Buka Identitas ke Publik, Pasien Corona dan PDP Perlu Diedukasi
dr. Nevile R. Muskita
dr. Nevile R. Muskita
MERAUKE-Kendati sebagian besar masyarakat menginginkan agar pihak rumah sakit membuka identitas dari pasien Corona dan pasien dalam pemantauan untuk memudahkan masyarakat mengetahui status mereka pernah ketemu atau melakukan kontak langsung dengan pasien dan PDP tersebut, namun Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengatakan tidak bisa dilakukan.
Jika identitas pasien dibuka oleh tenaga medis maka melanggar sumpah janji dokter. Kecuali jika pasien yang bersangkutan dengan kesadarannya sendiri membuka identitasnya kepada masyarakat.
Karena itu, jelas Nevile, dirinya sudah menyampaikan ke tenaga medis yang ada di RSUD Merauke untuk mengedukasi para pasien tersebut agar mereka sendiri yang akan membuka identitas mereka ke publik.
“Jadi kita sudah sampaikan ke teman-teman dokter yang ada di RSUD Merauke untuk memberi edukasi kepada pasien baik yang sudah positif maupun yang masih dalam status PDP kalau mereka mau buka diri agar dapat memanfaatkan media sosial. Mungkin dia bisa lewat siaran langsung atau menyampaikan informasi identitasnya secara langsung ke publik.
Dengan begitu, kemungkinan orang yang merasa pernah melakukan kontak langsung dengan mereka bisa segera memeriksakan diri. Itu juga salah satu cara untuk memutus rantai penularan virus ini. “Tapi, kalau kita petugas yang akan membuka langsung identitas mereka, itu menyalahi kode etik kedokteran,’’ tandas mantan Direktur RSUD Merauke ini, di temui di Posko Penanganan Covid-19, Rabu (25/3).
Nevile menambahkan, bahwa sudah ada pasien PDP yang secara terbuka membuka identitasnya lewat media sosial serta memberikan edukasi dari balik tempatnya ia dirawat agar senantiasi mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.
Selain itu, ia juga mengimbau agar pedagang tidak menimbun barang yang dibutuhkan masyarakat serta menaikan harga barang yang tidak wajar untuk mendapatkan keuntungan semata. “Saya pikir seperti ini sangat bagus. Karena dia sendiri yang membuka identitasnya dan ikut memberikan edukasi kepada masyarakat,’’ tambahnya. (ulo/tri)
dr. Nevile R. Muskita
MERAUKE-Kendati sebagian besar masyarakat menginginkan agar pihak rumah sakit membuka identitas dari pasien Corona dan pasien dalam pemantauan untuk memudahkan masyarakat mengetahui status mereka pernah ketemu atau melakukan kontak langsung dengan pasien dan PDP tersebut, namun Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke dr. Nevile R. Muskita mengatakan tidak bisa dilakukan.
Jika identitas pasien dibuka oleh tenaga medis maka melanggar sumpah janji dokter. Kecuali jika pasien yang bersangkutan dengan kesadarannya sendiri membuka identitasnya kepada masyarakat.
Karena itu, jelas Nevile, dirinya sudah menyampaikan ke tenaga medis yang ada di RSUD Merauke untuk mengedukasi para pasien tersebut agar mereka sendiri yang akan membuka identitas mereka ke publik.
“Jadi kita sudah sampaikan ke teman-teman dokter yang ada di RSUD Merauke untuk memberi edukasi kepada pasien baik yang sudah positif maupun yang masih dalam status PDP kalau mereka mau buka diri agar dapat memanfaatkan media sosial. Mungkin dia bisa lewat siaran langsung atau menyampaikan informasi identitasnya secara langsung ke publik.
Dengan begitu, kemungkinan orang yang merasa pernah melakukan kontak langsung dengan mereka bisa segera memeriksakan diri. Itu juga salah satu cara untuk memutus rantai penularan virus ini. “Tapi, kalau kita petugas yang akan membuka langsung identitas mereka, itu menyalahi kode etik kedokteran,’’ tandas mantan Direktur RSUD Merauke ini, di temui di Posko Penanganan Covid-19, Rabu (25/3).
Nevile menambahkan, bahwa sudah ada pasien PDP yang secara terbuka membuka identitasnya lewat media sosial serta memberikan edukasi dari balik tempatnya ia dirawat agar senantiasi mengikuti imbauan pemerintah untuk tidak keluar rumah jika tidak terlalu penting.
Selain itu, ia juga mengimbau agar pedagang tidak menimbun barang yang dibutuhkan masyarakat serta menaikan harga barang yang tidak wajar untuk mendapatkan keuntungan semata. “Saya pikir seperti ini sangat bagus. Karena dia sendiri yang membuka identitasnya dan ikut memberikan edukasi kepada masyarakat,’’ tambahnya. (ulo/tri)