Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Pemkab Boven Digoel Umumkan Pengangkatan 500 Tenaga Honorer

BOVEN DIGOEL-Bupati Boven Digoel, Hengki Yaluwo, S.Sos, mengumumkan pengangkatan 500 tenaga honorer (K2) menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun P3K bagi honorer yang umurnya di atas 35 tahun. Namun nama-nama honorer yang diangkat menjadi calon ASN maupun P3K tersebut tidak dilakukan di Kantor Bupati, namun diumumkan lewat RRI setempat.

Bupati Hengki Yaluwo menjelaskan, pengumuman ini sengaja tidak dilakukan di kantor bupati untuk menghindari terjadinya anarkis dari para honorer yang namanya belum masuk dalam daftar ini.

“Saya memang sengaja tidak tempel nama-nama mereka di kantor bupati untuk menghindari terjadinya anarkis. Karena kita tahu bersama, Boven Digoel ini saling menghargai sangat terbatas. Sehingga saya mau, semua aman, lebih baik lewat media massa,” tandasnya.

Baca Juga :  Butuh Guru Kreatif dan Inovatif 

Bupati Hengki mengaku membuka ruang selama 5 hari untuk memberikan kesempatan bagi K2 yang namanya belum ada dalam pengumuman tersebut.

“Bagi yang tidak puas dengan pengumuman ini, saya membuka ruang selama 5 hari. Sampaikan kepada kami kalau tidak puas untuk kami sampaikan ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB di Jakarta,” terangnya.

Dikatakan, masih ada 250 orang honorer yang belum terakomodir dan jika ribut atau melakukan anarkis maka akan rugi.

” Kalau ribut maka dia akan rugi sendiri. Karena mengurus K2 ini tidak mudah, tapi butuh perjuangan untuk sampai pada titik sekarang,”tandasnya. (ulo/tho)

BOVEN DIGOEL-Bupati Boven Digoel, Hengki Yaluwo, S.Sos, mengumumkan pengangkatan 500 tenaga honorer (K2) menjadi calon Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun P3K bagi honorer yang umurnya di atas 35 tahun. Namun nama-nama honorer yang diangkat menjadi calon ASN maupun P3K tersebut tidak dilakukan di Kantor Bupati, namun diumumkan lewat RRI setempat.

Bupati Hengki Yaluwo menjelaskan, pengumuman ini sengaja tidak dilakukan di kantor bupati untuk menghindari terjadinya anarkis dari para honorer yang namanya belum masuk dalam daftar ini.

“Saya memang sengaja tidak tempel nama-nama mereka di kantor bupati untuk menghindari terjadinya anarkis. Karena kita tahu bersama, Boven Digoel ini saling menghargai sangat terbatas. Sehingga saya mau, semua aman, lebih baik lewat media massa,” tandasnya.

Baca Juga :  Pemkab Jayawijaya Tak akan Lepas Distrik Nanggro Trikora ke Nduga

Bupati Hengki mengaku membuka ruang selama 5 hari untuk memberikan kesempatan bagi K2 yang namanya belum ada dalam pengumuman tersebut.

“Bagi yang tidak puas dengan pengumuman ini, saya membuka ruang selama 5 hari. Sampaikan kepada kami kalau tidak puas untuk kami sampaikan ke Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan RB di Jakarta,” terangnya.

Dikatakan, masih ada 250 orang honorer yang belum terakomodir dan jika ribut atau melakukan anarkis maka akan rugi.

” Kalau ribut maka dia akan rugi sendiri. Karena mengurus K2 ini tidak mudah, tapi butuh perjuangan untuk sampai pada titik sekarang,”tandasnya. (ulo/tho)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya