Sunday, June 8, 2025
27.7 C
Jayapura

Kader TBC Dibekali Kemampuan untuk Temukan Kasus Baru   

MERAUKE- Guna memutus rantai penyebaran TBC di tengah masyarakat, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke menggelar pelatihan bagi kader TBC di Kabupaten Merauke, Selasa (25/10).

Kepala Balai Pencengahan dan Pengendalian AIDS, Tubercolosis dan Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Beeri Wopari, M.Kes, ditemui diosela-sela memberikan materi bagi kader TBC tersebut mengungkapkan, pembekalan bagi kader TBC ini dalam rangka upaya meningkatkan pengendalian kasus TBC di Kabupoaten Merauke.

‘’Pengendalian TBC tersebut dimulai  dengan penemuan kasus sedini mungkin. Kasus-kasus yang dicurigai di tengah masyarakat harus segera ditemukan untuk segera dilakukan pengobatan. Kalau tidak maka dia akan menyebar. Karena TBC ini sangat mudah menular kepada orang lain. Nah, cara yang paling efektif adalah kita melatih masyarakat yang menjadi kader TBC agar memiliki kemapuan dan pengetahuan yang standar terkait pencengahan dan pengedalian TBC,’’ katanya.

Baca Juga :  Dinas Kehutanan akan Bangun 2 Gazebo di Taman Wasur

Dikatakan, setelah pelatihan yang berlangsung 2 hari tersebut dan kembali ke tengah masyarakat diharapkan mampu menjelaskana masalah TBC di sekitar lingkungan warga misalnya  di tingkat kelurahan dan kampung dan kepada pejabat-pejabat setempat maupun tokoh masyarakat yang ada.  Karena  pengendalian TBC ini merupakan  upaya yang dilakukan bersama semua orang dan lintas   sektoral.

‘’Jadi penanganannya tidak hanya dilakukan oleh kesehatan tapi semua pihkak baik pemerintah muapun non pemerintah,’’ jelasnya.   

Dikatakan, keberhasilan pengendalian TBC di suatu daerah  pertama menemukan kasus sedini mungkin sebelum sakitnya tambah berat sampai mengancam jiwa, kedua memutus rantai penularan dari orang sakit ke orang sehat. Selajutnya kepatuhan minum obat bagi penderita TBC.  Karena orang yang sudah menderita TBC harus diobati sampai sembuh.

Baca Juga :  Sehari Maksimal 16 Spesimen Swab Bisa Diperiksa

   ‘’Karena orang sakit TBC itu adalah sumber penularan, sehingga seceparnya harus ditemukan dan diobati,’’ katanya.

   Mereka yang sudah  minum obat untuk TBC yang reguler, harus patuh minum obat. Jika tidak maka akan resisten terhadap obat yang diminumnya.(ulo/tho)    

MERAUKE- Guna memutus rantai penyebaran TBC di tengah masyarakat, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Papua dan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke menggelar pelatihan bagi kader TBC di Kabupaten Merauke, Selasa (25/10).

Kepala Balai Pencengahan dan Pengendalian AIDS, Tubercolosis dan Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua, dr Beeri Wopari, M.Kes, ditemui diosela-sela memberikan materi bagi kader TBC tersebut mengungkapkan, pembekalan bagi kader TBC ini dalam rangka upaya meningkatkan pengendalian kasus TBC di Kabupoaten Merauke.

‘’Pengendalian TBC tersebut dimulai  dengan penemuan kasus sedini mungkin. Kasus-kasus yang dicurigai di tengah masyarakat harus segera ditemukan untuk segera dilakukan pengobatan. Kalau tidak maka dia akan menyebar. Karena TBC ini sangat mudah menular kepada orang lain. Nah, cara yang paling efektif adalah kita melatih masyarakat yang menjadi kader TBC agar memiliki kemapuan dan pengetahuan yang standar terkait pencengahan dan pengedalian TBC,’’ katanya.

Baca Juga :  Cabor Basket Target 2 Medali Emas, Pencak Silat Target 10

Dikatakan, setelah pelatihan yang berlangsung 2 hari tersebut dan kembali ke tengah masyarakat diharapkan mampu menjelaskana masalah TBC di sekitar lingkungan warga misalnya  di tingkat kelurahan dan kampung dan kepada pejabat-pejabat setempat maupun tokoh masyarakat yang ada.  Karena  pengendalian TBC ini merupakan  upaya yang dilakukan bersama semua orang dan lintas   sektoral.

‘’Jadi penanganannya tidak hanya dilakukan oleh kesehatan tapi semua pihkak baik pemerintah muapun non pemerintah,’’ jelasnya.   

Dikatakan, keberhasilan pengendalian TBC di suatu daerah  pertama menemukan kasus sedini mungkin sebelum sakitnya tambah berat sampai mengancam jiwa, kedua memutus rantai penularan dari orang sakit ke orang sehat. Selajutnya kepatuhan minum obat bagi penderita TBC.  Karena orang yang sudah menderita TBC harus diobati sampai sembuh.

Baca Juga :  Lapas Merauke Usulkan 359 WBP Terima Remisi HUT RI

   ‘’Karena orang sakit TBC itu adalah sumber penularan, sehingga seceparnya harus ditemukan dan diobati,’’ katanya.

   Mereka yang sudah  minum obat untuk TBC yang reguler, harus patuh minum obat. Jika tidak maka akan resisten terhadap obat yang diminumnya.(ulo/tho)    

Berita Terbaru

Artikel Lainnya