Merauke tidak membuat rakyat terbelah. Berusahalah bersaing dan berjuang merebut hati rakyat. Yang menang selamat. Tapi jangan sombong. Rangkullah yang kalah. Begitu juga yang kalah. Terimalah. Jangan cari akal-akal karena uang sudah habis. Tapi namanya bertarung harus siap kalah dan siap menang. Jangan hanya siap untuk menang. Tapi tidak siap untuk kalah,” terangnya.
Sebab, lanjut Uskup Mandagi, untuk maju harus memiliki perhitungan yang matang termasuk dukungan finansial. “Jangan mau maju, utang kiri kanan. Ketika kalah semuanya habis dan bisa berakhir dengan kegilaan,’’ katanya.
Gereja, kata Uskup mendukung umatnya untuk maju dalam pertarungan Pilkada tersebut. ‘’Kalau sudah ada calon-calon Katolik silakan maju,’’ ajaknya.
Namun nantinya, tambah Uskup Mandagi, calon-calon Katolik tersebut akan dikumpulkan untuk sekaligus kemungkinan akan dilakukan survey siapa yang paling banyak didukung oleh umat. (ulo/tri)