Peningkatan dan pelebaran jalan dari jalan poros Trans Papua menuju titik nol tugu perbatasan antara RI-PNG di Sota, Distrik Sota Kabupaten Merauke. ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE-Peningkatan dan pelebaran jalan dari poros Trans Papua menuju titik Nol atau Tugu Tapal Batas RI-PNG di Kampung Sota, Distrik Sota yang saat ini sedang dilakukan pengerjaan jalan sepanjang kurang lebih Rp 2,55 kilometer akan menghabiskan anggaran Rp 30 miliar. Namun dari Rp 30 miliar tersebut yang teralokasi baru Rp 13 miliar untuk jarak 1.060 meter.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Merauke Franky Lapian, ST, MT, kepada media ini mengungkapkan, anggaran Rp 30 miliar tersebut akan digunakan untuk membuat jalan tersebut menjadi dua lajur dengan menggunakan aspal hotmix. Selain jalan menjadi dua lajur, juga akan dibangun trotoar kiri dan kanan.
“Selain itu juga akan dibangun box culvert di setiap lorong jalan yang ada. Karena kita juga memikirkan pembuangan air agar dari setiap jalur kampung yang ada tetap mengalir dan aspal tidak tergenang air,’’ kata Lapian.
Dikatakan, alokasi anggaran Rp 30 miliar untuk peningkatan jalan tersebut sudah melalui perencanaan secara tehnis. Karena hampir semua material yang digunakan untuk peningkatan dan pelebaran jalan tersebut didatangkan dari luar Merauke. Kecuali tanah timbun. ‘’Tapi untuk material lainnya seperti batu, pasir dan bahan lainnya semuanya didatangkan dari luar Merauke,’’ tandasnya.
Namun demikian, Franky Lapian menjelaskan bahwa dari rencana biaya Rp 30 miiar untuk peningkatan dan pelebaran jalan tersebut, yang tersedia sekarang ini sebesar Rp 13 miliar untuk jarak 1.060 meter. Sedangkan sisanya, diharapkan akan dianggarkan dalam Perubahan APBN 2019.
Karena peningkatan dan pelebaran jalan ini diharapkan akan selesai bersamaan dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota yang saat ini juga sedang dibangun, sehingga nantinya dapat diresmikan sekaligus. Ditambahkan, konsep pembangunan jalan ini adalah pelebaran dan pembangunan trotoar dimana material yang digunakan didatangkan dari luar Merauke. (ulo/tri)
Peningkatan dan pelebaran jalan dari jalan poros Trans Papua menuju titik nol tugu perbatasan antara RI-PNG di Sota, Distrik Sota Kabupaten Merauke. ( FOTO : Sulo/Cepos )
MERAUKE-Peningkatan dan pelebaran jalan dari poros Trans Papua menuju titik Nol atau Tugu Tapal Batas RI-PNG di Kampung Sota, Distrik Sota yang saat ini sedang dilakukan pengerjaan jalan sepanjang kurang lebih Rp 2,55 kilometer akan menghabiskan anggaran Rp 30 miliar. Namun dari Rp 30 miliar tersebut yang teralokasi baru Rp 13 miliar untuk jarak 1.060 meter.
Kepala Satuan Kerja Pelaksana Jalan Nasional Merauke Franky Lapian, ST, MT, kepada media ini mengungkapkan, anggaran Rp 30 miliar tersebut akan digunakan untuk membuat jalan tersebut menjadi dua lajur dengan menggunakan aspal hotmix. Selain jalan menjadi dua lajur, juga akan dibangun trotoar kiri dan kanan.
“Selain itu juga akan dibangun box culvert di setiap lorong jalan yang ada. Karena kita juga memikirkan pembuangan air agar dari setiap jalur kampung yang ada tetap mengalir dan aspal tidak tergenang air,’’ kata Lapian.
Dikatakan, alokasi anggaran Rp 30 miliar untuk peningkatan jalan tersebut sudah melalui perencanaan secara tehnis. Karena hampir semua material yang digunakan untuk peningkatan dan pelebaran jalan tersebut didatangkan dari luar Merauke. Kecuali tanah timbun. ‘’Tapi untuk material lainnya seperti batu, pasir dan bahan lainnya semuanya didatangkan dari luar Merauke,’’ tandasnya.
Namun demikian, Franky Lapian menjelaskan bahwa dari rencana biaya Rp 30 miiar untuk peningkatan dan pelebaran jalan tersebut, yang tersedia sekarang ini sebesar Rp 13 miliar untuk jarak 1.060 meter. Sedangkan sisanya, diharapkan akan dianggarkan dalam Perubahan APBN 2019.
Karena peningkatan dan pelebaran jalan ini diharapkan akan selesai bersamaan dengan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Sota yang saat ini juga sedang dibangun, sehingga nantinya dapat diresmikan sekaligus. Ditambahkan, konsep pembangunan jalan ini adalah pelebaran dan pembangunan trotoar dimana material yang digunakan didatangkan dari luar Merauke. (ulo/tri)