
MERAUKE- Kendati Kabupaten Merauke disebut sebagai lumbungan pangan nasional karena sudah dapat swasembada beras, ikan tawar cukup melimpah tapi bukan berarti tidak ada kasus gizi buruk. Bahkan gizi buruk ini banyak ditemukan di Distrik Muting terutama di sepanjang Kali Bian.
Kepala Bagian Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Eri Akib mengungkapkan, di tahun 2018 lalu telah ditemukan 125 anak yang mengalami gizi buruk. ‘’Untuk Kabupaten Merauke, gizi buruk ini banyak ditemukan di Muting terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang Kali Bian,” kata Eri Akib, ditemui disela-sela memberikan materi kepada para kader Posyandu di swiss belHotel Merauke, Selasa (23/7).
Namun dari 125 anak yang mengalami gizi buruk tersebut jelas Eri Akib, sekarang ini tinggal 40 anak. Eri Akib mengaku heran dengan banyaknya gizi buruk yang dialami oleh anak-anak di Muting terutama sepanjang Kali Bian tersebut. Karena dari sisi ketersediaan ikan, menurutnya ikan cukup melimpah di sepanjang Kali Bian tersebut.
Namun demikan, lanjut dia, kemungkinan salah satu yang menjadi permasalahan sehingga banyak anak yang mengalami gizi buruk tersebut adalah hampir tidak adanya tenaga kesehatan di sepanjang Kali Bian tersebut. ‘’Karena saat ini kita memang kurang tenaga kesehatan. Banyak pustu yang kosong karena kita mengalami kekurangan ternaga,’’ jelasnya.
Selain itu, terang dia, perhatian orang tua terhadap anak mereka dalam hal pemenuhan gizi tersebut masih sangat kurang. Sebab, terkadang yang terjadi, anak sudah gizinya sudah diperbaiki namun ketika pulang ke rumah dalam satu bulan kemudian kembali lagi dengan hal yang sama. “Jadi salah satunya juga masalah peran orang tua terhadap anak anak mereka,’’ jelasnya.
Ditambahkan, masalah gizi buruk ini tidak hanya menjadi tanggung jawab orang kesehatan, namun menjadi tanggung jawab selmua sektor yang ada baik di pertanian dan perikanannya maupun sector lainnya. ‘’Kalau kami hanya menangani masalah sakitnya, tapi meyangkut pemenuhan gizinya adalah dari instansi terkait. Jadi memang harus bersinergi dalam menangani masalah gizi buruk ini,’’pungkasnya. (ulo/tri)