MERAUKE– Pengusaha lokal yang mengatasnamakan Forum Kontraktor Orang Asli Papua (OAP) melakukan aksi demo damai ke Kantor Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Merauke yang berada di jalan Prajurit Merauke, Senin (24/06/2024). Hanya saja para pendemo tersebut tidak menemui Kepala BWS Papua Merauke karena sedang berada di luar Merauke.
Koordinator Lapangan Forum Kontraktor Orang Asli Papua Tito Kapisa kepada media ini mengungkapkan bahwa kedatangan pihaknya ke tempat tersebut karena menurutnya ada rasa ketidakadilan yang diberlakukan di tempat tersebut.
‘’Ada beberapa hal yang menurut kami menyangkut manajerial di dalam Kantor BWS ini yang kurang tertib dan kurang disiplin. Juga mengabaikan roh dari UU Otsus Papua,’’ kata Tito Kapisa.
Menurut dia, hal pertama terjadi saat diawali anak-anak Papua secara internal sudah diganti. Kedua menyangkut Perpres 17 tahun 2019 dan Perpres 84 yang berbicara tentang keberpihakan kepada kontraktor orang asli Papua. Dimana untuk nilai proyek dibawah Rp 1 miliar untuk OAP.
‘’Ini kita minta kepada Ibu untuk terbuka dan kasih kepada kita sevara profesional. Oknum-oknum yang sifatnya anggota DPR, ASN dan lain-lain, saya bicara oknum ya. Kalau bisa tidak usah dikasih. Kalau dikasih dasar hukumnya apa?,’’ katanya.
Apalagi, lanjut dia, para kontraktor OAP tersebut melakukan lobi berbulan-bulan di tempat tersebut untuk bisa mendapatkan paket dengan tahan lapar, haud dan sebagainya namun tidak dapat.
‘’Saya mau katakan, ibu harus profesional. Karena daftar itu sudah ditutup pada 19 Februari 2024 tapi kenapa harus dibuka lagi. Artinya, ibu balai mengadu domba antara Papua dengan Papua,’’ katanya.
Pihaknya juga tambah Tito Kapisa meminta agar kepala balai di BWS Papua Merauke tersebut adalah orang asli Papua. ‘’Kita minta ke Kementrian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat agar kepala BWS Papua Merauke kedsepan harus orang asli Papua supaya tahu roh tentang Papua. Tidak mengadu domba antara orang Papua,’’ katanya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi dari Kepala Balai Wilayah Sungai Papua Merauke Magdalena Tanga. Apalagi selama ini yang bersangkutan tertutup dengan wartawan. Juga tak mau berbagi nomor telpon pribadinya yang bisa dihubungi jika sewaktu-waktu dibutuhkan untuk dilakukan konfirmasi bila terjadi aksi demo seperti yang terjadi tersebut. (ulo)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos