MERAUKE-Kapolres Boven Digoel AKBP Syamsurijal, mengungkapkan sejumlah korban kekerasan yang terjadi di pertambangan emas secara tradisional di Kampung Kawe, Kabupaten Pegunungan Bintang yang menyebabkan luka-luka, bahkan sampai korban jiwa selama ini dievakuasi lewat Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel karena akses ke Tanah Merah lebih mudah dibandingkan dengan ke Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang.
“Kalau wilayah Kabupaten Boven Digoel ini sampai sekarang tidak ada masalah. Tapi, terkait dengan korban yang dievakuasi dari Pegunungan Bintang atau wilayah lain karena memang akses moda transportasinya yang mudah ke Tanah Merah, baik melalui jalur sungai maupun lewat udara,’’ kata Kapolres Syamsurijal menjawab pertanyaan media ini terkait salah satu penambang di Kampung Kawe yang tewas diserang oleh Orang Tak Dikenal (OTK) dan evakuasinya dilakukan ke Tanah Merah, ditemui Jumat (22/10).
Kapolres menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kawe yang merupakan wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang, yang artinya masuk dalam wilayah Polres Pegunungan Bintang. “Banyak teman-teman wartawan yang hubungi saya, mau tanyakan soal kronologi dari peristiwa tersebut. Meskipun informasi saya tahu, tapi bukan kapasitas saya untuk memberikan keterangan karena bukan masuk dalam wilayah kerja kami, sehingga baiknya ditanyakan langsung ke Bupati Pegunungan Bintang atau Kapolres Pegunungan Bintang,’’ terangnya.
Diakui Kapolres bahwa korban dievakuasi dari Kawe dengan helikopter dan setelah sampai di Tanah Merah, langsung dijemput oleh pihak keluarganya maupun panguyuban yang ada di Tanah Merah.
Selanjutnya, jenazah dibawa ke rumah sakit. Seperti diketahui, beberapa peristiwa kekerasan di daerah tambang rakyat di Kawe, Pegunungan Bintang tersebut terjadi. Bahkan dalam 3-4 tahun lalu, terjadi eksodus besar-besaran dari para penambang yang datang dari berbagai daerah di Indonesia itu lewat Tanah Merah, Kabupaten Boven Digoel. Kendati saat itu ribuan penambang telah eksodus karena merasa tidak aman dan kerap kali nyawa jadi taruhan, namun tambang emas secara tradisional di Kawe tersebut tetap berlanjut sampai sekarang. (ulo/tri)