Sunday, November 24, 2024
25.7 C
Jayapura

ABK KM Merpati yang Terseret Arus Dipastikan Jatuh Terpeleset

MERAUKE- Anak Buah Kapal (ABK)  KM Merpati bernama Rudi (25), yang ditemukan meninggal dunia, dipastikan terpeleset dan jatuh ke Kali Kumbe.  Hal itu dipastikan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satuan Polairud Resor Merauke terhadap 6 saksi, termasuk nahkoda.

‘’Korban dipastikan terpeleset sehingga jatuh dan tidak tertolong  karena derasnya arus surut Kali Kumbe saat itu,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kasat Polairud  AKP Prih Sutejo, SH, saat ditemui di Mapolres Merauke, Selasa, (24/1), kemarin.

Dikatakan, saat itu korban akan mandi dan sedang berjalan, namun karena terpeleset sehingga terjatuh. Salah satu  teman korban sempat mengulurkan tangannya kepada korban, namun karena arus air yang surut saat itu cukup kuat  sehingga korban terbawa arus dan tidak dapat tertolong lagi.

Baca Juga :  Puluhan Liter Sopi dan Pencuri Kabel Kontainer Diamankan

Jenazah korban sendiri setelah berhasil ditemukan dibawa kembali ke kampung halamanya di Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan penerbangan Lion Air, Selasa (24/1), kemarin.

    Kasat Polairud Prih Sutejo menjelaskan, rata-rata kapal cumi lebih banyak berlindung di Kali Kumbe karena di Kali Kumbe tersebut cukup aman dibandingkan dengan di Kali Maro.  ‘’Di sana agak aman, kapal kapal  cumi dan kapal ikan lainnya berlindung  saat cuaca di laut kurang bagus,’’ jelasnya.

Saat ini, jelas Kasat Polairud Pri Sutejo, sekitar 20 kapal cumi sedang berlabuh dan berlindung di Kali Kumbe tersebut. ‘’Mereka berlabuh di  tengah sungai  dan kalau cuaca di laut sudah bagus lagi maka mereka  berlayar kembali. Jadi mereka datang ke sana hanya untuk berlindung. Tapi kalau ada ABK-nya yang harus turun dari kapal, harus  melapor kepada petugas kita yang ada di Kumbe. Karena di sana, kita punya Pospolairud,’’tambahnya. (ulo/tho)   

Baca Juga :  Pengadaan APD, KPU Merauke Terima Dana Rp 3 M

MERAUKE- Anak Buah Kapal (ABK)  KM Merpati bernama Rudi (25), yang ditemukan meninggal dunia, dipastikan terpeleset dan jatuh ke Kali Kumbe.  Hal itu dipastikan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satuan Polairud Resor Merauke terhadap 6 saksi, termasuk nahkoda.

‘’Korban dipastikan terpeleset sehingga jatuh dan tidak tertolong  karena derasnya arus surut Kali Kumbe saat itu,’’ kata Kapolres Merauke AKBP Sandi Sultan, SIK melalui Kasat Polairud  AKP Prih Sutejo, SH, saat ditemui di Mapolres Merauke, Selasa, (24/1), kemarin.

Dikatakan, saat itu korban akan mandi dan sedang berjalan, namun karena terpeleset sehingga terjatuh. Salah satu  teman korban sempat mengulurkan tangannya kepada korban, namun karena arus air yang surut saat itu cukup kuat  sehingga korban terbawa arus dan tidak dapat tertolong lagi.

Baca Juga :  Sekda Maddaremmeng Dukung Peningkatan Kapasitas Wartawan 

Jenazah korban sendiri setelah berhasil ditemukan dibawa kembali ke kampung halamanya di Bogor, Jawa Barat dengan menggunakan penerbangan Lion Air, Selasa (24/1), kemarin.

    Kasat Polairud Prih Sutejo menjelaskan, rata-rata kapal cumi lebih banyak berlindung di Kali Kumbe karena di Kali Kumbe tersebut cukup aman dibandingkan dengan di Kali Maro.  ‘’Di sana agak aman, kapal kapal  cumi dan kapal ikan lainnya berlindung  saat cuaca di laut kurang bagus,’’ jelasnya.

Saat ini, jelas Kasat Polairud Pri Sutejo, sekitar 20 kapal cumi sedang berlabuh dan berlindung di Kali Kumbe tersebut. ‘’Mereka berlabuh di  tengah sungai  dan kalau cuaca di laut sudah bagus lagi maka mereka  berlayar kembali. Jadi mereka datang ke sana hanya untuk berlindung. Tapi kalau ada ABK-nya yang harus turun dari kapal, harus  melapor kepada petugas kita yang ada di Kumbe. Karena di sana, kita punya Pospolairud,’’tambahnya. (ulo/tho)   

Baca Juga :  Uskup Agung Merauke Dukung PPS

Berita Terbaru

Artikel Lainnya