Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Imam Bukan Jabatan Tapi untuk Pelayanan

Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC  saat mentahbiskan 4 diakon menjadi pastor dan satu frater menjadi diakon di Katedral Fransiskus Xaverius Merauke, Sabtu (23/2) ( FOTO : Sulo/Radar Merauke)


MERAUKE-Sesuai  rencana sebelumnya,  4 diakon dan satu frater  akhirnya ditahbiskan oleh Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC, di Paroki Katedral Merauke, Sabtu  (23/2).  Mereka yang ditahbiskan   tersebut adalah  Simon Petrus Takahanem  Kaize, MSC,    Everardus Resubun, MSC,  Ayustus Erasmus Liem, Pr dan Frengky Frans Pong, Pr menjadi pastor atau imam serta   Frater Randy Arnoldus Putra Lau, Pr menjadi diakon.  

    Pentahbisan diawali dengan prosesi adat dari masing-masing calon tahbisan  tersebut ke sakristi. Selanjutnya penyerahan   calon  tahbisan dari  orang tua atau keluarga dari masing-masing   caln tahbisan kepada Uskup Agung  Merauke. Tahbisan  keempat imam atau pastor dan seorang frater menjadi diakon  ini dihadiri sekitar 40-50  imam se-se-keuskupan Agung Merauke. 

Baca Juga :  JGG Jadi Jaminan, Pemalangan PDAM Dibuka

   Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC menyampaikan  terima kasih kepada  para orang tua  yang  menyerahkan putra mereka  untuk menjadi seorang imam. Iapun berharap kepada    seluruh umat Katolik se-Keuskupan Agung Merauke untuk    terus mendoakan dan memberikan dukungan  kepada  para imam yang telah ditahbiskan  ini agar  tetap setia  pada janji imamat mereka. 

  Sementara itu, Provincial MSC atau Hati Kudus Yesus Indonesia Pastor Joni Runtung, MSC,   mengungkapkan, bahwa  menjadi imam  bukanlah sebuah pangkat dan jabatan namun sebuah panggilan  untuk memberikan melayani  umat Tuhan. 

  “Kalau  menjadi imam adalah sebuah  pangkat dan jabatan maka akan banyak orang  yang berlomba-lomba untuk  untuk menjadi imam dengan cara yang halal dan haram. Tapi imamat adalah pelayanan,’’  tandasnya.

   Karena  itu, kata   Pastor Joni  Runtung, siapapun yang ditahbiskan menjadi  seorang imam  maka pertama-tama  yang harus dilakukan adalah  setia pada imamat atau janji suci yang  sudah diikrarkan  untuk melayani Tuhan Yesus dan umat-Nya.   Selain itu seorang imam   juga dituntut menjadi konsisten. 

Baca Juga :  Di Kali Torasi, Diusulkan Pembangunan Pos Lintas Batas Terpadu   

  “Jangan jadi imam   yang  panas-panas tai ayam. jangan jadi imam yang pagi A, siang B dan malam jadi Z alias imam yang plin-plan,’’ katanya.  

     Tak hanya itu, Pastor Joni Runtung  juga mengingatkan kepada  para imam untuk tidak mengobral slogan-slogan dari   kitab suci.

      Provincial MSC Indonesia Joni Runtung, MSC juga mengajak seluruh umat Katolik se-Keuskupan Agung Merauke  untuk mendukung para imam  yang ada dengan cara  yang tepat. 

‘’Jangan manjakan imam anda, jika tidak menghendaki terjerumus lalu meninggalkan imamatnya,’’ katanya mengingatkan.  

  Pada kesempatan tersebut, para imam yang ditabiskan  langsung diumumkan penempatannya. Untuk Pastor  Petrus Takahanem  Kaize, MSC, ditugaskan  di Paroki Saluampak, Kabupaten Luwu-Sulawesi Selatan. Lalu,    Everardus Resubun, MSC, Ayustus Erasmus Liem, Pr dan Frengky Frans Pong, Pr  ditugaskan di wilayah Keuskupan  Agung  Merauke. Sementara  Diakon Randy Arnoldus Putra Lau, Pr menjadi sekertaris Uskup Agung Merauke. (ulo/tri)   

Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC  saat mentahbiskan 4 diakon menjadi pastor dan satu frater menjadi diakon di Katedral Fransiskus Xaverius Merauke, Sabtu (23/2) ( FOTO : Sulo/Radar Merauke)


MERAUKE-Sesuai  rencana sebelumnya,  4 diakon dan satu frater  akhirnya ditahbiskan oleh Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC, di Paroki Katedral Merauke, Sabtu  (23/2).  Mereka yang ditahbiskan   tersebut adalah  Simon Petrus Takahanem  Kaize, MSC,    Everardus Resubun, MSC,  Ayustus Erasmus Liem, Pr dan Frengky Frans Pong, Pr menjadi pastor atau imam serta   Frater Randy Arnoldus Putra Lau, Pr menjadi diakon.  

    Pentahbisan diawali dengan prosesi adat dari masing-masing calon tahbisan  tersebut ke sakristi. Selanjutnya penyerahan   calon  tahbisan dari  orang tua atau keluarga dari masing-masing   caln tahbisan kepada Uskup Agung  Merauke. Tahbisan  keempat imam atau pastor dan seorang frater menjadi diakon  ini dihadiri sekitar 40-50  imam se-se-keuskupan Agung Merauke. 

Baca Juga :  Di Kali Torasi, Diusulkan Pembangunan Pos Lintas Batas Terpadu   

   Uskup Agung Merauke Mgr. Nikolaus Adi Saputera, MSC menyampaikan  terima kasih kepada  para orang tua  yang  menyerahkan putra mereka  untuk menjadi seorang imam. Iapun berharap kepada    seluruh umat Katolik se-Keuskupan Agung Merauke untuk    terus mendoakan dan memberikan dukungan  kepada  para imam yang telah ditahbiskan  ini agar  tetap setia  pada janji imamat mereka. 

  Sementara itu, Provincial MSC atau Hati Kudus Yesus Indonesia Pastor Joni Runtung, MSC,   mengungkapkan, bahwa  menjadi imam  bukanlah sebuah pangkat dan jabatan namun sebuah panggilan  untuk memberikan melayani  umat Tuhan. 

  “Kalau  menjadi imam adalah sebuah  pangkat dan jabatan maka akan banyak orang  yang berlomba-lomba untuk  untuk menjadi imam dengan cara yang halal dan haram. Tapi imamat adalah pelayanan,’’  tandasnya.

   Karena  itu, kata   Pastor Joni  Runtung, siapapun yang ditahbiskan menjadi  seorang imam  maka pertama-tama  yang harus dilakukan adalah  setia pada imamat atau janji suci yang  sudah diikrarkan  untuk melayani Tuhan Yesus dan umat-Nya.   Selain itu seorang imam   juga dituntut menjadi konsisten. 

Baca Juga :  Pemkab Boven Digoel Umumkan Pengangkatan 500 Tenaga Honorer

  “Jangan jadi imam   yang  panas-panas tai ayam. jangan jadi imam yang pagi A, siang B dan malam jadi Z alias imam yang plin-plan,’’ katanya.  

     Tak hanya itu, Pastor Joni Runtung  juga mengingatkan kepada  para imam untuk tidak mengobral slogan-slogan dari   kitab suci.

      Provincial MSC Indonesia Joni Runtung, MSC juga mengajak seluruh umat Katolik se-Keuskupan Agung Merauke  untuk mendukung para imam  yang ada dengan cara  yang tepat. 

‘’Jangan manjakan imam anda, jika tidak menghendaki terjerumus lalu meninggalkan imamatnya,’’ katanya mengingatkan.  

  Pada kesempatan tersebut, para imam yang ditabiskan  langsung diumumkan penempatannya. Untuk Pastor  Petrus Takahanem  Kaize, MSC, ditugaskan  di Paroki Saluampak, Kabupaten Luwu-Sulawesi Selatan. Lalu,    Everardus Resubun, MSC, Ayustus Erasmus Liem, Pr dan Frengky Frans Pong, Pr  ditugaskan di wilayah Keuskupan  Agung  Merauke. Sementara  Diakon Randy Arnoldus Putra Lau, Pr menjadi sekertaris Uskup Agung Merauke. (ulo/tri)   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya