Thursday, April 25, 2024
33.7 C
Jayapura

Tercatat 300-an Warga PNG Kunjungi Bordercross

Pembukaan kegiatan bordercross pertama di Distrik Sota Merauke, 14 Juni lalu. Diharapkan pada even kedua bisa lebih baik lagi.( FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-Bordercross  pertama   telah digelar  oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di perbatasan antara Indonesia dan PNG  tepatnya Lapangan Pattimura Kampung Sota, Distrik Sota Merauke pada 14-16 Juni lalu.    

   Gandhi,  Project Officer Bordercross  Sota  Tahun 2019  seusai mengikuti  rapat  evaluasi dan pelaksanaan bordercross kedua , mengungkapkan bahwa    selama  kegiatan  tersebut, jumlah warga PNG sekitar perbatasan  di Merauke yang datang menyaksikan kegiatan  tersebut diperkitaran sekitar 300-an   orang. Sedangkan   jumlah warga Indonesia atau pengunjung domestik yang datang ke kegiatan tersebut antara 2.000-3.000  orang. 

    Diketahui,  bordercross yang  dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di   daerah-daerah perbatasan  darat Indonesia  tersebut tak lain   untuk meningkatkan  jumlah  kunjungan wisatawan ke Indonesia, terutama  untuk warga negara  asing dari kedua negara di perbatasan  tersebut. Dengan meningkatnya kunjungan warga negara asing   tersebut  maka diharapkan akan menambah devisa negara dari  sektor pariwisata    tersebut. Hanya saja diakui  Gandhi bahwa tujuan dari bordercross tersebut belum tercapai. 

Baca Juga :  Stok Darah Menipis, PT.BIA Peduli Gelar Aksi Donor Darah

  “Mungkin karena ini   merupakan  kegiatan pertama. Diharapkan dengan kegiatan  kedua nanti, maka  apa yang diharapkan dapat tercapai,’’ jelasnya.  

  Pada tahun  2019  ini, Pemerintah Pusat menargetkan jumlah wisatawan mancanegara  sebanyak 10 juta yang diharapkan disumbangkan dari daerah perbatasan    tersebut, baik di Papua, Kalimantan,  NTT  dan daerah-daerah perbatasan negara lainnya. 

   Soal  evaluasi pelaksanaan  bordercross pertama tersebut, diakui  Gandhi bahwa  koordinasi dengan instansi dan beberapa pihak terkait  masih kurang. “Makanya  kita koordinasi dan perbaiki untuk lebih baik dengan teman-teman pemerintahan,’’ jelasnya. 

   Menurutnya, untuk bordercross pertama   tersebut selain dengan pemberitahuan juga memasang baliho  baik di kota maupun Sota dan beberapa spanduk telah dibagikan. 

Baca Juga :  Hasil Jambret Untuk Berfoya-foya

‘’Untuk bordercross kedua,  yang akan berlangsung 28-30 Juni besok, kami berharap bisa berjalan dengan baik,’’ tambahnya. (ulo/tri)   

Pembukaan kegiatan bordercross pertama di Distrik Sota Merauke, 14 Juni lalu. Diharapkan pada even kedua bisa lebih baik lagi.( FOTO : Sulo/Cepos)

MERAUKE-Bordercross  pertama   telah digelar  oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di perbatasan antara Indonesia dan PNG  tepatnya Lapangan Pattimura Kampung Sota, Distrik Sota Merauke pada 14-16 Juni lalu.    

   Gandhi,  Project Officer Bordercross  Sota  Tahun 2019  seusai mengikuti  rapat  evaluasi dan pelaksanaan bordercross kedua , mengungkapkan bahwa    selama  kegiatan  tersebut, jumlah warga PNG sekitar perbatasan  di Merauke yang datang menyaksikan kegiatan  tersebut diperkitaran sekitar 300-an   orang. Sedangkan   jumlah warga Indonesia atau pengunjung domestik yang datang ke kegiatan tersebut antara 2.000-3.000  orang. 

    Diketahui,  bordercross yang  dilaksanakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI di   daerah-daerah perbatasan  darat Indonesia  tersebut tak lain   untuk meningkatkan  jumlah  kunjungan wisatawan ke Indonesia, terutama  untuk warga negara  asing dari kedua negara di perbatasan  tersebut. Dengan meningkatnya kunjungan warga negara asing   tersebut  maka diharapkan akan menambah devisa negara dari  sektor pariwisata    tersebut. Hanya saja diakui  Gandhi bahwa tujuan dari bordercross tersebut belum tercapai. 

Baca Juga :  11 Binaan Lapas Merauke Dapatkan Assimilasi Covid-19

  “Mungkin karena ini   merupakan  kegiatan pertama. Diharapkan dengan kegiatan  kedua nanti, maka  apa yang diharapkan dapat tercapai,’’ jelasnya.  

  Pada tahun  2019  ini, Pemerintah Pusat menargetkan jumlah wisatawan mancanegara  sebanyak 10 juta yang diharapkan disumbangkan dari daerah perbatasan    tersebut, baik di Papua, Kalimantan,  NTT  dan daerah-daerah perbatasan negara lainnya. 

   Soal  evaluasi pelaksanaan  bordercross pertama tersebut, diakui  Gandhi bahwa  koordinasi dengan instansi dan beberapa pihak terkait  masih kurang. “Makanya  kita koordinasi dan perbaiki untuk lebih baik dengan teman-teman pemerintahan,’’ jelasnya. 

   Menurutnya, untuk bordercross pertama   tersebut selain dengan pemberitahuan juga memasang baliho  baik di kota maupun Sota dan beberapa spanduk telah dibagikan. 

Baca Juga :  Satu Positif Covid, Seluruh Pegawai BWS Papua Merauke Dirapid

‘’Untuk bordercross kedua,  yang akan berlangsung 28-30 Juni besok, kami berharap bisa berjalan dengan baik,’’ tambahnya. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya